Mohon tunggu...
Rhanindra Aviana Yumna Shafira
Rhanindra Aviana Yumna Shafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa PKL MBKM SKM Penggerak Unnes 2024 lakukan Pencegahan Stunting melalui Edukasi PHBS kepada Siswa Kelas 5 di SDIT Mutiara Hati Kota Semarang

3 November 2024   02:42 Diperbarui: 3 November 2024   02:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang tergabung dalam program SKM Penggerak 2024, menggelar kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk siswa kelas 5 di SD IT Mutiara Hati, Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya PHBS dalam rangka mencegah stunting sejak dini.

Kegiatan edukasi PHBS ini dilakukan secara interaktif dengan melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas, seperti simulasi cuci tangan yang benar, pengenalan makanan bergizi, dan pemaparan mengenai bahaya stunting. Dengan metode pembelajaran yang menarik, para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi dan aktif bertanya mengenai pentingnya menjaga kesehatan serta asupan nutrisi.

Program PKL MBKM SKM Penggerak merupakan program yang bermanfaat untuk membantu pemerdayaan masyarakat dalam menyelesaikan masalah dalam bidang kesehatan masyarakat dengan memberikan program intervensi dan luaran yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik hidup sehat.

Kegiatan Intervensi

Antusiasme siswa dalam menyimak materi/dokpri
Antusiasme siswa dalam menyimak materi/dokpri

Kegiatan intervensi dilakukan sebanyak 2 kali dan menyasar pada siswa kelas 5 di SD IT Mutiara Hati. Kegiatan intervensi pertama dilakukan dengan pemberian edukasi seputar PHBS dan simulasi gerakan cuci tangan yang benar. Sebelum dilakukan pemaparan materi, siswa diberikan pre-test untuk mengukur pengetahuan mengenai PHBS. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi menggunakan metode ceramah dan pemberian leaflet. Diakhir sesi penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab dan siswa diberikan post-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman terhadap materi PHBS yang telah diberikan. Sebagai bentuk monitoring kegiatan, siswa diberikan lembar monitoring pelaksanaan PHBS di rumah yang harus diisi selama seminggu yang nantinya wajib untuk dikumpulkan dan di evaluasi di minggu kedua intervensi.

Kegiatan intervensi kedua dimulai dengan mengevaluasi lembar monitoring pelaksanaan PBHS di rumah selama seminggu. Siswa akan ditunjukkan secara perwakilan untuk memaparkan kegiatan PHBS yang telah dilakukan selama seminggu. Selanjutnya, dilakukan evaluasi materi PHBS dalam bentuk mini games berkelompok. Siswa akan dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang/kelompok. Soal yang digunakan adalah seputar gizi dan PHBS yang telah dibuat dalam bentuk game online berwaktu. Setiap kelompok yang dapat menjawab soalan dengan benar, akan diberikan bintang.

Bentuk soal evaluasi dengan mini game online/dokpri
Bentuk soal evaluasi dengan mini game online/dokpri

Diakhir kegiatan intervensi, diberikan poster berisi langkah cuci tangan dengan benar dan sabun cuci tangan yang diletakkan di wastafel depan kelas. Harapannya, siswa dapat membaca dan mempraktikkan cuci tangan dengan benar menggunakan sabun sebagai salah satu indikator PHBS. 

Pemberian Poster dan sabun cuci tangan/dokpri
Pemberian Poster dan sabun cuci tangan/dokpri

Poster Cuci Tangan Pakai Sabun/dokpri
Poster Cuci Tangan Pakai Sabun/dokpri

Dukungan dari Pihak Sekolah dan Antusiasme Siswa

Penyerahan policy brief sebagai bentuk advokasi/dokpri
Penyerahan policy brief sebagai bentuk advokasi/dokpri

Setelah dilakukan intervensi, kemudian dilakukan advokasi dengan memberikan pemaparan hasil kegiatan dan juga penyerahan policy brief. Policy brief berisi analisis situasi kesehatan di SD IT Mutiara Hati dan saran yang dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan dan program kesehatan di SD IT Mutiara Hati kedepannya.  

Kepala SD IT Mutiara Hati, Ibu Gita Ria Octavia, S.Pd., Gr., menyambut positif kegiatan ini dan berharap siswa dapat menerapkan pengetahuan yang didapat di kehidupan sehari-hari. 

"Kami sangat mendukung program ini karena sejalan dengan visi misi sekolah untuk membentuk siswa yang kokoh secara spiritual, emosional dan intelektual. Kami harap para siswa dapat menerapkan kebiasaan hidup sehat di rumah dan lingkungan mereka," ujar Gita.

Para siswa kelas 5 pun terlihat sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Mereka belajar tentang pentingnya mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan diri, dan mengenali makanan yang kaya akan nutrisi. Kegiatan edukasi ini juga diselingi dengan permainan dan kuis interaktif, sehingga membuat siswa lebih semangat untuk mempelajari PHBS.

Edukasi PHBS oleh mahasiswa PKL SKM Penggerak ini diharapkan dapat menjadi bagian dari langkah preventif untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Mahasiswa juga mengimbau pihak sekolah untuk terus memantau perkembangan siswa dalam menerapkan PHBS, dan bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan menjalani gaya hidup sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun