Yogyakarta - Bencana adalah peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat dan dapat disebabkan oleh faktor alam, non alam, maupun manusia. Kebakaran, kecelakaan, dan henti jantung adalah contoh bencana yang sering kita jumpai di sekitar kita. Jumlah kasus kebakaran di Kota Jogja tercatat mencapai 90 kejadian sepanjang tahun 2023, menjadikan tahun 2023 sebagai kasus kebakaran terbanyak di Kota Jogja sejak 5 tahun terakhir. Adapun rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas, dengan korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2023 mencapai 198.251 jiwa dengan 10 persennya mengalami kematian. Selain itu, data riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit jantung di Indonesia semakin meningkat, dengan prevalensi 1,5% yang berarti 15 dari 1000 orang Indonesia mengalami serangan jantung. Provinsi DIY sendiri menempati urutan kejadian serangan jantung tertinggi kedua dengan prevalensi 2%. Berdasarkan tingginya kejadian bencana-bencana tersebut, Tim KKN-PPM UGM dari Klaster Medika serta Klaster Sains dan Teknologi turut aktif dalam upaya mitigasi bencana sekitar rumah tersebut dengan mengadakan Program "Pelatihan Pertolongan Pertama terhadap Bencana di Sekitar Rumah" yang terlaksana di Perempatan Jl. Sawojajar, Selasa (21/5/2024).
Program yang berada di bawah bimbingan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU ini berkolaborasi dengan Pengurus Kelurahan Siaga di Kelurahan Panembahan dan Tim Relawan Red Car. Program ini mengundang 2 perwakilan di setiap RW Siaga Kelurahan Panembahan, mulai dari RW 01 sampai dengan RW 18, sehingga manfaat program ini dapat mencakup satu Kelurahan Panembahan. Pelatihan ini terdiri dari pertolongan pertama pada kecelakaan, kebakaran, dan serangan jantung. Adapun materi pertolongan pertama pada kecelakaan dan henti jantung dibawakan oleh Tim KKN-PPM UGM dari Klaster Medika, sementara materi kebakaran dibawakan oleh Tim Relawan Red Car.Â
"Ketika kita di jalan sendirian, tiba-tiba ada kecelakaan tunggal, dan tergeletak seseorang teriak-teriak minta tolong, kira-kira apa yang harusnya dilakukan pertama kali Bapak dan Ibu? Ternyata kita tidak boleh langsung menolong karena kita harus pastikan dulu kondisinya sudah aman atau belum, jangan sampai niatnya kita mau menolong malah kita yang juga menjadi korban. Saya ada singkatannya untuk mempermudah nggih, namanya SRSABC yang terdiri dari safety, response, shout for help, airway, breathing, dan circulation", ujar Rezky Ilham, mahasiswa Kluster Medika saat membawakan materi pertolongan pertama pada kecelakaan.
Sementara itu, Tim KKN-PPM UGM dari Klaster Medika, Rayhandika, membawakan pertolongan pertama pada serangan jantung.
"Bantuan Hidup Dasar itu pada dasarnya kita menggantikan jantung orang yang berhenti, kita menjadi jantung buat orang itu, dan kita harus punya teknik yang benar agar dapat meningkatkan kemungkinan selamat orang yang mengalami serangan jantung. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu semua bisa melakukan ini, menjadi jantung untuk orang lain, mari kita praktik dan berlatih bersama", ujar Rayhandika.
Kegiatan yang berisikan pemaparan materi dan sesi praktik pelatihan pertolongan pertama ini berjalan dengan meriah dan perwakilan RW Siaga Kelurahan Panembahan yang hadir sangat antusias menyimak dan berlatih bersama. Tim KKN-PPM UGM dari Kluster Sains dan Teknologi, Miko Septian, yang menjadi moderator pada kegiatan ini juga menawarkan akses kegawatdaruratan melalui inovasi berupa Barcode Kegawatdaruratan untuk seluruh masyarakat di Kelurahan Panembahan, mulai dari RW 01 samapi RW 18. Melalui inovasi tersebut, masyarakat di seluruh Kelurahan Panembahan hanya perlu meng-scan barcode atau link kegawatdaruratan yang sudah ada dan dapat mengakses nomor-nomor RW Siaga dari seluruh RW Kelurahan Panembahan untuk menghubungi pihak-pihak yang terdekat. Tim KKN-PPM UGM juga menyerahkan poster berisikan materi alur pertolongan pertama serta teknik Bantuan Hidup Dasar pada Pengurus Kelurahan Siaga agar masyarakat dapat mempelajari kembali terkait hal apa yang perlu dilakukan pertama kali terutama jika bertemu dengan orang yang terkena serangan jantung.Â