Diperjalanan pulang, saya meminta maaf kepada ayah karena sudah merepotkan beliau untuk antar jemput saya. Tentu nya ayah saya tidak mempermasalahkan itu, beliau malah berkata, "kamu masih tanggung jawab ayah, jadi apapun yang kamu lakukan itu tanggung jawab ayah, ayah tentu tidak merasa terbebani karena kamu anak ayah, ayah gak mau kamu kayak ayah dulu." Dari perkataan ayah itu saya ingin menangis, sungguh saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Berjarak satu mingguan, pengumuman ujian datang. Saya tidak mengharapkan apapun karena takut kecewa pada diri sendiri.Â
Saya buka website pengumuman dan hasilnya, ada sedikit rasa senang dan ada juga kesedihannya. Senang karena saya diterima dipilihan kedua yaitu di trunojoyo dengan jurisan agribisni, dan merasa sedih juga karena tidak diterima di universitas Airlangga. Saya langsung saja menghubungi kedua orang tua saya. Mereka berdua turut senang karena saya keterima di Trunojoyo.Â
Tetapi, ayah tiba - tiba mengatakan, "kalau kamu gak minat sama jurusannya gak papa kita cari universitas swasta yang ada keperawatannya. Ayah gak maksa kamu, ayah cuman ingin kamu masuk kuliah dengan minat yang kamu inginkan." Saya sudah menangis karena merasa membebani kedua orang tua saya. Tekat saya ingin ke keperawatan mungkin tinggi tapi saya takut jika saya masuk ke swasta saya akan membebani kedua orang tua saya. Tetapi ayah dan ibu selalu mengatakan ikuti keinginanmu, capai cita - cita mu. Mulai dari situ saya memutuskan untuk masuk ke universitas swasta dengan jurusan keperawatan. Saya sangat beruntung sekali memiliki kedua orang tua seperti ayah dan ibu saya. Sangat beruntung.
Pada awalnya saya tidak tau mau daftar di universitas swasta mana. Karena saya  dan kedua orang tua saya tidak tau banyak tentang Universitas swasta yang ada jurusan perawatnya. Hingga suatu hari ada seseorang yang merekomendasikan saya untuk mendaftar di Universitas Nahdlatul Ulama atau bisa disebut dengan UNUSA. Setelah mendapat rekomendasi tersebut saya langsung mencari tau tentang UNUSA, dan itu cukup menarik buat saya.Â
Ada keyakinan didalam hati jika saya masuk UNUSA saya bisa mencapai  suatu keinginan yang saya inginkan itu, tidak hanya itu akreditas universitas nya juga baik dan akreditas prodi s1 keperawatannya adalah A. Setelah informasi - informasi tentang UNUSA terkumpul, saya segera memberitahu kedua orang tua saya tentang UNUSA ini. Kebetulan sekali, ternyata letak UNUSA dekat dengan kantor ayah di Surabaya. Hal itu membuat ayah dan ibu langsung menyetujui untuk saya masuk di UNUSA. Beberapa hari kemudian setelah saya mendaftar di UNUSA secara online, saya dan ayah menghampiri UNUSA kampus B yang ada di jemursari untuk melakukan tes kesehatan.Â
Tes yang saya hadapi ada tes buta warna, tinggi badan, berat badan, kesehatan mata, dan lain - lainnya. Kita menunggu hasilnya, dan Alhamdulillah hasilnya saya diterima di UNUSA dengan jurusan S1 Keperawatan. Setelah itu, ayah dan saya disuruh untuk melakukan registrasi pembayaran daftar ulang, dengan cepat  ayah mengurus semuanya hingga saya mendapat almamater. Saya ingin semua perjuangan ayah dan ibu bisa saya balas di kemudian hari dengan saya sukses, meskipun kesuksesan tidak cukup membalas perjuangan itu. Semangat saya untuk berkuliah hingga saat ini adalah untuk mencapai cita -- cita hingga menjadi orang yang suskes, dan membanggakan kedua orang tua saya.
NAMA: REZZA NUR AMALIA BAITIN
NIMÂ Â : 1130022146
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H