Mohon tunggu...
RhetIM
RhetIM Mohon Tunggu... Buruh - Orang biasa

Aneh ajalah. Bingung mau dibuat apa, karena ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Valentine

14 Februari 2016   15:09 Diperbarui: 14 Februari 2016   15:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Hari kasih sayang, suatu moment yang cukup sakral dan dirayakan oleh sebagian golongan umat manusia yang tak memandang sebelah mata, apa itu dari perbedaan. Terlepas dari latar belakang sejarahnya, hari Valentine ini begitu indah, begitu mempesona. Yang tua maupun muda, semua ikut memanfaatkan momentum ini.

Why? Tanpa Valentine, Valentino Rossi tetap melaju dengan motor sportnya. Yups ... Memang kasih sayang itu tidak diharuskan untuk satu hari saja di tanggal 14 Februari. Sama hal ketika kita merasakan hari Ulang Tahun kita, rasanya terlalu naif jika kita mengatakan, “kenapa mesti bahagia di hari UlTahmu? Apakah di hari yang lain kamu tidak dapat merasakan kebahagiaan?”

Ini moment spesial men ... moment yang tidak akan mengutuk dirimu, karena ini bukanlah bentuk ibadah untuk Tuhanmu atau Tuhan mereka. Ini bentuk penghormatan yang diberikan, di mana kita sudah bosan menghadapi dunia dengan pertikaian, kita diberi satu hari sebagai perenungan untuk kita diingatkan betapa pentingnya KASIH SAYANG itu ditegakkan di dalam kehidupan.

“Tapi bagaimana, sedang hari raya itu diharamkan oleh golongan tertentu karena membawa pada kemaksiatan?”

“Oh God!” Rhet berpikir sambil menghela nafas sejenak.

“Apakah maksiat itu ada ketika hari raya Valentine diabadikan dalam kalender? Sudahkah engkau berpikir bahwa hari kasih sayang itu adalah bentuk dari apresiasi salah satu umat untuk kita mau dan mengingat betapa pentingnya SALING MENGASIHI. Apakah dengan dihapusnya hari Valentine maka kemaksiatan itu akan lenyap? Dan jika kita lihat secara mata terbuka, maksiat tanpa Valentine tetaplah berjalan. Begitupun dengan Kasih sayang.”

Satu hari perayaan memperingati kasih sayang adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar manusia. Lantas wujud apakah yang mengandung maksiat, selain dari pikiran individual orang itu sendiri yang salah mengaplikasikan hari Valentine.

Satu hari perayaan takkan menghapus hari yang tersisa sebanyak 364 hari untukmu mencurahkan kasih sayang itu dalam hatimu. Dan dapatlah kita mengerti, seseorang yang membunuh tali silaturahmi, adalah orang yang tak pernah mengerti tentang arti menghargai dan menyayangi sesamanya. 

So ... di hari raya Valentine, berikanlah sebuah pengertian dan makna, mengapa harus ada hari kasih sayang? Jawabannya ialah, untuk menghapus kebencian yang ada dalam bejana hatimu, dan digantikannya dengan yang baru agar engkau mengerti, bahwa hari raya Valentine itu diangkat untuk orang-orang yang belum bisa mengekspresikan rasa sayang pada sesamanya manusia.

Maksiat akan terus berjalan, begitupun dengan kasih sayang. Tanpa maksiat, kasih sayang akan tetap berjalan. Dan tanpa kasih sayangpun, maksiat akan terus bergentayangan. Jadi, aplikasi itu akan berjalan sebagaimana engkau mengartikannya, bukan bagaimana caranya kebencianmu itu dialokasikan untuk memecah belah kesatuan.

Rhet pun teringat kembali pada masa SMAnya dahulu. Masa-masa penuh keindahan, masa-masa di mana ia merasakan cinta dan kasih sayang dibalik kenakalan-kenakalan masa remajanya.

Di hari raya Valentine, ia menyaksikan sosok wanita yang ia suka, dicintai oleh sahabatnya sendiri. Sosok wanita yang ia kagumi, kini ada di hadapannya bersama seorang sahabatnya. Sakitkah? Bencikah? Tentunya tidak. “Kebahagiaan bukan bagaimana engkau dapat memiliki orang yang kamu cintai, namun kebahagiaan itu datang ketika kamu mengerti bahwa kasih sayang itu bukan hanya membahagiakan diri kita sendiri.”

Sore itu, tepat di hari raya Valentine diiringi lagu dari Ari Lasso dan Melly Goeslauw yang berjudul 'Jika' oleh sahabat yang juga pemain band, ia iringi lagu itu dengan gitar yang memang sudah ia bawa dari rumah yang tak jauh dari sekolah. Rhet hanya tersenyum sekalipun ia tak pernah bisa memiliki.

Dan itulah bentuk apresiasi Rhet di hari raya Valentine, apa yang sudah engkau lakukan yang terbaik untuk sesamamu, yang tentunya bukan saja yang mampu membuat dirimu tersenyum, melainkan juga sesamamu hewan ... Oups, manusia maksudnya hi hi hi ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun