Mohon tunggu...
rezky
rezky Mohon Tunggu... Desainer - Desainer Grafis

Hobi mendesain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN Tematik Undip di Desa Mojosari, Kabupaten Wonosobo. Sosialisasi ODF Siap Dukung "Stop BABS"

9 Februari 2023   22:09 Diperbarui: 9 Februari 2023   22:19 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonsobo dengan wilayah luas dan padatnya penduduk masih menghadapi masalah sanitasi lingkungaon yang menjadi tanggung jawab setiap lapisan masyarakat. Keadaan tersebut perlu diatasi untuk mencapai tujuan SDGs ke-6 yaitu Clean Water and Sanitation dan mencapai status ODF di Kabupaten Wonosobo. 

Kegiatan kuliah kerja nyata tematik tim II, kali ini diadakan di desa mojosari, kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Dengan mengusung tema Water, Sanitation and Hygiene (WASH). Dalam tema WASH ini ada 3 program yang diunggulkan yaitu Sosialisasi ODF, ODF Gema Bang Jamet dan Hand Hyiegene.

Terdapat 6 mahasiswa Undip yang bergabung dalam tim KKNT WASH Undip Desa Mojosari diantara nya yaitu Angger Garindra I.S.P. (Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan 2019), Gitta Ayu Pavitasari (Perencanaan Tata Ruang dan Pertahanan 2019), Jodi Hasanoven Purba (Antropologi Sosial 2019), Nadia Rana Muchlisa (Kedokteran Umum 2019), Rizky Dwi Alvitasari (Kesehatan Masyarakat 2019), dan Istiyani Rahayu (Kesehatan Masyarakat 2019).

ini kegiatan yang diadakan adalah Sosialisasi ODF yang bertempat di ruang perkumpulan warga yang berlokasi di Desa Mojosari pada tanggal 4 februari 2023. Sosialisasi ODF juga dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dusun, perangkat desa dan warga desa.

Dokpri
Dokpri

ODF adalah Open Defecation Fee. yang dimana kegiatan ini mahasiswa Undip menjelaskan tentang sanitasi di Wonosobo, Perilaku BABS, dampak dari BABS dan pencegahan BABS adalah perilaku buang air sembarangan. Perilaku BABS adalah hal yang sangat tidak sehat bagi masyarakat sekitar dikarenakan kotoran manusia atau tinja yang tempat pembuangannya langsung ke kolam, sungai, sawah, kebun dan tanah lapang.

Dampak BABS sangat besar dikarenakan dapat mencemari lingkungan dan dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius seperti timbulnya penyakit diare, disentri, kolera, stunting dan yang paling parah dapat menyebabkan kematian. Tentu saja masyarakat dapat mencegah terjadinya penularan penyakit akibat BABS dengan cara stop BABS sembarangan, mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB, pengelolaan air minum serta makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga pencegahan ini disebut juga dengan 5 pilar STBM.

Setelah di lakukan adanya kegiatan sosialisasi ODF, Harapannya masyarakat khususnya desa mojosari dapat menyadari akan pentingnya perilaku stop BABS demi kesehatan, kebersihan dan lingkungan desa. Dengan adanya dukungan dan antusias dari semua pihak program percepatan ODF akan dapat berjalan dengan baik.  Masyarakat tampak antusias untuk tidak melakukan BABS  atau stop BABS sembarangan dan kepala desa mengingatkan kepada warganya untuk menjaga kesehatan bersama antar warga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun