Sambungan dari bagian pertama Modal pertama yang harus saya miliki adalah sebuah peta. Dengan mudah bisa didapat dari internet. [caption id="attachment_236698" align="aligncenter" width="655" caption="Tangkapan dari Wikimapia dan telah diedit"][/caption] Perjalanan saya kemaren dan pagi ini saya hitung mulai dari tanda panah merah. Tepatnya saya memulai dari perempatan jalan Magelang dengan jalan Wahidin. Sasaran saya, lapas Cebongan saya tandai dengan tanda X berwarna merah. Seluruh perjalanan saya tadi saya warnai dengan tinta merah. Catatan penting yang saya buat selama menuju sasaran. (1) Jarak dari tanda panah merah ke lapas tepat 4,0 kilometer; (2) Waktu tempuh pada pukul 10 pagi adalah 11 menit--akan lebih singkat lagi jika dilakukan pada tengah malam; (3) Di sepanjang jalan terdapat lampu penerangan jalan yang mungkin saja beroperasi malam hari itu; (4) Mulai dari titik awal hingga ke pertigaan sebelum lapas, jalan cukup lebar, sekitar 6 meter, sehingga dua kendaraan bisa berpapasan tanpa salah satu harus menepi; (5) Perkampungan cukup ramai, sehingga ada kemungkinan sebagian warga ada yang masih terjaga di malam itu; (6) Pertigaan ke lapas hanya ditandai oleh beberapa tiang berwarna merah dan jalan masuk ke sana lebih sempit, 3-4 meter, dan tidak beraspal baik seperti jalan utama. Walau telah dibekali dengan peta, saya masih tersasar hingga ke barat lagi karena tidak yakin di gang itu ada bangunan negara sana. Makanya, waktu tempuh 11 menit itu, ya, karena nyasar sekitar 1 menit ke barat dan balik lagi. Kalau tidak ragu dan di malam hari, maka saya hanya butuh 7-8 menit untuk sampai ke lapas. Jarak lapas dari pertigaan hanya 100 meter. Di selatan lapas ada komplek perumahan. Di seberang lapas, sebelah timur, ada dua rumah. Perkiraan saya, kalau seseorang berteriak di gerbang lapas, maka penghuni dua rumah di depan pasti mendengar karena memang jarak pagar lapas dengan rumah di seberangnya cukup dekat. Jarak dari pagar ke gerbang juga tidak jauh, sekitar 10-12 meter. Sementara itu di utara lapas hanya sawah. Tadi saya menemukan sekelompok petani yang sedang memanen padi di utara gerbang lapas. Itu tadi rencana masuk utama. Setelah memeriksa kembali saya menemukan kelemahan pada rencana masuk ini. Pertama, dengan asumsi saya datang dari arah timur melewati perempatan Kentungan dan terus ke jalan Magelang, saya mesti berputar ke barat sejauh 1 km lagi dari perempatan jalan Magelang karena pengerjaan jalan layang yang membuat kendaraan tidak bisa langsung berbelok ke utara ke arah terminal Jombor. Kedua, saya mesti masuk ke dalam terminal Jombor karena lagi-lagi ada pengalihan jalur di pintu selatan ke pintu utara terminal. Di pintu utara saya berisiko untuk bertemu dengan petugas pemungut retribusi. Seseorang pasti akan mengingat kendaraan yang lewat secara bersamaan. Kerahasiaan akan berkurang. Maka, ada dua alternatif lain yang bisa saya gunakan. Pertama, dari pintu selatan terminal saya tidak keluar melalui pintu utara, namun terus ke barat dan mengikuti jalan ke utara. Jalur ini saya tandai dengan warna hijau. Pilihan masuk dari jalan lingkar pun tidak hanya dari terminal. Ada jalan kecil di barat restoran Mc Donald (juga diwarnai hijau). Jalur yang berwarna hijau ini akan bertemu dengan jalur yang berwarna merah. Alternatif kedua adalah terus ke barat dari perempatan jalan Magelang. Sekitar 2 kilometer ke barat ada perempatan lagi ke utara, ditandai dengan Rumah Sakit Pendidikan UGM di utara perempatan (di peta saya warnai hijau juga) . Sama dengan alternatif pertama, saya juga akan bertemu dengan jalur merah. Jarak dari perempatan rumah sakit ke jalur merah hanya 800 meter. Dari kedua alternatif ini, maka saya akan memilih alternatif kedua sebagai pilihan jalan masuk. Pilihan awal (jalur merah) agak berisiko dan lebih jauh. Sekarang jalur keluar. Pilihan pertama adalah kembali ke jalan masuk tadi. Kalau menurut saya jalur yang paling singkat adalah yang melewati jalan Kabupaten (melewati rumah sakit UGM tadi). Terserah kemudian akan ke mana setelah berada di jalan lingkar. Saya tidak memilih untuk keluar melalui jalur yang saya lalui kemaren (berwarna biru). Pertama, saya punya risiko untuk berhadapan dengan petugas Koramil (tanda X berwarna ungu, sebelah utara) lalu kemudian petugas Polsek (tanda X ungu di sebelah selatan). Siapapun mereka, kalau bukan dalam rombongan saya, akan mengancam. Lihat juga peta di bawah ini. Jarak udara dari lapas ke Koramil hanya 485 meter. Di sebelah selatan Koramil ada Polsek Mlati (lihat panah kuning). Jadi ada dua institusi negara yang lain yang berada cukup dekat dengan lapas ini. Keduanya pasti aktif 24 jam, termasuk di malam itu. [caption id="attachment_236708" align="aligncenter" width="819" caption="Tangkapan Wikimapia"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H