Yusril salah satu calon Gubernur DKI Jakarta 2017, yang diantaranya ada calon Gubernur lain yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok dan Sandiaga Uno. Pilkada DKI Jakarta kali ini tampaknya semakin makin panas. Dikarenakan calon-calon Gubernur Pilkada DKI Jakarta 2017 dinilai cukup hebat dan berkompeten. Yusril Ihza Mahendra contohnya, ia merupakan Pakar Hukum Menteri Tata Negara. Yusril Ihza Mahendra mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017.
Yusril siap berhadapan dengan calon Gubernur lainnya, yaitu Ahok. Ia berharap mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan ada deklarasi dari parpol sehingga jalan menuju Pilkada DKI 2017 akan berjalan dengan lancar. Yusril pun menyebut bahwa saat ini ada beberapa partai yang sudah menunjukkan komitmennya untuk mendukungnya.
Namun, Yusril enggan membuka nama partai yang siap memberikan ‘tiket’ yang menghantarkannya menuju Pilkada DKI Jakarta 2017. Yusril masih merahasiakan hal ini dan tidak ingin mempublikasikan hal tersebut kemana-mana. Sementara itu, soal dukungan dari Partai PDI-P, pakar hukum tata negara menjelaskan bahwa PDI-P belum memutuskan akan mendukung siapa.
Yusril menyatakan bahwa dirinya berbeda pendapat dengan Ahok mengenai petahana. Bagi Yusril, petahana wajib cuti. Sedangkan Ahok meminta cuti petahana dilaksanakan saat berkampanye saja. Sedangkan menurut Pasal 70 (3) Undang-Undang No 10 Tahun 2016 menyatakan “petahana wajib cuti selama masa kampanye atau sekitar empat bulan.” Yusril menanggapi candaan Ahok yang meminta dirinya menjadi pengacara pada sidang uji materi Undang-Undang No 10 Tahun 2016. Menurut Yusril, cuti petahana itu menjadi sebuah keseharusan bagi petahana.
Yusril mengatakan bahwa harus ada prinsip keadilan, kesetaran dalam pelaksanaan Pilkada. Yusril juga mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin jadi pengacara Ahok. Pasalnya dia berada di posisi sebaliknya, dia justru berada di pihak MK. Kandidat selanjutnya yaitu Sandiaga Uno. Sandiaga Uno menyatakan bahwa dirinya optimis memenangkan Pilkada 2017 meski PDI-P sepertinya mendukung petahana Ahok.
Sandiaga mengatakan, kebijakan dibawah pimpinan Ahok belumlah sejahtera. Warga kesulitan mencari pekerjaan, harga sembako yang mahal, dan banyak terjadi penggusuran. Sandiaga Uno mengaku, ingin mengubah DKI Jakarta jika dia terpilih. Sandiaga Uno yakin, pada tanggal 15 Februari 2017, dia akan mengantar Ahok pada penghujung tugasnya. Dia juga mengajak warga DKI Jakarta untuk tidak memilih Ahok lagi.
Menurut Sandiaga, Ahok akan kalah karena tidak konsisten. Mulanya, Ahok mengatakan dia akan menjadi calon Pilkada 2017 melalui jalur independen. Namun kemudian, dia memilih ikut pilkada melalui jalur parpol.
Sumber:https://news.idntimes.com/indonesia
Nama : Muhammad Rhabbany Aulia Maulana
NIM : 07031381621094
Jurusan/Kelas : Ilmu Komunikasi/B