Mohon tunggu...
Rheinata Amabelle
Rheinata Amabelle Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Bangsa Ditandai Kearifan Lokal

18 Februari 2021   13:21 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:40 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mikul dhuwur mendhem jero." Begitu bunyi pepatah Jawa yang memiliki makna seorang anak menjunjung tinggi derajat orang tua. Pepatah tersebut merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang tak ternilai harganya. Hingga kini, masih dapat dilihat bentuk keberagaman bangsa dan budaya Indonesia, dikarenakan adanya budaya turun- temurun mengajarkan masyarakat arti dari kearifan lokal.

Kearifan lokal merupakan hasil dari proses adaptasi turun- temurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan alam tempat mereka tinggal. Kearifan lokal merupakan tata nilai kehidupan yang diwarisi dari generasi ke generasi. Kearifan/ wisdom berarti kebijksanaan, dan lokal berarti setempat. Sehingga secara harfiah, kearifan lokal berarti gagasan- gagasan setempat yang bersifat bijaksana, bernilai baik, dan tertanam oleh anggota masyarakat.

Berdasarkan pernyataan S. Swarsi, kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai- nilai, etika, cara- cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal dapat bertahan lama karena dianggap merupakan nilai yang baik dan benar. Kearifan lokal dapat berbentuk nyata/ tangible dan tidak berwujud/ intangible yang berarti secara lisan.

Kearifan lokal memegang peran penting dalam masyarakat, karena mencerminkan nilai- nilai yang berlaku dalam masyarakat yang akan menjadi pegangan bagi kelompok masyarakat. Kearifan lokal yang akan menjadi identitas dan membangun kelompok masyrakat. Selain itu, kearifan lokal dapat menjadi khas atau kebanggaan Indonesia, seperti batik.

Kearifan lokal yang nyata seperti tekstual, benda cagar budaya, dan bangunan/ arsitektural dapat menunjukkan wujud keberagaman Bangsa Indonesia. Kearifan lokal ini penting untuk dikembangkan agar keberagaman budaya Indonesia tidak hilang. Kearifan lokal ini yang akan menjadi identitas suatu daerah. Kearifan lokal ini  memegang peran penting dalam mempertahankan keorisinilan suatu daerah.

Sementara itu, kearifan lokal yang tidak nyata berbentuk seperti nyanyian, pepatah, atau ajaran tradisional. Kearifan lokal ini hanya bisa bertahan dengan diturunkan dari generasi ke generasi. Pentingnya kearifan lokal ini yaitu, nilai sosial juga disampaikan secara verbal hingga berbagai generasi. Dengan itu, masyarakat kini dapat mengenal nilai sosial yang baik pada suatu daerah.

Pentingnya kearifan lokal  dalam mengajarkan masyarakat untuk tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Sebagai contoh, konsep konverasi lingkungan yang dikenal oleh masyarakat Dayak dengan sebutan Tana' Ulen.  Kemudian, Nyabuk Gunung merupakan kearifan lokal sistem pertanian yang tidak merusak kontur tanah. Sistem ini telah dikembangkan sejak dahulu dan penting untuk dipertahankan di era modern ini agar sumber daya alam tidak rusak.

Karena peran penting kearifan lokal dalam masyarakat, maka kearifan lokal perlu dilestarikan. Cara yang tepat untuk melestarikan kearifan lokal, yang pertama, dengan menjadikan kebudayaan lokal sebagai materi mata pelajaran di sekolah. Dengan begitu, anak- anak modern akan tetap mengenal kebudayaan lokal. Hal ini sudah cukup banyak diterapkan di sekolah- sekolah di Indonesia dan sebaiknya tetap dipertahankan dan dilestarikan.

Yang kedua, melakukan kegiatan kebudayaan secara konsisten. Kearifan lokal dapat diturun- temurunkan apabila masyarakat memiliki kesadaran dan kepeduliaan terhadap kebudayaan lokal. Semangat dan rasa cinta terhadap suatu kebudyaan lokal dapat tertanam dengan adanya kegiatan kebudayaan menarik yang dilakukan secara rutin.

Kemudian, melakukan promosi terhadap suatu kearifan lokal, baik secara nasional maupun internasional. Ketika suatu budaya dikenal oleh publik, kebanggaan pada masyarakat pemegang kebudayaan tersebut akan meningkat. Di saat masyarakat sadar dan bangga akan budaya nya, maka suatu kebudayaan akan semakin dipertahankan.

Dan yang terakhir, penting untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan yang dimiliki. Suatu kebudayaan dapat terus dipertahankan turun- temurun apabila kesadaran akan penting nya kearifan lokal ditanamkan pada diri setiap masyarakat sejak dini. Tidak ada nya rasa menghargai dan cinta terhadap budaya sendiri dapat menjadi penyebab hilangnya suatu kebudayaan. Tanpa adanya kesadaran diri pada generasi muda, berbagai upaya melestarikan kearifan lokal dapat menjadi sia- sia.

Di era globalisasi kini, berbagai budaya baru masuk dengan mudah dan diterima dengan terbuka oleh generasi muda. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi masyarakat dalam mepertahankan kearifan lokal. Dikarenakan, globalisasi tidak dapat dihindari. Sekecil apapun pengaruhnya, globalisasi tetap akan terus terjadi pada setiap manusia dan negara.

Seringkali, budaya lama kalah dengan budaya baru yang dianggap lebih maju. Generasi muda seringkali lebih tertarik dengan budaya baru. Dengan adanya globalisasi, masyarakat dapat menjadi lebih tertarik terhadap hal baru daripada mempelajari kearifan lokal. Hal- hal hasil globalisasi dapat dianggap lebih efektif oleh masyarakat.

Sehingga penting untuk memperkuat akar kebangsaan dan berpegang pada dasar negara. Dengan dibangunnya solidaritas dan akar kebangsaan, suatu budaya atau kearifan lokal dapat dipertahankan bersama- sama. Jika tidak, kearifan lokal dapat semakin hilang dan generasi berikutnya tidak dapat mengenal kearifan lokal.

Pemberdayaan komunitas menurut Pemdagri RI No. 7 Tahun 2007, Pasal 1 Ayat 8, yaitu suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemberdayaan komunitas dilakukan untuk membentuk individu dan masyarakat yang mandiri. Juga bertujuan agar pengaruh positif kearifan lokal tetap ada.

Setiap aktor pemberdayaan komunitas memiliki peran masing- masing dalam strategi pemberdayaan komunitas. Yang pertama, pemerintah. Strategi yang dilakukan yaitu dengan menetapkan kebijakan yang mementingkan kearifan lokal. Kemudian melakukan forumilasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi yang mendukung nilai kearifan lokal. Pemerintah memegang peran penting dalam pengambilan keputusan dan mengatur.

Kedua, oleh swasta. Strategi pemberdayaan komunitas oleh swasta yaitu, melakukan kontribusi terhadap formulasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Salah satu nya dapat dengan melakukan investasi pada usaha- usaha yang mendukung nilai kearifan lokal. Salah satu contoh perusahaan swasta yang berperan dalam mendukung pemberdayaan komunitas, yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat.

Dan ketiga, oleh masyarakat. Dengan berpartisipasi pada setiap kegiatan kearifan lokal dan kebudyaan, masyarat turut berpartisipasi dalam pemberdayaan komunitas. Masyarakat dapat menyuarakan saran dan kritik yang mengedepankan nilai kearifan lokal terhadap suatu kebijakan. Tinggi rendahnya partisipasi masyarakat akan berpengaruh terhadap strategi pemberdayaan komunitas yang dilakukan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal memegang peran penting di tengah- tengah era globalisasi. Pentingnya kearifan lokal dalam masyarakat, yaitu agar keberagaman budaya tidak hilang, menjadi identitas bagi suatu daerah, dan mempertahankan nilai- nilai kearifan lokal yang baik. Penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal. Tanpa kearifan lokal, identitas Bangsa Indonesia akan hilang.

Pemberdayaan komunitas merupakan salah satu upaya melestarikan kearifan lokal. Pemberdayaan komunitas harus dilakukan dengan baik dengan tujuan meningkatkan kualitas individu dan masyarakat. Setiap masyarakat perlu berpartisipasi agar pemberdayaan komunitas yang baik dapat terwujud.

Sebagai Bangsa Indonesia, mari bersama- sama pertahankan budaya yang telah diwariskan turun- temurun. Warisan budaya yang tak ternilai harganya ini hanya dapat bertahan apabila masyarakat terus mengedepankan nilai kearifan lokal. Jika bukan masyarakat sendiri yang membanggakan kebuduyaannya, maka siapa? Kebudayaan itu merupakan personalitas Bangsa Indonesia yang jangan sampai hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun