Mohon tunggu...
RhetIM
RhetIM Mohon Tunggu... Buruh - Orang biasa

Aneh ajalah. Bingung mau dibuat apa, karena ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keselamatan yang Kekal

1 April 2016   21:50 Diperbarui: 2 April 2016   00:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekali-kali tidak! Justru disinilah peranan pentingnya. Guru yang dikenal sebagai pengajar dalam moral dan pengetahuan, namun peran orang tualah yang masih mendapat peranan paling penting dalam membentuk karakter seorang anak. Begitu hal dengan keselamatan yang didatangkan oleh Tuhan. Tentunya sebagai pencipta manusia, tidak serta merta Ia lepas tangan. Ia adalah Tuhan yang baik. Yang namanya keselamatan, pastilah didatangkan dari seorang yang kuat. Tidaklah mungkin seseorang yang jatuh ke dasar jurang, lalu ditolong oleh seorang bocah 5 tahun. Atau tidak mungkin juga seseorang itu yang terjatuh ke dasar jurang, serta merta dapat mendaki kembali dalam keadaan sehat walafiat--kecuali Superman yang baru aja tadi malam gue tonton, hihihi ... Dalam filmnya yang berjudul Batman vs Superman.

Tentunya kita tahu, jika orangtua masih berperan penting dalam mengembangkan karakter anak, baik dari segi moral dan pengetahuan, terlebih Tuhan yang memang ingin secara langsung juga mendidik kita--tanpa dibatasi lagi oleh dosa atau melalui perantara para nabi.

Kita pun juga tahu, bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan dan membutuhkan keselamatan itu berharap seorang pribadi yang kuat dan tangguh untuk dapat membantunya. Begitu hal dengan Tuhan. Tuhan ingin membuktikan prioritas-Nya sebagai sosok pribadi yang bertanggung jawab atas ciptaan-Nya. Tuhan juga ingin supaya kita tahu, bahwa kita adalah manusia lemah yang membutuhkan pertolongan dari sosok pribadi yang kuat. Dan itu juga hanya bisa kita dapat dari sosok Tuhan itu sendiri yang bermanifestasi menjadi manusia di dalam diri Yesus. Dan memang bahwa keselamatan itu pada akhirnya datang di dalam pribadi Yesus itu sendiri. Di dalam Yesuslah ada jalan menuju Tuhan dan kebenaran tentang Tuhan, dan juga hidup sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan.

Akhir kata, benar yang diucapkan oleh Paulus, bahwasannya keselamatan itu bukanlah usaha kita, melainkan pemberian dari Allah. Mukjizat bisa dilakukan sebagai tanda bahwasannya itu adalah suatu tanda penyertaan dari Tuhan, namun keselamatan itu tetap berasal dari Allah, Tuhan kita Yesus Kristus.

 

Salam sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun