Mohon tunggu...
Rezza B. Prasetyo
Rezza B. Prasetyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - buruh seni dan buruh hidup

seorang pegawai swasta yang suka membunuh waktu dengan buku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Miris di Balik Punahnya Alka Besar

24 April 2022   13:52 Diperbarui: 3 Mei 2022   07:07 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Jhon James Audobon (sumber: bobo.grid.id)

Akibat dari perburuan masal yang tidak disertai dengan domestikasi atau usaha pelestarian itu mulai terlihat pada tahun 1700an. Jumlah burung di pulau Funk (pulau batu granit tadi) menurun sangat drastis. Perkembangbiakan alka besar cukup kuat karena sampai bisa bertahan hingga 2 abad meski populasinya jelas merosot. Sementara perburuan masih terus terjadi.

Peneliti mempercayai alka besar kemudian punah pada tahun 1800an. Hal itu disadari ketika seorang pelukis bernama John James Audubon pergi ke Newfoudland untuk melukis secara langsung burung tersebut. Namun sayang, ia tidak menemukan satu pun burung di tempat tersebut. Yang bisa ditemukan saat ini tentang alka besar hanyalah tulangnya di museum-museum juga cerita tentang  bagaimana manusia pernah begitu rakus memburunya.

Sumber:
Kolbert, Albert. 2020. Kepunahan Keenam: sebuah sejarah tak alami. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun