Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang tergabung dalam program SKM Penggerak 2024, menggelar kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk siswa kelas 5 di SD IT Mutiara Hati, Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya PHBS dalam rangka mencegah stunting sejak dini.
Kegiatan edukasi PHBS ini dilakukan secara interaktif dengan melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas, seperti simulasi cuci tangan yang benar, pengenalan makanan bergizi, dan pemaparan mengenai bahaya stunting. Dengan metode pembelajaran yang menarik, para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi dan aktif bertanya mengenai pentingnya menjaga kesehatan serta asupan nutrisi.
Program PKL MBKM SKM Penggerak merupakan program yang bermanfaat untuk membantu pemerdayaan masyarakat dalam menyelesaikan masalah dalam bidang kesehatan masyarakat dengan memberikan program intervensi dan luaran yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik hidup sehat.
Kegiatan Intervensi
Kegiatan intervensi dilakukan sebanyak 2 kali dan menyasar pada siswa kelas 5 di SD IT Mutiara Hati. Kegiatan intervensi pertama dilakukan dengan pemberian edukasi seputar PHBS dan simulasi gerakan cuci tangan yang benar. Sebelum dilakukan pemaparan materi, siswa diberikan pre-test untuk mengukur pengetahuan mengenai PHBS. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi menggunakan metode ceramah dan pemberian leaflet. Diakhir sesi penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab dan siswa diberikan post-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman terhadap materi PHBS yang telah diberikan. Sebagai bentuk monitoring kegiatan, siswa diberikan lembar monitoring pelaksanaan PHBS di rumah yang harus diisi selama seminggu yang nantinya wajib untuk dikumpulkan dan di evaluasi di minggu kedua intervensi.
Kegiatan intervensi kedua dimulai dengan mengevaluasi lembar monitoring pelaksanaan PBHS di rumah selama seminggu. Siswa akan ditunjukkan secara perwakilan untuk memaparkan kegiatan PHBS yang telah dilakukan selama seminggu. Selanjutnya, dilakukan evaluasi materi PHBS dalam bentuk mini games berkelompok. Siswa akan dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang/kelompok. Soal yang digunakan adalah seputar gizi dan PHBS yang telah dibuat dalam bentuk game online berwaktu. Setiap kelompok yang dapat menjawab soalan dengan benar, akan diberikan bintang.
Diakhir kegiatan intervensi, diberikan poster berisi langkah cuci tangan dengan benar dan sabun cuci tangan yang diletakkan di wastafel depan kelas. Harapannya, siswa dapat membaca dan mempraktikkan cuci tangan dengan benar menggunakan sabun sebagai salah satu indikator PHBS.Â