Mohon tunggu...
Rheno Abireksa Setyawan
Rheno Abireksa Setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Book

Seni Menemukan Kecantikan Dalam Duka

19 November 2024   12:05 Diperbarui: 19 November 2024   22:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber :www.gramedia.com)


Identitas Buku

Judul: Bittersweet

Penulis: Susan Cain

Penerbit: Penguin Books

Tahun Terbit: 2022

Jumlah Hal: 384

Ukuran: 15 × 23 cm

Harga Buku: 148.000

    Buku "Bittersweet" karya Susan Cain mengeksplorasi emosi yang memadukan perasaan bahagia dan sedih, yang disebut "Bittersweet". Cain menjelaskan bagaimana kesedihan dan rasa rindu dapat membawa dampak positif, seperti mendorong kreativitas dan mempererat hubungan emosional antarindividu. Menurut Cain, memahami serta menerima aspek Bittersweet dalam hidup membantu kita menghadapi tantangan emosional dengan lebih baik dan berkembang secara pribadi.

    Dalam bukunya, Cain juga menggambarkan pengaruh kondisi emosional ini terhadap empati dan kreativitas manusia. Ia mencontohkan bagaimana seni dan musik melankolis bisa menyentuh hati kita secara mendalam, memperkuat rasa kemanusiaan dan saling pengertian. Aspek bittersweet, meski penuh dengan kontradiksi, sangat penting dalam memperkaya pengalaman manusia dan memperkuat rasa welas asih.

    Cain menggunakan bahasa yang lembut namun sarat makna, memudahkan pembaca memahami ide-ide kompleks tentang emosi bittersweet. Narasi yang disajikan menyentuh dan indah, menciptakan pengalaman membaca yang reflektif dan menginspirasi. Gaya ini membuat isi buku terasa hidup, membawa kedalaman emosional yang kuat.

    Desain Buku yang Menarik: Sampulnya dirancang dengan estetika yang mencerminkan tema emosional dari isinya. Ukuran buku, yang nyaman digenggam, dipadukan dengan format softcover yang sederhana namun elegan. Tata letak dan font yang terorganisir menjadikan pengalaman membaca lebih menyenangkan dan fokus.

    Kombinasi ini membuat "Bittersweet" memikat tidak hanya dari segi konten yang menggugah, tetapi juga dari segi estetika dan kenyamanan saat dibaca.

    Bahasa reflektif yang dipakai Cain terkadang terasa berat, terutama bagi pembaca yang lebih suka bacaan ringan. Tema emosional yang dalam dan pendekatan filosofis yang digunakan dapat menantang pemahaman pembaca.

    Tampilan yang Mungkin Terlalu Sederhana: Meski sampul buku estetis, beberapa orang mungkin merasa tampilannya tidak cukup mencolok. Untuk tema yang emosional dan mendalam, elemen visual yang lebih dramatis mungkin akan lebih efektif dalam menggambarkan kekuatan isi buku.

    Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa kelemahan, kualitas isi buku "Bittersweet" tetap kuat. Hal ini lebih berkaitan dengan preferensi individu dalam menikmati bacaan dan presentasi visual.

    "Bittersweet" menekankan pentingnya menerima emosi yang campur aduk sebagai cara memperkaya hidup. Cain menguraikan bagaimana emosi bittersweet bisa menjadi kekuatan yang mendorong kreativitas, memperkuat koneksi antarindividu, dan menumbuhkan empati yang mendalam. Buku ini mengundang pembaca untuk mengakui dan merangkul kompleksitas emosi, serta mengubah rasa sakit dan kerinduan menjadi kebijaksanaan dan inspirasi.

  1. Terimalah Emosi Campuran: Jangan menekan perasaan seperti kesedihan yang tersembunyi dalam momen bahagia. Menghadapi emosi tersebut dapat memperkaya jiwa dan memberikan wawasan lebih dalam.

  2. Ubah Kesedihan Menjadi Kekuatan Positif: Gunakan rasa kehilangan atau kesedihan sebagai pendorong untuk menciptakan karya bermakna atau menunjukkan empati tulus.

  3. Berani Menunjukkan Kerentanan: Tidak perlu selalu tampak kuat. Kerentanan dapat mempererat hubungan karena kejujuran menciptakan koneksi otentik.

  4. Cari Makna dalam Setiap Pengalaman: Cobalah menemukan makna mendalam di balik kebahagiaan dan kesedihan. Ini membantu Anda menjalani hidup dengan lebih terhubung dan seimbang.

(sumber :www.instagram.com@renovvb)
(sumber :www.instagram.com@renovvb)

Rheno Abireksa Setyawan

Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun