Siapa yang tidak kenal wiro sableng?.. Pendekar kapak naga geni 212 ini merupakan salah satu pahlawan slengekan yang fenomenal di tanah air.. Khususnya di era 90an.. Ketika di tahun kemarin mengetahui film ini akan diproduksi saja telah mengundang hype yang begitu tinggi di masyarakat. Dengan hashtagnya #siapsableng
17 tahun kemudian setelah merasa yang diajarkannya telah selesai, Sinto gendeng memberi tugas kepada Wiro untuk berkelana dan mencari mantan muridnya yang dulu telah berkhianat yaitu Mahesa Birawa,
Dengan berbekal senjata warisan gurunya  Kapak naga geni 212 , Sang Wiro Sablengpun berpetualang untuk mencari Mahesa Birawa.
Mampukah Wiro menyelesaikan titah gurunya tersebut?
Jawabannya ada du bioskop.. alias silahkan tonton sendiri ya.. he he
Untuk segi karakterisasipun terlihat cukup menjanjikan. Walau sebagian tidak tereksplore dengan cukup baik, hal ini wajar dikarenakan begitu banyak karakter yang muncul. Sebagai contoh disini sang pemeran utama Vino g bastian terlihat berusaha membangun karakter wiro yang berbeda dari wiro yang dulu pernah diperankan ken ken, tapi dengan tetap mempertahankan gaya lucu dan slengekannya. Sehingga saya berani bilang memang benar yang dikatakan banyak orang jika Bastion tito memang membuat karakter wiro sableng ini memang untuk sang anak, yang tidak lain tidak bukan Vino sendiri.
Namun lain halnya untuk Sherina Munaf sebagai anggini disini, sayangnya masih terlihat terlalu kaku sebagai tandem wiro meskipun pada dasarnya karakter anggini sendiri memang tidak banyak bicara,tapi untungnya hal ini tertolong karena adanya karakter lain yaitu bujang gila tapak sakti yang diperankan Fariz al farizy yang percaya atau tidak yang kelakuannya dengan wiro memang bakal membuat tertawa seisi bioskop :v .
Untuk karakter terbaik dalam film ini, justru menurut saya lebih tepat jatuh kepada si mad dog-Yayan Ruhian yang begitu beringas dan keren membawakan Mahesa Birawa sang tokoh antagonis.
Oke untuk yang  ini saya tidak bergurau. Mungkin juga ada yang berbeda pendapat..  tapi bagi saya seharusnya di film ini bisa menghadirkan adegan pertarungan yang se-memorable The Raid...namun sayang.. sepertinya pengambilan shot gambar yang kurang baik membuat adegan pertarungannya terlihat kurang memukau...
Overall film ini tetap menjadi film yang harus ditonton khususnya untuk yang memang ingin nostalgia dan rindu akan tingkah jahil sang pendekar sableng ini, dan saya harap semoga film bakal menjadi standart untuk film-film nasional selanjutnya.
7,5/10 my rating for this movie
#Salam Sableng
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI