Pekerjaan adalah hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Memiliki pekerjaan menjadi penting karena menjadi sumber penghasilan seseorang dalam mendapatkan gaji dan memenuhi kebutuhan hidupnya. orang yang melakukan pekerjaan disebut pekerja. Pekerja pun memiliki jenis yang beragam, baik pekerja kantoran, pekerja lapangan, pekerja kelas berat, dan lain sebagainya.Â
Sebelum mendapatkan dan melakukan pekerjaan, calon pekerja akan diseleksi terlebih dahulu oleh pihak perusahaan atau tempat bekerja. Seleksi calon pekerja ini bertujuan agar perusahaan mendapatkan pekerja yang sesuai kualifikasi perusahaan, menghindari turnover karyawan, dan memenuhi kebutuhan posisi sesuai standar perusahaan.Â
Langkah awal yang umumnya dilakukan perusahaan dalam menyeleksi calon pekerjanya adalah dengan menilai Curriculum Vitae (CV) calon pekerja sebagai langkah awal administrasi mengetahui skill dan pengalaman calon pekerja. Akan tetapi, tidak semua CV calon pekerja lolos screening perusahaan. Hal ini umum terjadi karena CV calon pekerja tidak sesuai standar maupun kebutuhan perusahaan. Calon pekerja umumnya akan mendaftar posisi yang sesuai dengan jurusan, pengalaman, dan skill yang dimiliki dengan mengikuti ketentuan kualifikasi yang dicantumkan perusahaan. Namun, jika sudah sesuai kualifikasi, pengalaman dan skill sesuai, tapi CV masih sering tidak lolos screening maka calon pekerja bisa mengikuti tips berikut!Â
- Pastikan CV berbentuk ATSÂ Friendly
ATS sendiri adalah Applicant Tracking System, sebuah perangkat yang digunakan untuk menyeleksi CV kandidat dengan cepat melalui sistem. Â Perangkat ATS akan meranking CV dari yang paling qualified sampai yang tidak. Hampir sebagian besar perusahaan, terutama perusahaan besar global dan ternama menggunakan perangkat ATS ini untuk menyeleksi CV kandidat. Tujuannya agar mempersingkat waktu dan mempermudah rekruter dalam menyeleksi CV kandidat yang bisa ratusan hingga ribuan. Meski tidak semua perusahaan selalu menggunakan ATS dalam screening CV, namun CV dengan format ATS Friendly umumnya lebih mudah dibaca dan menggambarkan hal-hal penting dengan lebih spesifik.
- Menjelaskan pengalaman dengan spesifik dan kuantitatif
CV kandidat pasti akan berisi pengalaman maupun kegiatan yang pernah dilakukan. Akan tetapi, kandidat sering lupa untuk menjelaskan lebih rinci mengenai pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan. Dengan merincikan pengalaman yang pernah dilakukan, membuat rekruter menjadi tau apa saja pekerjaan yang sudah pernah kita lakukan atau selesaikan. Kemudian, akan lebih bagus jika hasil pekerjaan itu kita deskirpsikan secara kuantitatif atau dapat diukur dengan angka. Contoh, meningkatkan engagement sosial media perusahaan hingga 50% dalam 3 bulan. Hal itu membuat rekruter semakin percaya dengan hasil pekerjaan kamu di pengalaman sebelumnya.Â
- Hanya mencantumkan hal yang bersifat profesional
CV kalian masih mencantumkan hobi? jangan lagi ya! cukup cantumkan hal-hal yang bersifat profesional. Dimulai dari header yang berisi nama kalian, kontak yang bisa dihubungi, LinkedIn, hingga kota domisili. Kemudian dilanjut dengan pendidikan atau pengalaman, dimulai dari yang paling terbaru hingga yang terlama. Kemudian kalian bisa memasukkan pengalaman organisasi ataupun kursus yang kalian ikuti, sertifikat keahlian, lalu skills baik soft maupun hard skills. Dengan begitu, CV kalian akan hanya beriisi informasi penting berkaitan dengan pekerjaan.Â
Berikut tadi adalah tips yang bisa kalian ikuti agar CV kalian lebih dilirik rekruter maupun HRD perusahaan impian kalian. Perlu diingat bahwa CV ATS Friendly mungkin tidak akan relevan dengan posisi yang membutuhkan kreatifitas seperti design graphic. Jika kalian sudah mengikuti semua tips diatas namun belum ada panggilan, perbanyak pengalaman dan perbagus portofolio kalian ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H