Dalam hal ini juga penulis mempertanyakan sikap Republik Indonesia dalam hal menyelesaikan konflik Timur-Tengah antara Palestina dan Israel yang mana kedua negara ini selalu meminta Indonesia sebagai mediator tetapi apalah gunanya Indonesia sebagai mediator kalau tidak bisa bersikap netral ?
Kenapa penulis mengatakan apalah gunanya menjadi mediator kalau tidak bisa bersikap netral ? kita bisa lihat bagaimana Indonesia secara terang-terangan tidak mengakui kedaulatan dan keberadaan Israel kemudian Republik ini hanya mendengarkan keluahan konflik dari satu pihak yaitu Palestina sementara Israel ? tidak pernah di perhatikan, sangat wajar lah kalau konflik itu tidak pernah bisa di damaikan oleh Indonesia.
Padahal dalam konstitusi terutama alinea keempat tertulis IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL tetapi nyatanya dalam melihat konflik Israel-Palestina apakah negara kita sudah BERLAKU ADIL salah satunya mendengarkan keluh kesah dari dua negara yang bertikai dalam hal ini mendengarkan keluh kesah Israel setelah Palestina ? TIDAK !
Sudah waktunya lah para negosiator dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia lebih proposional dalam melihat konflik ini, kalau memang negara kita di mata dunia sebagai laboratorium demokrasi kiranya kita pun bisa bersikap moderat dengan jalan tengah seperti mendengarkan keluh kesah mereka, datang dan bertemu kalau perlu mengundang ke Jakarta para pejabat Israel jangan cuma Palestina saja yang di beri kemudahan termasuk belajar table manner sama protokoler untuk para calon diplomat Palestina, kalau ini di jalankan pun negara kita pun akan di segani dan akan terus di minta menjadi penengah dan juru damai tetapi kalau masih begitu saja memihak sebelah mata yaitu membela Palestina maka tidak akan selesai itu konflik.
Cuma mau bilang buat kawan-kawan yang MERASA SEJAJAR dengan Tuhan, JANGAN LAH MUNAFIK kawan, anda berkoar-koar anti Yahudi dan Israel, Enyalah Israel dan Yahudi dari peta dunia dan apalah makian anda terhadap negara Israel padahal anda TIDAK SADAR bahwa telepon selular yang biasa anda pakai mulai dari telepon, sms, sampai BBM-an siapa yang rancang dan konsep ?, kemudian televisi yang ada di rumah anda, computer yang ada di rumah, kantor hingga tablet yang anda bawa-bawa siapa yang rancang dan konsep ?, atau anda atau anak anda ingin tahu tentang suatu peristiwa yang sudah lampau (misalnya) sejarah manusia peradaban untuk tugas sekolah, kajian ilmiah, pasti anda akan membuka jaringan internet dan mengetikan arti kata atau peristiwa itu di website mesin pencari yang mengkonsep dan membuat siapa?, atau anda sering membaca koran, buku ilmiah atau apapun itu bisa jadi buku karena di cetak oleh mesin bukan siapa yang membuat ? atau anak anda sering nonton film-film kartun atau anda dan pasangan anda sering nonton di bioskop film-film Holywood atau Timur Tengah pasti berasal dari sebuah perusahaan film siapa ?, dan DARI SEMUA yang penulis utarakan itu hanya SATU JAWABAN yaitu YAHUDI dan ISRAEL. Dan satu lagi PELAJAR INDONESIA JUARA I sebuah lomba Olimpiade Fisika di TEL-AVIV dengan 1 medali emas dan 2 Honorable Mention (HM) mengalahkan 16 negara kuat seperti China, Australia, Rusia bahkan tuan rumah padahal Republik Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatic dan Kantor KBRI di Tel-Aviv begitu juga sebaliknya !!
Kalau seperti ini apakah anda wahai kelompok-kelompok yang merasa ilmunya SEJAJAR dengan TUHAN masih anti dengan Israel, selama anda masih di perbudak seperti yang penulis utarakan di atas maka anda TIDAK LEBIH SEPERTI MANUSIA MUNAFIK !!
Link terkait : http://www.tofi.or.id/?mod=news&read=178
Salam Pluralisme, Pancasila, Pasal 29 UUD1945 (Original) dan Bhinneka Tunggal Ika
Trunojoyo, 140511 03:10
Rhesza
Pendapat Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H