Mohon tunggu...
rezza widia utami
rezza widia utami Mohon Tunggu... Guru - informasi sangat penting!

jalani takdir, syukuri apa yang sudah ditakdirkan:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Virus Corona Berimbas bagi Pendidikan di Indonesia

27 Maret 2020   21:10 Diperbarui: 27 Maret 2020   22:30 7505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Corona Covid-19  saat ini telah berimbas bagi pendidikan di Indonesia. hal ini telah diakui oleh (UNESCO) pada kamis (5/3) bahwa wabah Virus Corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan. hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolahnya diseluruh dunia dan mengancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan.

Sejak Presiden Joko widodo  mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada (2/3), Jokowi mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah demi menekan penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia. “saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah” ujar jokowi dalam konferensi pers di istana bogor, jawa barat Minggu (15/3).

Jokowi meminta masyarakat Indonesia untuk melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran Virus Corona, Upaya untuk mencegah, menahan, atau memperlambat penularan corona yaitu dengan social distancing. Sejak diberlakukannya Social distancing memberi imbas bagi pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan pemerintah daerah untuk meliburkan sekolah karena penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan.

“Dampak penyebaran COVID-19 akan berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya. Kami mendukung kebijakan (meliburkan sekolah) yang diambil pemda,” ujar Nadiem seperti dikutip Antara, Minggu (15/3). Maka hal itulah yang menjadi alasan instansi pendidikan meliburkan sekolah selama 14 hari yang diganti dengan belajar dirumah.

Untuk belajar dirumah, Instansi pendidikan mengalih pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring ataupun tugas rumah guna meminimalisir pertemuan satu sama lain disuatu ruangan yang sama dalam jarak yang dekat serta menghindari kerumunan.

Persekolahan  mengganti pertemuan kelas dengan pemberian tugas rumah kepada murid, pemberian tugas bertujuan agar murid belajar dirumah. Sedangkan di perguruan tinggi, mengalih pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring dan tugas daring.

Keluh kesah dirasakan oleh para siswa dan mahasiswa terkait belajar di rumah, para siswa mengeluh akan belajar dirumah dipenuhi dengan tugas rumah yang diberi oleh masing-masing guru terlalu banyak, sedangkan mahasiswa mengeluhkan bahwa pertemuan daring banyak terkendala oleh jaringan Web, teknologi yang kurang memadai, hingga sinyal.

Selain itupula kurang efektifnya belajar dirumah karena mereka belajar otodidak(sendiri), banyak orang tua yang tidak bisa mengajari materi yang ada dibuku, hanya bisa membimbing anaknya saja.

Tujuan belajar dirumah tidak berjalan dengan baik, maka timbulah berbagai masalah, seperti banyak para siswa yang penyalahgunakan belajar dirumah untuk bermain game online, berbelanja, dan bermaen ketempat-tempat keramaian.

Untuk mengupayakan keefektifan belajar dirumah, terkait hal itu pemerintah menindak tegas bagi siswa yang ketauan tidak belajar dirumah, seperti bermaen game online di warnet, belanja di mall dan membuat kerumunan. pemerintah meminta untuk penutupan warnet, hingga mengatur pengoperasian jam buka tempat-tempat keramaian seperti tempat perbelanjaan, dan hiburan.

virus corona berimbas pada Ketertundaan Semua Agenda kegiatan yang ada, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi guna meminimalisir pertemuan dalam jarak yang dekat serta mengikuti  himbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan, maka segala agenda kegiatan yang sudah direncanakan harus ditunda dalam beberapa waktu yang tidak dapat ditentukan.

Keluh kesah penundaan/pembatalan semua agenda kegiatan, Penundaan/Pembatalan agenda kegiatan menurut saya sangat  baik dilakukan dalam situasi dan kondisi saat ini yang sangat menghawatirkan. Kita sebagai warga yang baik harus patuh dalam aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam upaya pencegahan penularan Virus Corona.  

Virus Corona juga berimbas bagi pelaksanaan UN 2020. Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas yang diselenggarakan pada Selasa (24/3) bersama menteri terkait, sudah ketok palu. Hasilnya pemerintah mengumumkan Ujian Nasional (UN) di tahun ini resmi ditiadakan. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari sistem respons pandemi COVID-19, yakni dalam rangka memprioritaskan keselamatan dan kesehatan rakyat.

Opsi untuk mengganti UN ada dua, melakukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) secara online atau menerapkan metode kelulusan dengan menimbang nilai kumulatif siswa selama belajar di sekolah. Karena belum final, Kemdikbud masih akan terus berkoordinasi dengan Presiden Jokowi untuk mengeluarkan kebijakan terkait penggantian UN.

Menurut siswa dengan ditiadakannya UN dirasa memiliki keluh kesah tersendiri yang dirasakan oleh siswa, disatu sisi siswa merasa sedih karena siswa telah melakukan banyak persiapan-persiapan terkait akan dilaksanakannya UN dan ternyata ditiadakan.

Di sisi lain, siswa merasa senang karena UN ditiadakan. walaupun UN ditiadakan, opsi pengganti UN yaitu USBN online, sebagian sisiwa kurang setuju karena setiap siswa memiliki kendala tersendiri untuk USBN online seperti jaringan dirumah masing-masing yang kurang bagus, teknologi yang tidak memadai seperti siswa tidak memiliki laptop, hingga tidak memiliki kuota internet.

USBN online juga dirasa sangat membingungkan para siswa dalam pelaksanaannya, karena mereka tidak mendapat bimbingan cara melaksanakan USBN online oleh guru. Opsi kedua yaitu menerapkan metode kelulusan menimbang nilai kumulatif selama sekolah. Dirasa tidak menjadi ujian kelulusan para siswa selama sekolah jika hanya menggunakan metode kelulusan menggunakan nilai kumulatif saja.

Dampak corona saat ini yang semakin hari semakin menghawatirka melihat isu-isu yang beredar sepertinya pemerintah daerah akan melakukan perpanjangan masa libur sekolah untuk daerah-daerah yang terjangkit virus corona parah, seperti Jakarta, bogor, depok, tanggerang, bekasi dan daerah-daerah lainnya.

Akan tetapi Kemendikbud menyatakan belum ada pembahasan mengenai perpanjangan masa belajar di rumah, untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Kemendikbud akan membahas terkait perpanjangan masa belajar dirumah dengan berbagai pihak. Hal ini menanggapi status keadaan Indonesia saat ini darurat bencana non-alam oleh BNPB diperpanjang hingga tanggal 29 Mei 2020.

“Sejauh ini belum ada pembicaraan (perpanjang belajar di rumah), Masih lihat situasi,” kata BKLM. Kemendikbud, Ade Erlangga, kepada Republika.co.id, Selasa (17/3). Maka Perpanjang masa libur sekolah belum ditetapkan secara Nasional. Jika jadi menetapkan perpanjangan libur sekolah, pasti akan memberi imbas bagi semua pihak, Selain itu pula pasti akan menimbulkan berbagai masalah.

Dampak virus corona Upaya untuk mencegah, menahan, atau memperlambat penularan corona yaitu dengan social distancing yaitu dengan meliburkan sekolah selama 14 hari untuk belajar dirumah, ketertundaan/pembatalan semua agenda pendidikan, pelaksanaan UN 2020 resmi ditiadakan, sehingga mengeluarkan opsi pengganti UN yaitu USBN online dan metode kelulusan menimbang dari nilai kumulatif selama sekolah. 

Hingga isu perpanjangan libur sekolah. Itulah berbagai dampak dari virus corona COVID-19 bagi dunia pendidikan di Indonesia. Keluh kesah yang dirasakan oleh para siswa maupun mahasiswa terkait imbas virus corona COVID-19 yang semakin hari semakin menghawatirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun