Karena berbicara budaya politik tentunya tidak terlepas dari pengertian budaya secara umum. Budaya politik pun sama dengan budaya yang ada di suatu negara namun pengertian budaya pada ranah politik tentunya berhubungan dengan proses dan sistem negara itu lahir. Bagaimana suatu bentuk negara lalu sistem apa yang di gunakan oleh negara tersebut merujuk bagaimana budaya masyarakat yang ada di dalam suatu negara tersebut. Apabila budaya masyarakat masih kental akan tradisi atau ritual keagamaan/kerajaan maka biasanya sebuah wilayah tersebut masih menggunakan sistem kerajaan atau teologi untuk mengatur sebuah kumpulan masyarakat di wilayah tersebut. Tapi apabila budaya masyarakat mulai terbentuk hak hak individu lalu tingkat pendidikan umum sudah mulai berkembang biasanya sistem negaranya akan berbentuk negara yang demokrasi. Tentu model sebuah negara sangat tergantung pada sifat, karakter dari suatu tatanan masyarakat yang ada di dalamnya. Tapi ternyata makin moderen suatu bangsa maka biasanya negara negara yang menggunakan sistem pemimpin tunggal akan berganti bentuk menjadi parlementer, dan permasalahan ini ternyata serentak di lakukan sebuah negara di dunia yang biasanya kita sebut dengan demokratisasi. Lalu bagaimana nasib budaya dalam negeri? Inilah yang menjadi permasalahan hari ini, ternyata budaya dalam negeri tidak bisa terus bertahan oleh hantaman demokrasi dengan begitu kerasnya. Budaya politik hari ini mungkin tidak berbeda jauh dengan budaya politik di negara lain. Karena hegemoni ini begitu kuat, sehingga memperlemah nilai nilai lama yang ada dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H