"Apakah tidak ada kebahagiaan yang abadi?"
Untuk menjawab pertanyaan diatas perlu untuk memahami maksud pertanyaan itu. Jika dicari sebab dari kebahagiaan diatas tadi sumber utamanya adalah karena hilangnya kesedihan atau tercapainya suatu harapan. Semakin tinggi dosis kesedihan dan harapan, semakin dahsyat rasa yang dialaminya. Karena itu sulit diulang kembali. Karena itu bagi yang tidak suka dengan kesedihan maka tidak akan pernah bahagia atau pula yang tidak memiliki harapan juga sulit mendapatkan kebahagiaan. Jika di simpulkan maka ;
"Kesedihan adalah masa pendakian untuk mencapai kebahagiaan dan harapan adalah titik dimana kebahagiaan akan tercapai."
Jadi dua faktor itu perlu dipenuhi untuk mencapai kebahagiaan. Jadi untuk hal kebahagiaan abadi apakah ada? Jawabannya adalah menjawab pertanyaan dibawah ini dan hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya :
"Apakah anda siap untuk bahagia?"
Tulisan singkat ini hanya berupa opini penulis yang senang berbagi pemikiran. Jika ada kesalahan dalam redaksional dan penyampaiannya mohon dibukakan pintu maafnya dan apabila isinya berguna dan membantu serta menginspirasi, penulis mengucapkan terima kasih kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H