Mohon tunggu...
Rezy
Rezy Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati , Eunthusiast

Sharing slice of life . Good Listening ..

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Kisah Nyata, Begini Modus Penipuan lewat Aplikasi Kencan Online

27 Januari 2021   20:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:40 16951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi scammer (Sumber: Getty via independent.co.uk)

Hai girls, para pencari cinta sejati yang merasa jenuh, lelah, dan muak mencari cinta sejati di dunia nyata dan mulai beralih mencari peruntungan love destiny di dunia maya.

Sayang-sayangku, wanita baik di seluruh dunia terutama di Indonesia, you know, dunia maya itu lebih kejam dibanding dunia nyata. Buaya-buaya online itu lebih jahat, jadi jangan sampai terlena. Cinta itu tidak mudah dan tidak gampang, terlalu gampang diucapkan itu bukan cinta namanya. Ingat ya, Ladies! 

Aku sengaja membuat blog ini untuk menceritakan kisahku. Tulisan ini sengaja aku tujukan bagi para perempuan berharga di Indonesia agar tak mudah tertipu dan terlena dengan cinta palsu di dunia maya. Untuk meminimalisasi kejahatan yang marak sekarang, scammer sweetheart atau penipuan kencan online yang sangat merugikan secara mental dan finansial korban, terutama perempuan.

Baiklah aku akan menceritakan kisahku tentang scammer sweetheart, penipuan mengatasnamakan cinta. Sebenarnya aku malu dan sekaligus bangga menceritakan ini. Malu karena aku merasa terbodohi dan bangga merasa berhasil untuk tidak tertipu oleh mereka.

Aku mendaftarkan akun di salah satu aplikasi dating, yang mana apps itu banyak diisi pengguna dari berbagai negara selain negara kita sendiri, Indonesia. Dengan visual tampan dan caption yang menarik, kita bisa mengatur umur yang ideal, dari negara mana saja yang kita inginkan, tinggal pilih dengan siapa kita ingin mengobrol. 

Tentu saja ini menarik, kita bisa pilih yang mana kita suka, segampang itu cari jodoh di dunia maya. Haha. Akhirnya aku berkenalan dengan beberapa pria tampan di sana. Aku hanya iseng, karena aku sedang merasa bosan waktu itu, bosan dengan buaya lokal di dunia nyata. Hahaha

Lalu aku chat dengan beberapa pria. Setelah merasa cocok mengobrol di aplikasi itu, kami memutuskan untuk melanjutkan obrolan aplikasi chat yang biasa digunakan dengan tujuan lebih gampang untuk chatting kapan saja, misalnya WhatsApp/LINE/Kakao. Aku akan menceritakan salah satunya.

Aku berkenalan dengan pria berusia 39 tahun bernama Song Zhang. Sengaja aku publish namanya di sini, barangkali kalian bertemu dengan pria ini. Di aplikasi dating itu profilnya berasal dari Malaysia. Ya, fotonya memang seperti orang Asia.

Dia mengaku, setengah keturunan Malaysia dan setengahnya keturunan Korea. Tapi saat ini dia bekerja di Cyprus, Eropa. Mengaku bekerja sebagai insinyur bagian telekomunikasi, atau bahasa Inggrisnya: Engineer on Telecommunications, biar berasa keren. Haha.

Di awal perbincangan, ya nanya status, pekerjaan, hobi, dan lain-lain. Aku anggap itu hal biasa, tapi ternyata itu cara mereka menggali informasi tentang calon korbannya untuk mengetahui pekerjaan kita layak gak dijadiin target buat mereka.

Lalu beberapa hari kemudian dia mulai berbicara tentang keinginannya menemukan cinta sejati, dengan alasan dia baru tersakiti beberapa tahun yang lalu oleh pasangannya. Dia ingin mempunyai istri yang baik dan punya kehidupan normal layaknya keluarga.

Ya akupun mengiyakan saja, dan dia mulai minta kirim foto. Ya aku mengirimkan foto andalanku. Haha. Dia mengomentari, "You are so beautiful". Sangat klasik.

Akupun minta dia mengirim fotonya. Aku mulai memperhatikan foto tersebut dan membandingkannya dengan foto-foto profil yang dia gunakan di aplikasi dating. 

Sejak awal aku sudah wanti-wanti, dia real or fake. Aku mengatakan aku menginginkan foto terbaru, tapi dia tak kunjung mengirimkannya dengan alasan dia worried karena tidak punya good face. Di situ aku sudah mulai curiga, tapi ya sudah lah... 

Setelah perbincangan kami selama berhari-hari kurang lebih hampir 1 bulan, aku cukup merasa nyaman. Ya namanya cewek kan, kalau lawan bicaranya asik diajak ngobrol pasti merasa nyaman. Memang seperti itulah cara mereka, sangat bersabar menghadapi korban. Bahkan ada yang sabar sampai bisa 1 tahun baru ditipu.

