Kenyamanan seringkali membuat sebagian orang bersikap memberontak ketika atasan bermaksud untuk mengembangkan wawasan, keterampilan dan pengetahuan dari bawahannya dengan melakukan rotasi ataupun mutasi di dalam pekerjaan dan lingkungan kerja. Ada juga yang berpikir “jika penghasilannya sama saja, lebih baik saya tetap di divisi yang sama, tidak perlu repot-repot menyesuaikan diri dengan orang baru dan pekerjaan baru”. Bahkan, sebagian ada yang berusaha mempertahankan posisi dan jabatannya sedemikian rupa agar tidak tergantikan, sehingga ia enggan melakukan upaya untuk mengembangkan staff yang dipimpinnya.
Bertahan di zona nyaman itu ibaratnya kita sedang berjalan ditempat, sedikit pertumbuhan yang terjadi dalam diri kita, apalagi jika kita tidak melakukan hal yang disebutkan pada point nomor 1 di atas. “You never change your life until you step out of your comfort zone; change begins at the end of your comfort zone”, kutipan dari Roy T. Bennett ini menjadi perenungan bagi kita untuk berani keluar dari zona nyaman yang ada saat ini jika kita mau kehidupan kita mengalami perubahan.
Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi bagi kita sebagai karyawan untuk terus belajar, mengembangkan diri dan berani keluar dari zona nyaman untuk dapat naik ke tingkat kompetensi yang lebih tinggi. Sukses untuk Anda, Keep healthy and happy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H