Ada beberapa restoran di Sulawesi Selatan yang memasukkan Nasu Likku dalam menu mereka, dan hidangan ini juga mulai dikenal di luar daerah asalnya, berkat promosi dari berbagai festival kuliner dan acara budaya.
Namun, pelestarian Nasu Likku tidak hanya bergantung pada restoran atau promosi, tetapi juga pada upaya masyarakat Bugis untuk terus memasak dan mengajarkan resep ini kepada generasi muda.
Dengan menjaga tradisi ini tetap hidup, Nasu Likku akan terus menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia yang kaya dan beragam.
Nasu Likku adalah lebih dari sekadar hidangan tradisional. Ia adalah cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Bugis yang perlu dilestarikan.Â
Dengan rasa yang kaya akan rempah dan proses memasak yang penuh kesabaran, Nasu Likku menjadi simbol dari kebersamaan, rasa syukur, dan identitas budaya yang kuat.
Di setiap gigitan, Anda tidak hanya menikmati kelezatan daging ayam yang empuk dan bumbu yang meresap, tetapi juga menghargai warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H