(Kegiatan Penyuluhan "Si Penting" Mahasiswa Peduli Stunting)
Kampung Ciborerang, Agustus 2023 - Mahasiswa yang tergabung dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia telah berhasil memberikan kontribusi luar biasa dalam meningkatkan kualitas kesenian dan pendidikan di Kampung Ciborerang selama satu bulan penuh. Sebanyak 11 mahasiswa dari berbagai jurusan universitas tersebut tiba di Kampung Ciborerang pada bulan Juli sebagai bagian dari program KKN mereka. Selama satu bulan, mereka berfokus pada berbagai proyek yang bertujuan untuk memperkaya budaya lokal, memberi pengetahuan tentang stunting dan meningkatkan akses pendidikan di kampung tersebut. Salah satu proyek yang berhasil mereka lakukan adalah memberikan pelatihan seni dan pendidikan kepada masyarakat khususnya pada anak-anak di kampung tersebut.
Dalam bidang pendidikan, mahasiswa KKN memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak setempat dengan nama program kerja "Bimlat" Bimbingan Belajar Kilat. Mereka mengadakan kelas tambahan yang fokus pada pengetahuan dasar seperti Bahasa Inggris, matematika, dan belajar warna primer dan sekunder. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman prestasi belajar dan meningkatkan kreativitas anak-anak di kampung tersebut.
(Minggu, 06/08/2023) Program Bimlat pertama dilaksanakan dengan mengambil materi Bahasa Inggris dasar berupa pengetahuan tentang angka, materi tersebut merupakan keinginan anak-anak di Kampung Ciborerang. Antusias mereka terhadap bahasa asing sangat tinggi, terutama bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan bahasa Arab. Untuk menambah semangat anak-anak, mahasiswa juga mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu "The Wheels On The Bus" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa. tentu diberikan reward.
(Minggu, 13/08/23) Minggu ke-dua mahasiswa kembali mengadakan Bimlat rutin, kali ini materi yang diajarkan adalah matematika dasar untuk Sekolah Dasar. Ketertarikan anak-anak terhadap mata pelajaran matematika sangat tinggi, antusias mereka untuk menjawab soal yang diberikan membuat Bimlat pada hari itu sangat sengit.
(Rabu, 23/08/2023) Bimlat terakhir mahasiswa mengajak anak-anak untuk belajar eksperimen dari warna primer (merah, biru, kuning) untuk menciptakan warna-warna baru. Kegiatan Bimlat terakhir ini sekaligus untuk membuat kenang-kenangan bersama anak-anak di kampung Ciborerang RW 20, Desa Sangkanhurip.
Desa Sangkanhurip khususnya Kampung Ciborerang sangat menjunjung tinggi Kesenian. Baik dari kalangan orang dewasa sampai anak-anak. Ada dua kegiatan kesenian yang di lakukan di kampung ini yaitu rampak sekar dan juga tari.
Kegiatan Rampak Sekar adalah bentuk cinta warga Kampung Ciborerang kepada kesenian. Kegiatan rampak sekar ini biasanya dilakukan oleh ibu-ibu yang berusia lansia-menuju lansia. Rampak sekar ini membawakan 3 lagu yang bernuansakan kesenian sunda, diantaranya lagu Peuyeum Bandung yang menceritakan tentang makanan khas dari Bandung yaitu peuyeum yang terkenal oleh kenikmatannya ketika dimakan dan dengan harga yang murah sehingga dapat di beli oleh semua kalangan. Lagu yang kedua yaitu Karatagan Pahlawan, lagu ini menceritakan tentang perjuangan para pahlawan yang ikhlas memperjuangkan bangsa indonesia untuk merdeka. Dan lagu yang terakhir yaitu 17 Agustus 45, lagu ini menggambarkan bahwa sudah saatnya kita bersenang senang menyambut kemerdekaan indonesia.
Kesenian lainnya yang sangat di sukai di kampung Ciborerang yaitu seni tari. Kegiatan latihan menari sudah rutin dilaksanakan bahkan sebelum kedatangan mahasiswa peserta KKN Tematik UPI 2023. Latihan tari sebelumnya hanya melihat gerakan tari lewat sosial media (youtube). Maka dari itu, mahasiswa KKN berinisiatif berbagi ilmu di bidang seni tari dalam kegiatan latihan tari secara rutin. Tarian yang diajarkan diantaranya tari Jaipongan Kembang Tanjung, Tari Jaipongan Sancang Gugat, Tari Jaipongan Mojang Priangan, dan beberapa lagu dangdut yang sedang viral.
Hal yang dilakukan pada pertemuan pertama ialah pembiasaan sikap kaki berbentuk "V" agar adeg - adeg bisa dilakukan dengan benar juga pembiasaan volume gerak tangan yang dibuka dan tidak "ngaplek" agar tidak terlihat malas dalam menggerakan tariannya. Cara tersebut dinilai cukup efektif karena pada pertemuan kedua anak - anak sudah mulai membiasakan sikap kaki berbentuk "V" dan volume gerakan tangan yang dibuka. Pembiasaan tersebut cukup berpengaruh terhadap gerak yang mereka lakukan meskipun belum dilakukan dengan maksimal seperti sudah tidak terlihat lemas dan malas ketika menggerakkan tariannya, terlihat lebih bertenaga dan bersemangat, gerak yang dilakukan sudah mulai terlihat bentuknya, dan mereka sudah mulai merasakan gerak - gerak tari dengan teknik yang betul.
Pelatihan tari pada pertemuan - pertemuan selanjutnya juga berjalan dengan lancar dan antusias anak - anak tidak pernah surut. Ibu - ibu setempat juga sangat tertarik dengan tari Jaipongan namun dengan keterbatasan untuk menggerakkannya, peneliti memberikan gerak - gerak sederhana dan diiringi dengan lagu dangdut yang sedang naik daun sesuai permintaan ibu - ibu. Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan berkesenian membuat peneliti termotivasi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun belum maksimal karena waktu pelaksanaan kegiatan KKN yang cukup singkat. Materi tarian yang sudah dipelajari selama sekitar 8 kali pertemuan dipentaskan di panggung Pentas Seni dalam rangka memperingati HUT RI ke - 78 di Kampung Ciborerang.
Program KKN ini adalah contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat dan memperkaya budaya lokal. Keberhasilan proyek ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan pendidikan di wilayah pedesaan. Semoga prestasi mereka menjadi inspirasi bagi yang lain untuk berkontribusi pada perubahan positif di masyarakat.
