Salah satu sektor usaha yang juga terkena imbasnya adalah sektor perikanan. Sejak wabah COVID-19 merebak, aktivitas restoran dan pasar yang menjual ikan lesu.
Alhasil, permintaan komoditas perikanan pun turun. Selain itu, rantai distribusi juga terganggu akibat pembatasan atau bahkan penutupan akses ke beberapa wilayah.
Kondisi ini pun terjadi di beberapa negara mitra dagang perikanan Indonesia sehingga berpengaruh terhadap pasar ekspor. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut penurunan permintaan produk perikanan akibat pandemi COVID-19 ini berkisar antara 10-20 persen.Â
Turunnya permintaan ikan menyebabkan harga ikan juga ikutan turun. Hal ini terjadi karena produksi ikan melimpah namun penyerapan pasar kurang. Harga ikan yang turun bahkan bisa mencapai 30 persen lebih dari harga sebelumnya.
Di Kota Malang, misalnya, harga ikan tongkol bulan lalu Rp 30.000 per kg turun menjadi Rp 25.000 per kg. Di Kabupaten Pacitan, harga cumi-cumi turun dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 15.000 per kg, udang putih dari Rp 50.000 per kg ke Rp 40.000 per kg, dan ikan Bandeng dari Rp 20.000 per kg ke Rp 14.000 per kg. Di Kabupaten Blitar, harga ikan air tawar seperti lele turun dari Rp 20.000 per kg ke Rp18.000 per kg, Nila dari Rp 30.000 per kg ke Rp 20.000 per kg, dan Patin dari Rp 20.000 per kg ke Rp 18.000 per kg (DKP Provinsi Jawa Timur, 2020).
Turunnya harga ikan ini, membuat sebagian nelayan akhirnya lebih memilih tidak melaut karena dianggap tidak menguntungkan.
Lain lagi bagi para pembudidaya, meski harga turun mereka tetap menjual ikannya saat masa panen, karena jika terus dipelihara akan menambah beban produksi serta resiko kegagalan.
 Asa Perikanan
Ikan mengandung nutrisi penting bagi tubuh seperti protein, lemak omega 3, asam lemak tak jenuh, vitamin A, D, B6, dan B12, serta mineral.
Dengan sering mengkonsumsi ikan, diyakini akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit termasuk COVID-19. Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar kedua di dunia setelah China, sejatinya bisa mengandalkan sektor perikanan ditengah pandemi COVID-19.
Untuk itu, seluruh komponen usaha baik pemerintah, swasta, nelayan, pembudidaya, dan lainnya mesti bekerjasama secara sinergis dalam menangani dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap sektor perikanan.