Â
Selalu saja kubercerita pada bulan
Dengarlah dalam-dalam
Baik dengan diam, pun dengan senyuman saja
Tentang bintang, itulah perjumpaan maya dalam ruang
Sesempit pikiran tengah sibuk berkaca
Â
Adalah ia kesekian kalinya telah mengusik hati
yang menghunjam jiwa laksana duri mencucuk telapak kaki
Sejenak mencari
Sekejap merintih
Lalu tertatih mengejar bayang ilustrasi
tenggelam oleh redup mentari
Â
Bila waktu telah membusur hening dalamnya dilema
Apakah dapat, kuselidiki nama diantara nama?
Dan takkan lagi dapat mendekap
Ialah kehilangan membayang gelap
tersekap usia
Tak membentuk siluet purnama
Tentang kita dan oleh kita
: menyirat surat kelopak mata
Â
Semarang, 07/07/15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H