Di situlah dia mulai mengatakan cinta dan ingin hidup bersama dan memungkinkan untuk menikah. Aku pikir itu terlalu cepat untuk diucapkan. Tapi dia tetap bersikeras, dia paham dan akan menunggu aku, katanya.

Meluncurlah gombalan maut, kata cinta setiap hari, dan janji-janji manis. Aku iyakan saja karena aku tidak begitu tertarik menjalin hubungan. Aku sangat skeptis tentang suatu hubungan. Dan sangat overthinking.

Lalu aku mulai bertanya soal perasaannya benar atau tidak, dan bagaimana dengan culture, religion, dan family. Dia sangat yakin menjawab, akan mempelajari culture-ku. Untuk religion dia tidak terlalu memusingkan karena dia bukan dari keluarga yang spritual. Percaya Tuhan tapi tidak terlalu spritual.

Aku udah gak yakin, ini bukan tipeku. Aku akhirnya cuma meladeni dia aja, ketika dia bilang "love you" ya kujawab "love you too" karena aku tahu dia ini gak ada seriusnya, makanya kutanggapin dengan tidak serius juga.

Dia mulai ngomong tentang seks, dan mulai membahas hal intim dan dewasa. Dia mulai menyuruhku mengirimkan foto naked, oh no.. Itu tidak akan terjadi, aku bukan orang bodoh, pikirku. Hati-hati untuk yang ini, bisa jadi nanti kalau kalian benar-benar mengirimkannya itu akan jadi bahan ancaman dia nanti seandainya kalian menolak permintaannya.

Akhirnya sampai pada suatu saat dia bercerita tentang pekerjaannya dan meminta doa kalau dia akan interview untuk memenangkan sebuah project. Aku cuma mengatakan "good luck".

Beberapa jam kemudian dia bilang interview-nya sukses dan dia sangat senang. Ternyata semua scammer menggunakan modus ini, berpura-pura jadi orang sukses dan menang project/tender. Biar dia seolah-seolah mempunyai banyak uang dan kita suka.

Dia mengatakan berbelanja sedikit barang untuk dia dan orangtuanya, dan juga membelikan sesuatu untuk aku. Waww, kuakui saat itu aku merasa senang sesaat. Dia memintaku mengirimkan alamat, lalu aku kirimkan sambil bertanya dia membelikan apa. Aku sangat polos waktu itu. Haha

Beberapa hari setelah itu dia mengatakan sudah mengirimkan barangnya dan mungkin akan sampai di tempatku 3 hari lagi. Cepat juga, aku pikir. Biasa aku berbelanja di e-commerce kalau barang dari luar negeri bisa sampai 4-5 hari paling cepat, ini menurutku. Kuiyakan saja.

Sampailah pada harinya, di hari barang yang seharusnya datang, kebetulan hpku tidak aktif seharian karena ada pekerjaan dan tidak sempat melihat hp. 

Dia seolah-olah mengkhawatirkanku karena tidak bisa dihubungi, oh so sweet. Padahal mungkin dia cemas rencananya bisa gagal karena aku tidak bisa dihubungi.

Aku bertanya dia menggunakan jasa cargo apa, biar aku telepon besok untuk konfirmasi langsung. Namun ia berdalih mengatakan tidak mempunyai nomor teleponnya, hanya dikirimi email oleh perusahaan jasa tersebut. Akupun menunggu esok hari.

Dia mengatakan nanti akan ada pembayaran untuk bea cukai, pakai dulu uangku, nanti diganti dengan uang yang ada di dalam paket itu. Oh, ya aku kaget, dia mengatakan simpan uang tersebut sampai aku datang agar kita bisa membeli apartemen murah dan nyaman untuk kita hidup bersama. Wow sweet sekali...

Aku bertanya apa dia ingin tinggal di Indonesia? Dia bilang, iya. Pemikiran skeptisku kambuh. Masa iya gampang banget, gimana dengan pekerjaannya? Apa dengan gampang main pindah gitu aja?

Setelah perbincangan itu aku mulai mencari tau bagaimana prosedur pengambilan barang kiriman dari luar negeri, berapa biaya bea cukainya, dll. Di situlah aku mulai tau ada yang namanya scammer yang mengatasnamakan cinta, mengirimkan paket fiktif berupa uang dan barang berharga. Si korban disuruh membayar sejumlah uang untuk menebusnya.

Aku mencari tau lagi, pihak bea cukai tidak akan menelpon secara pribadi menggunakan telepon pribadi atau pembayaran ke rekening pribadi.

Aku mulai berpikir, jangan-jangan aku akan ditipu nih. Sebelumnya aku berpikir, apa mungkin ada orang yang mengirimkan uang ke dalam paket? Itu sangat berisiko. Aku masih berpikir positif waktu itu, tapi aku masih sangat penasaran.

Malamnya, aku meminta dia mengirimkan resi/awb number, lalu dia mengirimkannya beserta link-nya. Di situ tercantum nama jasa cargonya, Oceanic Cargo Service. Aku coba tracking AWB number lalu keluarlah invoice yang salah. Pengirim atas nama Song Zhang dan penerima atas nama wanita lain ke Kolombia. 

Aku bertanya, apa ini tidak salah? Dia berpura-pura panik dan mulai menyumpahi company itu. Aku pun mulai berpikir, apa ini benar? Aku juga bertanya emang ada berapa uang yang dia kirim di paket itu? Dia hanya bilang "a lot of money" , hmm apa mungkin meletakkan uang begitu banyak di dalam paket? Aku coba menghubungi nomor si penerima asal Kolombia itu tapi tidak terkoneksi.

Besoknya, tepat sekali ada penelpon dari "Exp Cargo Bandara Soekarno Hatta", meminta paketnya ditebus sebanyak 5 juta rupiah. Hah, aku kaget dong, kok bisa sebanyak itu?

Awalnya aku bingung, invoice-nya kan salah, tapi kok bisa mereka akhirnya menelpon dan bilang paketnya mau diantar. Jadi invoice yg mana yang dipakai?

Anehnya, pihak cargo tersebut menghubungi melalui WA, sangat tidak etis. Foto profil WA-nya pun hasil crop gambar yang dicomot dari Google.

Aku mulai menghubungi si Song itu. Dia mengatakan pake uangku dulu, nanti ambil uang di dalam paket untuk mengganti uangku yang terpakai. Aku memintanya mengirimkan resi.

Dengan panik dia menelponku untuk meyakinkan kalau dia tidak berbohong. Dia berdalih resi tidak ada karena invoice-nya salah. Aku bilang akan menunggu jawaban dari company yang membuat kesalahan itu agar memperbaiki kesalahannya. Aku juga menghubungi si penelpon tadi untuk mengirimkan resi dan foto paketnya. Dijawab "iya", tapi tidak pernah dikirim.

Si Song mulai panik saat aku bersikeras tetap menunggu dia memberikan resi yang benar. Dia mulai marah dan mengatakan aku mengkhianati cintanya (memangnya aku berselingkuh?) Dia bilang sudah berkorban tapi aku gak mau berkorban.

Aku tidak terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tidak akan mengambil paket tersebut dan menyuruhnya untuk meminta pertanggungjawaban kepada company yang mengeluarkan invoice itu.

Dia mulai mengancamku dengan mengatakan akan mencari aku dan keluarga kalau ada apa-apa dengan paketnya. Aku bilang, "Silakan lakukan, aku tidak peduli lagi dengan paketmu dan aku tidak pernah memintanya sejak awal. Kau berurusan dengan orang salah, aku tidak gampang untuk terlalu percaya dengan cinta palsu." Akhirnya dia tidak lagi menjawab pesanku. 

Aku goda beberapa kali di chat, "Kenapa kau sangat diam sekarang setelah dengan semangat akan memburu aku dan keluargaku? Kau dan gengmu telah membuat kesalahan dan aku menyadarinya sejak awal." Dia hanya membacanya.

Inilah beberapa keanehan dari kejadian itu yang bisa jadi catatan:

  1. Saat diminta nomor resi yang benar, ia tidak bisa menunjukkannya dan malah sangat marah
  2. Suatu perusahaan kargo internasional melakukan kesalahan dalam membuat resi, itu hal yang fatal dan hampir tidak mungkin
  3. Uang tidak bisa dikirim melalui paket karena terlalu berisiko dan pihak kargo pasti akan meminta biaya tambahan asuransi, dll
  4. Kenapa dia tidak menyelesaikan pembayaran dulu sebelum mengirim paket, kalau hanya untuk pajak cukai tidak akan semahal itu.
  5. Penelpon dari kargo menelpon dari WA, itu sangat sangat aneh untuk sebuah perusahaan.

Ini cerita salah satu kasus scammer di antara banyak lagi cerita penipuan online. Penipuan seperti ini sangat sangat jahat dan merugikan, karena yang diserang mental dan psikologis seseorang.

Beruntung bagi mereka yang kuat setelah ditipu. Bagi yang tidak, membuat psikologis mereka terganggu dan berujung pada sifat anti sosial karena merasa tidak bisa mempercayai siapapun dan merasa malu. Semoga tidak ada lagi korban-korban berikutnya.

Berhati-hatilah dengan teman onlinemu. Memang mungkin tidak semuanya, tapi tetap harus waspada. Aku memang sangat skeptis, aku juga tidak tau ini sifat yang baik atau buruk. Tapi untuk kasus ini mungkin sangat baik. Haha.

Terima kasih telah membaca tulisan pertamaku ini di blog. Aku menulis ini karena baru saja terjadi kemarin, 26 Januari 2021. Jadi aku sangat marah dan menuangkannya di sini. Maaf untuk tulisannya yang mungkin berantakan.

Saranghaeyo, girls..
Tetap berpikiran positif dan mengedepankan logika. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun