Mohon tunggu...
Muhammad Reza
Muhammad Reza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM : 21107030073)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM : 21107030073)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Waisak 2022: Mengenal Lebih Dekat Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia

16 Mei 2022   21:43 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:50 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.instagram.com/p/CdmRnZ9PJMO/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Tepat hari ini, Senin 16 Mei 2022, seluruh Umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak. Pada Hari Raya Waisak  umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting sekaligus. Pada artikel ini kita akan mengenal lebih dekat dengan Hari Raya Waisak.

Sejarah Hari Raya Waisak :

Kata Waisak berasal dari Bahasa Sangsekerta Waishakha, Pali Vesakha. Hari Waisak dirayakan untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Budha, Siddharta Gautama Pangeran Gautama menjadi Budhha saat berumun 35 tahun dan kematian Gautama terjadi pada 543 SM, saat usianya menginjak 80 tahun. 

Atas wafatnya Sang Budhha, para pengikutnya melakukan sujud untuk penghormatan terakhir. Gautama lahir dalam keluarga kaya raya, berposisi sebagai pangeran di Nepal.

 Meskipun hidup Gautama serba mudah, Gautama memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia selalu tergerak untuk membantu orang orang yang sedang kesusahan di daerahnya. 

Umat Buddha percaya, bahwa sang pangeran menemukan pencerahan saat bermeditasi atau berdiam diri dibawah pohon Bodhi. Dia menghabiskan sisa hidupnya untuk mengajar orang lain tentang bagaimana mencapai keadaan spiritual hidup.

Tradisi Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia :

Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia sendiri biasanya dilakukan di Candi Borobudur dan Candi Mendut. Namun selain itu dibeberapa daerah di Indonesia juga ada tradisi tersendiri untuk memperingati Hari Raya Waisak.

Hari Raya Waisak ini ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasar Keputusan Presiden Indonesia nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983.

Untuj Perayaan Hari Raya Waisak tahun ini akan berpusat di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Adapun rangkaian pokok perayaan Waisak yaitu :

  • Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
  • Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para biksu oleh masyarakat untuk melakukan perbuatan kebajika.
  • Samadhi atau semedi pada detik detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.

Untuk tahun ini perayaan Hari Raya Waisak menggunakan teman "Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagian Sejati.

Berikut rangkaian Perayaan Waisak di Candi Borobudur :

  • Pada tanggal 13 dan 14 Mei 2022, dilakukan kegiatan bakti sosial di Kabupaten Temanggung dan Semarang kemudian dilanjut pengambilan Api Abadi Mrapen dibawa dan disemayamkan di Candi Mendut.
  • Pada tanggal 15 Mei 2022, dilakukan pengambilan air suci dari Umbul Jumprit kemudian dibawa dan disemayamkan di Candi Mendut.
  • Pada tanggal 16 Mei 2022, dilakukan prosesi jalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Acara puncak detik detik Waisak akan dilakukan di Lapangan Kenari dan acara terakhir, Dharmasanti Waisak akan dilakukan di Lapangan Lumbini Candi Borobudur.

Perayaan Waisak tidak lepas dari acara Trisuci Waisak. Trisuci Waisak merupakan peristiwa penting yang melatarbelakangi perayaan Hari Raya Waisak. 

Saat detik detik  Waisak tiba, umat Buddha yang mengikuti Trisuci Waisak akan mengikuti kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh tiga kilometer. 

Kemudian mereka akan membawa perlengkapan puja bakti seperti replika sang Buddha, air berkah, api dharma, dan kitab suci Tripitaka. Setelah tiba di Candi borobudur umat Buddha akan mengelilingi candi searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Perayaan Waisak ini juga diadakan di Yogyakarta tepatnya di Desa Gunung Kelir, Girimulyo, Yogyakarta. Ratusan umat Buddha di Yogyakarta melakukan Kirab Agung Amisa Puja dengan mengenakan pakaian adat jawa.

Peserta kirab biasanya akan membawa aneka sesajen, kendi yang berisi air suci, bunga, hasil bumi dan beragam panji serta arca Buddha dan obor aoi dibawa untuk memeriahkan Kirab Agung Amisa Puja menuhu Vihara. Tradisi Hari Raya Waisak diakhiri dengan berdoa dan bersukacita di Vihara.

Sementara itu perayaan Waisak di Jambi digelar di Candi Muaro Jambi. Upacara yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan di Candi Borobudur, umat Buddha di jambi mengelilingi Candi Muaro sembari memanjatkan doa kemudian melakukan semedi yang dipimpin oelh seorang Biksu dan akan diakhiri dengan penerbangan lampion bersama sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun