Mohon tunggu...
rhena salsabillaa
rhena salsabillaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahdah

26 September 2024   18:48 Diperbarui: 26 September 2024   18:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara bahasa Dar al-Ahdi Wa al-Syahadah berarti negara kesepakatan dan persaksian.
“Kenapa tidak dengan darul sulhi atau negara perjanjian? Ternyata darul sulhi itu konteks historisnya perjanjian oleh karena konteks perang. Sementara darul ahdi, adalah follow up dari darul sulhi, jadi bukan kesepakatan biasa tapi sudah beranjak ke yang lebih tinggi yaitu menjadi konsolidasi baik politik, budaya, ekonomi,” terang Hasnan Bachtiar dalam kajian virtual bersama  Santri Cendekia Forum pada Jumat (26/02).

Konteks historis pemahaman darul ahdi berangkat dari kesepakatan tokoh-tokoh agama terutama Islam semisal Bagus Hadikusumo, Kasman Singadimedja, Wahid Hasyim, dan lain-lain. Mereka berunding mencari titik temu agar konsepsi Pancasila diterima baik oleh kalangan islam maupun kalangan nasionalis. Karenanya, kata Hasnan, darul ahdi ini hadiah dari umat beragama terutama umat muslim terhadap bangsa Indonesia.

Darul ahdi atau negara kesepakatan tidak cukup bila tidak dibarengi dengan al-syahadah atau persaksian. Hasnan memaknai al-syahadah sebagai keterlibatan langsung dalam mengatasi berbagai masalah, bekerja keras dalam mewujudkan kemaslahatan, dan aksi partisipatoris dari kaum muslim secara umum dan Muhammadiyah secara khusus dalam proses pembangunan bangsa Indonesia.

Jadi, hubungan Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahdah karena di Indonesia ini kesepakatan dan persaksian menjadi salah satu pedoman kita. Konsep psncasila sebagai Darul Ahdi wa Syahdah didasarkan pada kesepakatan tokoh-tokoh agama seperti Bagus Hadikusumo, Kasman Sangidimedja, dan Wahid Hasyim.

Sumber : https://muhammadiyah.or.id/2021/02/konsep-darul-ahdi-wa-syahadah-hadiah-muhammadiyah-untuk-bangsa-indonesia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun