Mohon tunggu...
Rheinata Amabelle
Rheinata Amabelle Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Pelajar Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rasa Kesatuan dari Perbedaan

23 November 2019   20:10 Diperbarui: 23 November 2019   21:30 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia memiliki ciri khas nya masing-masing. Setiap manusia memiliki struktur wajah, postur tubuh, sikap dalam sehari-hari, serta selera dan keinginan yang tidak sama. Semua hal tersebut disebut perbedaan. Perbedaan dapat dilihat dari ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin, profesi, pendidikan, tempat tinggal, budaya, Bahasa, dan status sosial/ kedudukan dalam sosial.

Namun terlepas dari semua perbedaan yang ada, manusia tetap hidup bersama dan bahkan saling bergantung satu sama lain, sehingga ada kesatuan. Hal ini merupakan struktur sosial dalam masyarakat. Struktur sosial terbagi ke dalam diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial. 

Diferensiasi sosial merupakan perbedaan yang memiliki derajat yang sama, misalnya perbedaan antara jenis kelamin, perempuan dan laki-laki merupakan dua pribadi yang berbeda namun memiliki hak dan kedudukan dalam sosial yang sama. 

Sementara stratifikasi sosial merupakan perbedaan yang memiliki lapisan kedudukan dan atau kekuasaan. Contoh stratifikasi sosial yaitu, kasta, kasta Brahmana dengan kasta Sudra tentu memiliki perbedaan dan kedudukan dalam masayarakat yang berbeda.

Pada dasarnya, perbedaan-perbedaan tersebut merupakan hal yang baik, namun seringkali suatu kelompok sosial menunjukan sikap partikularisme kelompok. Partikularisme kelompok merupakan sikap yang cenderung mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri daripada kepentingan publik. Hal ini dapat menimbulkan masalah sosial dan konflik pada masyarakat.

Oleh karena itu, adanya kesadaran untuk saling menghargai dan menghormati sangat diperlukan. Sesuai juga dengan salah satu prinsip dan pilar bangsa Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua." Begitulah bunyi Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan 37 provinsi dan beragam kebudayaan, Bahasa, agama, serta etnis. Dengan begitu, masyarakat Bangsa Indonesia tentu memiliki berbagai perbedaan yang mencolok. Namun, perbedaan tersebut tidak boleh membuat perpecahan bagi bangsa ini. Setiap warga negara Indonesia wajib melaksanakan pilar negara Bhinneka Tunggal Ika. Biarlah perbedaan yang ada menyadarkan setiap warga negara untuk memiliki sikap hormat dan penghargaan terhadap sesama nya yang lain.

Kesetaraan sosial merupakan hal yang penting dalam masyarakat. Dalam kesetaraan sosial, hal utama yang diperlukan yaitu hak yang sama, kesempatan hidup yang sama, serta cara perlakuan terhadap setiap manusia hidup yang sama, juga rasa toleransi yang tinggi. Adanya kesetaraan sosial berarti adanya penghargaan terhadap individu yang lain. Prinsip kesetaraan memungkinkan setiap manusia untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan, kedudukan, dan perlakuan yang sama.

Dalam salah satu pilar negara Indonesia yaitu, Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 juga tertulis prinsip kesetaraan sosial. Dalam UUD 1945 pasal 27 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak memiliki pekerjaan dan penghidupan yang layak, dan setiap warga negara juga berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara.

Dalam kesetaraan sosial, tidak ada diskriminasi sosial. Dengan adanya kesetaraan sosial dalam kehidupan berbangsa, seharusnya perbedaan sosial setiap individu tidak akan menjadi penyebab runtuhnya persatuan Bangsa Indonesia, setiap perbedaan yang ada, bila diterapkan prinsip kesetaraan sosial, akan menjadi kekayaan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Damai serta harmonisasi sosial juga akan terwujud.

Ketika Bangsa Indonesia dilanda oleh masalah atau konflik, dengan menerapkan prinsip kesetaraan sosial yaitu dengan sikap saling toleransi, saling menghargai, dan saling menghormati, konflik dalam Bangsa dapat diselesaikan secara baik- baik dan bersama- sama. Sebagai suatu bangsa dan negara, damai dan harmonisasi dalam sosial perlu diwujudkan.

Untuk mewujudkan adanya harmoni di dalam masyarakat yang heterogen serta dengan berbagai macam perbedaan yang ada, setiap individu perlu berkontribusi. Sikap dan perilaku setiap anggota masyarakat, memberi pengaruh terhadap kondisi harmoni sosial dalam masyarakat. Kontribusi anggota masyarakat yang dapat dilakukan yaitu, dengan menyikap setiap perbedaan yang ada dengan sikap yang positif, saling menghargai, kemudian mengingat dan menghargai Hak Asasi manusia. Lalu menjaga lingkungan hidup sekitar, serta memiliki sikap peduli, serta rasa simpati terhadap individu yang lain, serta menjaga prinsip dan penegakan hukum negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun