Dusun Marongan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah adalah wilayah yang terkenal dengan masyarakatnya yang mayoritas adalah petani.Selain terkenal sebagai petani ,Desa Marongan terkenal juga dengan wisata alam nya yang begitu indah dan dingin, karena letak wilayah tersebut berada di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian kurang lebih dari 1.700 MDPL.
Dengan kreativitas dan keuletan, mereka berhasil mengubah hamparan lahan sayuran menjadi objek wisata alam yang menarik dan menguntungkan.Dulu Desa Sukomakmur hanya dikenal sebagai daerah pertanian yang subur, di mana para petani hanya bekerja keras untuk menanam sayuran dan buah-buahan.
Adapun contoh wisata alam nya yaitu Negeri Sayur Sukomakmur. Wisata itu merupakan wisata alam yang dimana disekeliling wisata tersebut dikelilingi oleh sayur sayuran yang begitu banyak dan luas.Tidak hanya di sekitar wisata, namun di setiap pinggir rumah warga pun mereka mempunyai sayur sayuran yang begitu banyak,contohnya seperti bawang daun, kentang, brokoli,kol, dan lainnya.Jadi tidak heran mayoritas masyarakat nya adalah petani.Â
Masyarakatnya pun terkenal dengan masyarakat yang sangat ramah, sehingga orang orang yang berkunjung ke daerah tersebut akan merasa nyaman ketika sudah berada di wilayah mereka.Mereka lebih memilih menjadi petani karena sebagian besar penghasilan mereka jauh lebih besar daripada pekerjaan yang lainnya, sehingga setiap harinya mereka semangat dan bekerja keras karena akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
Pada saat petani di wawancarai, mereka bilang bahwa ditahun ini mereka lebih banyak menanam bawang daun dan kentang,dan baru pertama kalinya mereka mendapatkan pasaran harga yang tinggi.Tahun tahun sebelumnya harga pasaran mereka standar, bahkan mereka pernah mendapatkan dibawah standar sehingga mereka merasa rugi dan tidak menjualnya ke pasar,mereka lebih memilih untuk di gagal panen kan karna mereka tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.Jadi di tahun sekarang mereka sangat bersyukur karena penjualan di pasar naik drastis di atas standarnya.
Contohnya daun bawang mereka harus mempunyai modal Rp. 10.000.000 untuk menanam dalam 1 role.Dalam 1 role tersebut mereka harus membeli 3 kwintal pupuk seharga Rp. 2.000.000,dan pupuk cair seharga Rp. 4.000.000 ,dan hasil daun bawang yang mereka panen jika mendapatkan hasil yang memuaskan bisa mendapat daun bawang 5 ton, dan jika mereka mendapatkan hasil yang kurang ,mereka hanya mendapatkan 1,5 - 2 ton.
Di Tahun sekarang mereka bisa menjual dengan harga Rp 16.000 - 17.000 / kilo. Di Tahun sebelumnya mereka hanya menjual dengan harga Rp. 10.000 ,bahkan mereka pernah rugi serugi ruginya karena menjual dengan harga Rp. 2000/kilo.
Untuk kalangan menengah ke bawah para petani setidaknya mempunyai lahan 2,5 role - 5 role,dan untuk kalangan menengah ke atas mereka mempunya lahan 8 role sampai berpuluh puluh role.Dalam 1 ton mereka bisa mendapatkan uang Rp. 15.000.000,bahkan mereka pernah mendapatkan puluhan ton bahkan bisa mendapatkan ratusan ton dalam sekali panen sehingga bisa mendapatkan ratusan juta sampai miliyaran rupiah.Â
Bayangkan betapa banyaknya mereka mempunyai hasil yang sangat besar dalam sekali panen nya.Dalam tahun ini mereka sudah 3 kali panen dan mendapatkan untung yang lumayan besar.
Tidak hanya daun bawang mereka juga biasanya menanam kentang,ngkol,sawi,cesin, buncis, dan tomat. Dan yang lebih hebatnya lagi mereka tidak memperlihatkan harta/kekayaan nya kepada orang lain, mereka lebih memilih untuk berpakaian sederhana dan tetap memiliki prinsip semakin tinggi semakin tunduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H