Mohon tunggu...
Rhasya Adhe Maulana
Rhasya Adhe Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Writer, Teacher, Influencer

I am Rhasya Adhe Maulana, an undergraduate student at IPB University majoring in Food Science and Technology who has an interest in communication and social affairs. I enjoy reading and writing. I am a true learner, an agile learner, and a learning activist.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jarang Disadari, Inilah 9 Komponen Literasi Digital yang Perlu Diaplikasikan

24 Februari 2023   20:45 Diperbarui: 4 Maret 2023   12:42 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini, kehidupan bermasyarakat dan bernegara sedang dituntut untuk mengalami transformasi digital, khususnya di Indonesia. Namun, transformasi digital tak hanya membahas soal teknologi semata, karena dalam transformasi digital perlu memperhatikan unsur sosial (culture dan masyarakat) sekaligus pelaku transformasi itu sendiri. Karena, semua komponen yang ada membutuhkan kolaborasi untuk mewujudkannya. Salah satu wujudnya merupakan mendorong berkembangnya ekonomi digital dan literasi digital.

Dalam buku klasik Gilster (1997), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer. Istilah ini mengalami pengkhususan dan peluasan makna. 

Definisi mutakhir diketengahkan oleh Hobbs (2017), yang mengemukakan bahwa literasi digital merupakan konstelasi pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk berkembang dalam budaya yang didominasi oleh teknologi (digital).

Terlepas dari definisinya, literasi digital memiliki empat prinsip dasar menurut Yudha Pradana dalam Atribusi Kewargaan Digital dalam Literasi Digital (2018), yaitu:

  • Pemahaman, yang berarti masyarakat memiliki kemampuan untuk memahami informasi yang diberikan media (implisit ataupun eksplisit).
  • Saling Ketergantungan, yang berarti antara media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan (saling berdampingan serta melengkapi).
  • Faktor Sosial, yang berarti media saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat. (pembagi dan penerima menjadi penentu).
  • Kurasi, yang berarti masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami, menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari, serta bekerja sama untuk mencari, mengumpulkan, sekaligus mengorganisasi informasi yang dinilai berguna.

Untuk melaksanakan keempat prinsip dasar tersebut, dibutuhkan perhatian khusus terhadap komponen yang ada dalam literasi digital. Menurut Steve Wheeler dalam tulisannya yang berjudul Digital Literacies for Engagement in Emerging Online Cultures (2012, dalam Maulana) menyatakan bahwa terdapat sembilan komponen penting yang termuat dalam literasi digital, yaitu:

  • Social Networking (media berbasis internet dengan banyak pengguna, di mana penggunanya dapat berinteraksi satu sama lainnya (Meta (Facebook), Twitter, LinkedIn, Instagram, TikTok, maupun WhatsApp)).
  • Transliteracy (upaya memanfaatkan berbagai platform untuk membuat konten, membagikan hingga mengkomunikasikannya).
  • Maintaining Privacy (sebagai pengguna sosial media dari berbagai platform harus memahami mengenai cyber crime (kejahatan dunia maya yang melibatkan aktivitas ilegal menggunakan komputer, perangkat digital, atau jaringan komputer)).
  • Managing Digital Identity (berhubungan dengan bagaimana kita selaku pengguna platform menggunakan identitas secara tepat di berbagai sosial media yang kita miliki).
  • Creating Content (keterampilan kita sebagai pengguna platform dalam membuat atau menciptakan konten, misalnya platform PowToon, Blogspot, Wordpress, dan lainnya).
  • Organizing and Sharing Content (berkaitan dengan bagaimana kita sebagai pengguna platform mengatur dan membagikan konten informasi supaya lebih mudah disebarkan kepada khalayak umum).
  • Reusing or Repurposing Content (mengutamakan bagaimana kita selaku pengguna platform membuat atau 'mengolah' kembali konten yang ada supaya dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan).
  • Filtering and Selecting Content (mengutamakan kemampuan mencari dan menyaring informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita melalui mesin pencari di internet).
  • Self Broadcasting (bertujuan membagikan ide atau gagasan menarik serta konten multimedia melalui berbagai platform, misalnya melalui blog atau forum online).

Kesembilan komponen tersebut harus dilaksanakan, sebab kita sebagai masyarakat Indonesia harus berperan sebagai pelaku transformasi digital yang dapat dilakukan dengan cara mendorong berkembangnya literasi digital. Karena dengan bersama literasi, kita bisa membangun negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun