Mohon tunggu...
Muhamad Rafli Restu Putra
Muhamad Rafli Restu Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - freelance

Saya adalah individu yang berorientasi pada tujuan dengan semangat yang tinggi. Saya memiliki minat yang besar dalam bidang komunikasi. Saya memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat membuat saya yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam tim.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gempa Megathrust: Memahami Lebih Dalam serta Tanggapan Masyarakat

14 Oktober 2024   22:23 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:45 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gempa https://beritapasundan.com/wp-content/uploads/2020/03/gempa.jpg

Bandung- Peringatan terkait gempa bumi seringkali diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, mengingat negara kita berada dalam jalur cincin api Pasifik yang aktif secara tektonik. akhir-akhir ini terdapat isu yang sedang hangat yaitu mengenai Gempa Megathrust. Pada kesempatan ini, kami akan membahas apa itu gempa megathrust, dampaknya, peta zonanya , serta tanggapan masyarakat di Indonesia. 

Lantas,apa itu Gempa Megathrust?

Gempa megathrust adalah suatu fenomena alam gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, dimana salah satu lempeng tektonik ditransformasikan ke bawah lempeng tektonik lainnya . Proses ini menyebabkan penumpukan tekanan yang sangat besar di batas antara kedua lempeng, yang akhirnya melepaskan energi dalam bentuk gempa besar.

Indonesia merupakan wilayah yang terletak di zona pertemuan lempeng tektonik aktif,sehingga seringkali terjadi bencana alam gempa bumi pada wilayah tersebut. Oleh karena itu pemerintah (melalui Pusat Studi Gempa Nasional-PUSGEN) dengan didukung oleh para pakar gempa dari beberapa perguruan tinggi, lembaga/kementerian termasuk BMKG, telah menerbitkan buku "Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017" sebagai salah satu upaya dan langkah mitigasi gempabumi di Indonesia. 

Gun Gun Sumaryana (Humas Kota Bandung) 
Gun Gun Sumaryana (Humas Kota Bandung) 

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Gun Gun Sumaryana mengungkapkan, Pemkot Bandung tengah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan bencana tersebut.

Salah satu langkah penting yang sedang dalam proses adalah penerbitan surat edaran Wali Kota Bandung mengenai kesiapsiagaan terhadap megathrust dan sesar Lembang.

"Surat ini saat ini dalam tahap penandatanganan oleh Wali Kota," tuturnya.

Dikutip dari web Portal JABARPROVGOIB menyatakan bahwa selain surat edaran, Pemkot Bandung juga telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bencana yang bisa saja terjadi.

Gun Gun menyebut langkah-langkah mitigasi lainnya yang sedang disiapkan meliputi:

1. Penyusunan buku saku kesiapsiagaan gempa bumi.
2. Pembuatan buku cerita anak "Activity Book: Gempa Bumi untuk edukasi dini.
3. Pelaksanaan edukasi dan sosialisasi di 47 lokasi di wilayah Kota Bandung.
4. Edukasi di sekolah-sekolah, apartemen, rumah sakit, dan hotel terkait potensi bencana megathrust.
5. Simulasi gempa bumi di beberapa tempat strategis, termasuk Rumah Sakit Salamun, Lapas Sukamiskin, Sekolah Tinggi Teologi Bandung, dan Apartemen Jardin.
6. Peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi.

Model segmentasi sumber gempa subduksi (Megathrust) di Indonesia (sumber BMKG(2018)
Model segmentasi sumber gempa subduksi (Megathrust) di Indonesia (sumber BMKG(2018)

Zona Gempa Megathrust di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki zona megathrust aktif yang signifikan. Tiga zona megathrust utama di Indonesia adalah Subduksi Sunda, Subduksi Banda, dan Subduksi Lempeng Laut Maluku. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang sangat rentan terhadap gempa besar.

erikut adalah beberapa zona megathrust di Indonesia:

  • Subduksi Sunda (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba)– Subduksi ini mencakup area yang sangat luas dari barat Sumatera hingga ke timur Lesser Sunda Islands. Zona ini telah mencatat beberapa gempa besar dalam sejarah seperti gempa megathrust Aceh 2004.
  • Subduksi Banda – Mencakup wilayah tenggara Indonesia, subduksi ini adalah salah satu yang kompleks dan berpotensi menghasilkan gempa besar serta tsunami.
  • Subduksi Lempeng Laut Maluku – Wilayah ini meliputi bagian utara Indonesia dan termasuk salah satu yang aktif secara tektonik dengan potensi gempa kuat.
  • Subduksi Sulawesi – Daerah ini juga termasuk zona rawan dengan potensi gempa berkekuatan besar.
  • Subduksi Lempeng Laut Filipina dan Subduksi Utara Papua – Kedua daerah ini memiliki sejarah gempa dengan kekuatan merusak dan terus dipantau oleh ahli seismologi.

 Tanggapan Masyarakat

Dengan maraknya isu Gempa Megathrust ini tentu menimbulkan berbagai respon dari masyarakat.Novi,misalnya.Dirinya merasa khawatir dengan isu yang beredar tersebut karena wilayah tempat beliau tinggal akan terdampak jika gempa Megathrust ini benar-benar terjadi.

"Ya merasa khawatir karena diisukan gempa ini akan terjadi di seluruh wilayah di Indonesia,dan kebetulah wilayah yang saya tempati ada di dalam zona megathrust tersebut,namun sebagai manusia kita hanya bisa berharap dan mudah mudahan itu tidak terjadi,"

Setelah itu Novi juga memberitahu cara dirinya agar bisa memperkecil dampak ynag bisa dialami ketika gempa Megathrust tersebut terjadi.

"Kita harus selalu waspada, hindari terlebih dahulu tempat-tempat rawan seperti pantai, dan selebihnya kita berdoa agar semua yang diisukan tidak terjadi," ujar Novi dikutip Senin,14 Oktober 2024.


Meskipun para ahli bisa memperkirakan magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, teknologi saat ini masih belum mampu memprediksi dengan tepat kapan gempa itu akan terjadi. Kita belum bisa memastikan apakah gempa megathrust berkekuatan M8,7 benar-benar akan terjadi, kapan, di mana, dan seberapa kuatnya. Dalam menghadapi ketidakpastian ini, langkah yang perlu kita ambil adalah melakukan upaya mitigasi yang efektif. Kita harus segera menyiapkan langkah-langkah konkret untuk meminimalkan risiko kerugian sosial, ekonomi, dan korban jiwa jika gempa benar-benar terjadi, terutama dengan mempersiapkan kesiapan masyarakat dan infrastruktur kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun