Mohon tunggu...
rezkika uskasasto
rezkika uskasasto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tourism Planning

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mewujudkan Destinasi Wisata Cerdas melalui Teknologi IoT: Sebuah Tinjauan Artikel Ilmiah

8 Januari 2025   16:14 Diperbarui: 9 Januari 2025   00:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersamaan dengan hadirnya revolusi 4.0, industri pariwisata dan perjalanan juga ikut terdampak dengan kehadiran transformasi digital. Internet of Things atau yang lebih dikenal dengan IoT menjadi salah satu inovasi teknologi yang ikut merambat ke dalam bisnis yang bergerak di industri pariwisata. Lazimnya penggunaan teknologi digital di setiap sendi kegiatan manusia dapat menjadi angin segar untuk menerapkan IoT ke dalam sistem pariwisata dan perjalanan. Smart city, yang dicirikan oleh pengelolaan berbagai aspek kehidupan secara cerdas, telah menjadi inspirasi munculnya smart tourism destination yang dipengaruhi oleh sektor pariwisata. Dalam destinasi wisata cerdas, manajemen cerdas dan integrasi rantai nilai pemangku kepentingan di seluruh proses menjadi kebutuhan utama. Keragaman aplikasi IoT dalam industri ini menjadi faktor utama dalam menentukan daya saing, tidak hanya bagi perusahaan swasta tetapi juga bagi destinasi wisata. Dengan penerapan IoT, destinasi yang lebih efisien dan personal akan muncul, sehingga meningkatkan daya saing pariwisata dan kualitas hidup masyarakat setempat. Lalu, seperti apa penerapan IoT dalam industri pariwisata dan perjalanan sehingga dapat mewujudkan destinasi cerdas?

Salah satu artikel ilmiah yang berjudul "IoT Technologies and Applications in Tourism and Travel Industries" yang ditulis oleh M. Dolores Ordonez dan kawan-kawan, membahas peran dan penerapan teknologi IoT dalam industri pariwisata dan perjalana. Para penulis menggunakan pendekatan studi literatur yang komprehensif untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi Internet of Things (IoT) dapat diterapkan ke dalam industri pariwisata dengan menganalisis berbagai fitur IoT dan aplikasinya di sektor tersebut.

Mengenal Internet of Things (IoT) dan Destinasi Wisata Cerdas

Konsep IoT pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) oleh Kevin Ashton. IoT mengacu pada kondisi di mana banyak objek dan orang mulai terhubung melalui jaringan (Olivia et al., 2019). Menurut Pathak (2016), konsep ini mencakup empat poin utama: perangkat yang menghubungkan objek ke Internet, jaringan nirkabel, data yang disimpan di cloud, dan kemampuan menganalisis data tersebut. Salah satu fitur penting dari IoT adalah komunikasi dua arah, yaitu kemampuan untuk berinteraksi dengan objek yang terhubung dan mendapatkan respons. Secara sederhana, IoT adalah perubahan dari benda tradisional menjadi benda yang cerdas.

IoT memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dari berbagai jenis sumber dan memindahkannya ke berbagai platform, yang kemudian dianalisis dan digunakan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan yang diperoleh dari big data. Kemampuan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi destinasi untuk memaksimalkan proses pengambilan keputusan dan meningkatkan daya saingnya sehingga dapat menciptakan destinasi derdas atau smart tourism destination.

Contoh penerapan konsep tersebut sudah ada di Spanyol melalui standar Smart Tourism Destinations (STD) UNE 178501. Standar UNE 178501 adalah sistem manajemen untuk destinasi wisata pintar yang menetapkan persyaratan terkait pengelolaan destinasi wisata yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam penelitiannya, Ordez et al (2022) lebih jelas menyebutkan bahwa:

Smart Tourism Destination (STD) bukan hanya tentang membangun infrastruktur digital untuk meningkatkan interaksi dengan wisatawan, tetapi lebih dari itu, tujuannya adalah menjadikan daerah tersebut lebih cerdas dengan mengelola wilayah secara berkelanjutan dan efisien, serta mendorong pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup semua orang yang tinggal, menginap, atau berkunjung ke sana.

Smart Tourism Destination (STD) bukan hanya tentang membangun infrastruktur digital untuk meningkatkan interaksi dengan wisatawan, tetapi lebih dari itu, tujuannya adalah menjadikan daerah tersebut lebih cerdas dengan mengelola wilayah secara berkelanjutan dan efisien, serta mendorong pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup semua orang yang tinggal, menginap, atau berkunjung ke sana. Sebuah program bernama European Capital of Smart Tourism atau yang berarti ibukota pariwisata cerdas Eropa telah diperkenalkan untuk mengapresiasi kota-kota yang unggul sebagai destinasi wisata dalam empat aspek utama: keberlanjutan, aksesibilitas, digitalisasi, serta pelestarian budaya dan kreativitas. Destinasi cerdas menggunakan sistem pintar untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memahami data secara real-time, sehingga memudahkan pengunjung berinteraksi dengan lingkungan dan membantu pengelola dalam membuat keputusan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pengalaman wisata secara signifikan.

Teknologi IoT dan Sektor Pariwisata

Salah satu hal utama dalam penerapan IoT di sektor pariwisata adalah kemampuan untuk menyesuaikan layanan berdasarkan data yang dikumpulkan melalui konektivitas wisatawan. Dengan memahami preferensi dan kebutuhan wisatawan, layanan dapat disesuaikan secara spesifik untuk mereka. Hal ini memungkinkan penyampaian informasi yang dirancang khusus guna memenuhi harapan wisatawan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas mereka sebagai pelanggan. Dengan memahami preferensi wisatawan, layanan dapat disesuaikan dengan minat mereka, seperti mengirimkan informasi relevan yang meningkatkan peluang loyalitas pelanggan. Untuk itu, pelaku usaha di sektor pariwisata dan perjalanan perlu mempertimbangkan pemanfaatan IoT ke dalam sistem mereka. Berikut adalah beberapa contoh IoT yang paling penting dalam industri pariwisata:

  • Personal Control

Personal control merupakan salah satu peran IoT yang dapat memungkinkan pengguna mengontrol perangkat atau layanan melalui tablet atau ponsel pintar. Manfaat IoT ini mungkin sering tidak kita sadari, ketika kita mengaktifkan AC, televisi, ataupun layanan digital dan benda-benda elektronik lainnya hanya dengan melalui smartphone ternyata melibatkan peran IoT dalam bentuk personal control.

  • Seamless Travel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun