Mohon tunggu...
Rezki Hariadi
Rezki Hariadi Mohon Tunggu... -

Taq ada yg spesial, diciptakan oleh Allah begini adanya..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

keunikan di Kota Medan

7 September 2010   05:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:23 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tapi di sini, di Kota Medan, semuanya tidak sama dengan arti yang sebenarnya. Saat aku berkomunikasi dengan nenek dan saudaraku yang lain, aku selalu mendengar istilah ini digunakan untuk suatu makna yang lain. Contoh:

ada Ibu-ibu berkata ke anaknya yang balita, "Nak, jangan main ke Pasar. Nanti ditabrak motor,"

Aku bingung, ngapain si Anak ini kurang kerjaan bermain ke Pasar? emangnya dia mau beli susu atau dodot? Ternyata setelah kuketahui bahwa "Pasar" adalah jalan besar, aku baru tau. Tapi kenapa Pasar dibilang jalan besar??

Trus, ada Anak nanya sama Ibunya, "Mak, mau kemana?"

"Mau ke Pajak," jawab Ibunya.

"Nanti beliin aku kembang api, ya?" pinta si anak.

Haa?? emang sejak kapan di Kantor Pajak ada jual kembang api?? Ternyata Pajak itu diartikan sebagai "Pasar". Nah lho,,, dari mana asalnya kata Pajak jadi kata Pasar??

Trus waktu aku nanya sama kawanku, "Naik apa kau ke sekolah??"

"Naik kereta,"

"Wih, berarti rumahmu jauh lah yaa,,"

"Gak kok, cumak sepuluh menit dari sekolah,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun