Mohon tunggu...
Rheno Rayhan FDP
Rheno Rayhan FDP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang penulis yang ingin mencoba menulis hal non-fiksi di platform ini.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melangkah ke Dunia Baru: Pengalaman Pribadi Hidup di Inggris dan Menyelami Keunikan Perbedaan Budaya

23 Desember 2023   12:39 Diperbarui: 23 Desember 2023   12:43 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fish and Chips dari The Hub, Coventry (dokpri)

Teman-teman pembaca, pernah tidak kalian memikirkan "Kehidupan di luar negeri itu seperti apa sih?" Pasti pernah kan? Nah di sini saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya selama menempuh program pertukaran pelajar di negara kelahiran penulis terkenal, William Shakespeare yaitu Inggris.

Inggris, sebuah negara yang kaya akan sejarah panjang dan perjalanan kemajuan yang luar biasa, terkenal dengan banyak budaya yang menarik, bukan hanya istananya yang megah dan teh sorenya yang indah. Inggris memiliki budaya yang mencerminkan perpaduan antara tradisi kuno dan modernitas, yang menghasilkan lanskap sosial yang unik dan menarik. Penasaran kan? Yuk simak bersama di bawah ini!

Program Beasiswa IISMA

Pertama-tama, pasti teman-teman pembaca penasaran "Kok bisa sih dapat kesempatan untuk kuliah di luar negeri?" Nah jadi saya ikut program dari Kemendikbud, yang dinamakan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Apa sih IISMA itu? Mengutip iisma.kemendikbud.go.id, IISMA merupakan beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar mahasiswa sarjana maupun vokasi dari Indonesia dapat belajar dan menjalankan kegiatan di universitas terkemuka dan industri terkemuka di luar negeri selama satu semester. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program IISMA, bisa nih cek saja langsung laman web IISMA atau akun Instagram resmi IISMA di @iisma_ri .

Langkah Pertama Menginjakkan Kaki di Tanah Inggris

Teman-teman pembaca, terdapat pepatah yang mengatakan bahwa kesan pertama adalah segalanya. Disaat saya menginjakkan kaki pertama kali setelah keluar dari bandara, hal pertama yang saya rasakan adalah betapa dinginnya suhu iklim di sana meskipun saat itu adalah musim panas dan kondisi cuaca sedang cerah. Tidak hanya itu, namun saya langsung merasakan betapa rendahnya kelembapan udara di sana sehingga menyebabkan tenggorakan saya menjadi lebih cepat kering. Namun kondisi udara di sana sangatlah bersih dan lebih bebas dari polusi dibandingkan meskipun jumlah pohon di sini termasuk sedikit apabila dibandingkan dengan Indonesia.

Arsitektur Bangunan Rumah Klasik dan Elegan

Teman-teman pembaca tahu mengenai cerita Sinterklas? Sinterklas dalah tokoh dalam berbagai budaya yang menceritakan tentang seorang yang memberikan hadiah kepada anak-anak, khususnya pada hari natal. Sinterklas sering diceritakan masuk ke dalam rumah orang-orang untuk memberikan hadiah dengan cara masuk melewati cerobong asap seperti di film-film. Ternyata mayoritas bangunan-bangunan rumah di sini memang benar memiliki cerobong asap, loh! Tentu cerobong asap adalah sesuatu yang langka di Indonesia. Namun di Inggris, hampir semua rumah memiliki cerobong asap. Cerobong-cerobong asap di sini digunakan masyarakat sebagai saluran untuk asap yang berasal dari perapian maupun saat menggunakan dapur.

Salah satu bangunan yang terdapat di kota London (dokpri)
Salah satu bangunan yang terdapat di kota London (dokpri)

Tidak hanya cerobong asap, namun rumah-rumah di sini memiliki jenis arsitektur yang cukup berbeda dari rumah-rumah yang ada di Indonesia. Rumah-rumah Tudor dan Elizabethan adalah salah satu ciri khas arsitektur Inggris. Rumah-rumah ini memiliki dinding setengah kayu dengan pola yang rumit dan khas. Seringkali, atap jerami menjadi ciri khas, memberikan nuansa klasik dan tradisional. Ada juga gaya arsitektur khas Inggris yang dinamakan gaya arsitektur Georgian. Rumah-rumah Georgian biasanya terdiri dari tiga atau empat lantai dan memiliki jendela yang sempit dan tinggi yang disusun secara simetris. Seringkali, bahan utamanya adalah batu bata atau batu kapur. Rumah-rumah Georgian dicirikan dengan pintu masuk megah dan kolom-kolom yang indah.

Kelezatan Kuliner Inggris Yang Polos Namun Menggugah Selera

Fish and Chips dari The Hub, Coventry (dokpri)
Fish and Chips dari The Hub, Coventry (dokpri)

Dengan sejarah dan budayanya yang kaya, Inggris juga menawarkan banyak pilihan kuliner yang menarik. Makanan Inggris memiliki daya tariknya sendiri, meskipun terkadang dianggap lebih polos dibandingkan dengan makanan Indonesia yang kaya rempah-rempah. Salah satu menu kuliner Inggris favorit saya adalah Fish and Chips. Fish and Chips adalah makanan cepat saji yang sangat populer di Inggris. Hidangan ini terdiri dari ikan goreng yang disajikan dengan kentang goreng tebal. Rasanya polos dan sederhana, namun tekstur krispi dari lapisan luar ikan dan kentang adalah kombinasi mengejutkan yang le. Makanan ini seringkali dilengkapi dengan saus tartar atau saus cuka.

Makan Nasi Pakai Garpu?!

Memang terdengar sulit dipercaya, namun ini adalah sesuatu yang saya alami sendiri. Dengan tangan ini, pertama kalinya dalam hidup saya. Saya memakan nasi menggunakan garpu. Eits, tetapi jangan salah dulu nih teman-teman pembaca. Garpu yang digunakan bukanlah sembarang garpu seperti yang ada di Indonesia. Garpu yang digunakan di sana disebut dengan sebutan "spork". Kata "spork" adalah gabungan dari kata "spoon" yang berarti sendok dan "fork" yang berarti garpu. Seperti namanya, alat makan ini adalah bentuk gabungan dari sendok dan garpu. Jadi spork ini memiliki ujung kepala berduri seperti garpu, namun juga kepala melengkung dan tanpa rongga seperti sendok.

Nah bagaimana teman-teman pembaca? Setelah menyimak pengalaman saya di atas, apakah teman-teman pembaca tertarik untuk mengunjungi negara Inggris? Dengan sejarah dan tradisinya yang kaya, Inggris menawarkan berbagai perspektif budaya. Setiap elemen, dari makanannya yang sederhana hingga kebiasaan menggunakan spork untuk makan nasi, menunjukkan perspektif dan prinsip yang berbeda. Hidup di Inggris bukan hanya pengalaman baru di negara asing; itu adalah pengalaman yang mengajarkan kita tentang toleransi terhadap perbedaan, kemampuan untuk menyesuaikan diri, dan keakraban dengan dunia luar. Jadi, kita dapat melihat setiap perbedaan budaya yang kita temui sebagai kesempatan untuk berkembang, belajar, dan merangkul keindahan keragaman yang membuat hidup begitu menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun