Mohon tunggu...
REZZA RIVANA
REZZA RIVANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jangan jadikan kelebihan orang lain sebagai tolak ukurmu, karena kamu dengan value-mu begitupun dengannya, kalian takkan pernah sama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mayang Rontek Tarian Khas Mojokerto

19 November 2022   22:07 Diperbarui: 19 November 2022   22:18 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ia kemudian mengutus seorang setu (seniman) untuk mementaskan tarian untuk melengkapi prosesi adat tersebut. Sejak awal tahun 90-an, saudara-saudara mulai mengerjakannya dan merekonstruksinya sehingga lahirlah sebuah tarian yang indah. Tarian ini disebut Mayang Rontek. 

Nama Mayang Rontek sebenarnya berasal dari kata ubohrampe (segala aksesoris pengantin). Kata "Mayang" sendiri berarti simpul atau bunga. Kata "rontek" adalah hiasan rumbai di ujung tombak. Digabungkan, arti Mayang Rontek adalah bunga dengan bunga berbentuk rumbai, sebagai hadiah bunga di pesta pernikahan.

Belum lama ini, pada tahun 1993, tarian Mayang Rontek mulai dikenal masyarakat. Tari Mayang Rontek merupakan bagian tak terpisahkan dari prosesi pernikahan Mojoputri. Tarian ini dilakukan setelah upacara Bool Malam Mante Mojoputri. 

Tari Mayang Rontek semakin mengakar di masyarakat. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1996, Gubernur Machmoed Zein menetapkan Mayang Rontek sebagai tarian khas Kabupaten Mojokerto. Sejak saat itu, tari Mayang Rontek dipentaskan di berbagai tempat.

Tari Mayang Rontek merupakan perpaduan budaya Jawa dan Arab-Islam. Tari Mayang Rontek diiringi oleh alat musik gamela (Jawa) dan jidor serta rebana (Islami). Perpaduan musik pengiring Tari Mayang Rontek menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Mojokerto beragama Islam dan masih mempertahankan budaya Jawanya.

Rangkaian tari Mayang Rontek terdiri dari 3 bagian yaitu pembukaan, inti dan penutup. Bagian-bagian ini memiliki maknanya sendiri. Pada bagian pembukaan gerakan dan ritme tarian masih tenang dan lembut yang berarti berserah diri kepada Tuhan sebagai pribadi. Bagian kedua, inti, gerakan dan ritme, lebih jelas dan sederhana. Ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang penuh dengan lika-liku dan cobaan sepanjang hidupnya.

Terakhir, bagian penutup memiliki gerakan yang tetap dan dinamis. Gerakan terakhir ini menunjukkan bahwa selalu ada jalan keluar dari segala masalah dan rintangan dalam perjalanan hidup manusia, karena Allah tidak memberikan cobaan, tetapi karena hamba-Nya mampu.

Kostum yang digunakan cukup sederhana seperti pengantin wanita, kebaya lengan panjang, jarik, ikat pinggang, selendang, selimut, sampur dan wolo. Pemilihan busana masyarakat Mojokerto banyak dipengaruhi oleh Islam.

 Sebagian besar penari Mayang Rontek adalah remaja putri. Hal ini erat kaitannya dengan penggambaran kedua mempelai dalam prosesi Mojoputri. Bisa dilakukan sendiri atau berkelompok. Dalam pemilihan lagu dipilih gamelan Jawa Timur sebagai pengiring. Band ini dimulai dengan Srepek Suroboyo, Jula-Juli, Giro Jaten dan Terbangan.

Pada dasarnya setiap budaya, termasuk seni tari, memiliki filosofinya masing-masing. Setiap gerakan memiliki makna dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun