"Sadar Diabetes: Cegah, Kenali, dan Obati"
Yogyakarta - Tim KKN-PPM UGM bekerjasama dengan Posyandu Lansia dan Puskesmas terlibat aktif dalam upaya pencegahan, pengenalan gejala, serta pengobatan diabetes melalui program "Sadar Diabetes: Cegah, Kenali, dan Obati". Program ini dicetuskan oleh Rezky Ilham, Mahasiswa KKN UGM Klaster Medika, mengingat fakta bahwasanya penyakit diabetes, dengan jumlah penderita mencapai 19,5 juta orang pada tahun 2021, merupakan penyakit kronis penyebab kematian tertinggi ke-3 di Indonesia. Progam yang berada di bawah bimbingan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya deteksi dini diabetes dengan pemeriksaan gula darah secara rutin serta upaya untuk mencegah maupun mengobatinya.
Program ini lebih menyasar kepada lansia dikarenakan penderita diabetes terbanyak memang berada dalam kelompok usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun. Usia lebih dari 40 tahun juga merupakan faktor risiko dari diabetes. Program tersebut diadakan dua kali, berkolaborasi dengan kegiatan Posyandu Lansia serta bekerjasama dengan pihak Puskesmas, yakni pada tanggal 16 Mei 2024 di Pendopo Walet Putih RW 10, serta pada tanggal 18 Mei 2024 di Balai Langenastran. Kegiatan yang dilakukan pada program ini terdiri dari pembinaan mengenai faktor risiko, tanda dan gejala, pencegahan, komplikasi, dan pengobatan diabetes serta pemeriksaan kesehatan lansia secara komprehensif mulai dari tekanan darah, tinggi dan berat badan, gula darah dan kolesterol, serta pemeriksaan kesehatan mental.
“Diabetes bisa muncul tanpa gejala sehingga tidak disadari. Bahkan 2 dari 3 orang tidak tahu bahwa mereka mengalami diabetes. Jadi, sangat penting untuk memeriksakan gula darah secara rutin, salah satunya dengan aktif mengikuti kegiatan Posyandu ini, seperti yang sudah Bapak dan Ibu lakukan, bagus sekali.” ujar Rezky Ilham, mahasiswa KKN-PPM UGM, Sabtu (18/5/2024).
Pada program tersebut, setelah hasil gula darah didapatkan, lansia yang memiliki kadar gula darah yang cukup tinggi meskipun masih normal juga diberikan edukasi terkait diabetes secara personal sehingga harapannya lebih meningkatkan kesadaran terkait pentingnya tindakan pencegahan diabetes dengan mengubah gaya hidup sehari-hari serta turut aktif memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika menemukan tanda dan gejala diabetes. Lansia dan kader kesehatan sangat antusias menyimak materi yang disampaikan dan tidak sedikit yang bertanya, salah satunya tentang pencegahan diabetes.
“Mas, karena pengaruh usia, saya bisanya sekarang jalan, udah gak bisa lari lagi. Kira-kira kalau kayak gitu gimana ya mas aktivitas fisiknya buat mencegah diabetes?” tanya salah satu lansia, Kamis (16/5/2024).
“Baik, memang karena faktor usia jadi menghambat kita melakukan aktivitas fisik nggih Bapak, tapi sesimpel jalan kaki setiap pagi 30 menit per hari, dengan istirahat dua hari sudah merupakan aktivitas fisik yang cukup Bapak, atau aktivitas sehari-hari seperti beres-beres rumah, berkebun, dan untuk yang paling baik itu berenang Bapak, karena mengurangi tekanan pada sendi.” jawab Rezky Ilham, Kamis (16/5/2024).