Mohon tunggu...
Raa Tyas Putri
Raa Tyas Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hukum UT Makassar

Fiat justitia ruat coelum atau fiat justitia pereat mundus - sekalipun esok langit akan runtuh, meski dunia akan musnah, atau walaupun harus mengorbankan kebaikan, keadilan harus tetap ditegakkan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cengkeh Anjlok: Risiko Profesi Pemetik Cengkeh

14 Agustus 2024   22:44 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:35 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani mengecek buah cengkeh di kebun miliknya  | KOMPAS/ SAIFUL RIJAL YUNU

Dampak jangka panjang dari penurunan harga ini dapat merusak kualitas hidup komunitas pemetik cengkeh serta petani cengkeh sebagai pemilik kebun. 

Seperti yang telah diketahui sebelumnya jika pemberian upah pemetik cengkeh adalah bagi hasil dengan petani pemilik kebun. Upah pemetik biasanya dihitung dengan jumlah liter yang berhasil mereka petik, sedangkan para petani menjual kepada pedagang dengan takaran kilogram. 

Jika harga komoditi cengkeh anjlok, maka pemilik kebun juga tidak dapat memberikan upah yang layak untuk para pemetik. Sehingga hal tersebut akan berdampak pada kesejahteraan keluarga para pemetik cengkeh.

Petani dan pemetik cengkeh, berada di tingkat paling bawah rantai pasok dan tidak memiliki suara dalam menentukan harga jual. Pasar global dan kekuatan para pemain besar dalam industri sangat mempengaruhi mekanisme harga cengkeh. Sedangkan petani dan pemetik hanya menerima harga yang ditentukan oleh pasar, yang sering kali tidak adil dan jauh di bawah nilai kerja mereka.

Komunitas petani dan pemetik pun terjebak dalam sistem yang tidak berpihak kepada mereka, di mana keuntungan besar hanya dinikmati oleh segelintir orang di atas. Hal itu disebabkan oleh perilaku tengkulak dan pengusaha besar yang sering kali menekan harga di tingkat petani dan menambah beban bagi para pemetik.

Regulasi yang melindungi harga cengkeh di tingkat petani dan pemetik harus segera diterapkan. Oleh karena itu, intervensi pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal ini, sehingga dapat mengontrol harga pasaran cengkeh yang dikeluarkan oleh tengkulak dan pengusaha besar. 

Selain itu, pemberdayaan dan pendidikan bagi pemetik cengkeh sangat penting agar mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung pada sistem yang menindas.

Dengan membangun jaringan pemasaran yang lebih adil, petani dan pemetik cengkeh dapat memperoleh harga yang lebih baik dan berkeadilan. Inisiatif komunitas dan koperasi juga perlu diperkuat untuk mengurangi ketergantungan pada tengkulak.

Perlindungan bagi para pemetik cengkeh harus menjadi prioritas, bukan hanya untuk menjaga keberlanjutan industri cengkeh, tetapi juga untuk menjamin kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang bekerja keras di lapangan. Pemetik cengkeh adalah pilar utama yang sering kali tidak terlihat dalam industri ini, dan kesejahteraan mereka sering kali terabaikan.

Sudah saatnya pemerintah, masyarakat, dan industri bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang lebih adil bagi pemetik cengkeh. Dengan demikian, kita dapat berharap agar kondisi kerja dan kesejahteraan para pemetik cengkeh di masa depan akan jauh lebih baik dari saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun