Mohon tunggu...
Rezha Pahlevi
Rezha Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Situbondo East Java

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manfaat Abu Vulkanik bagi Penduduk Sekitar Lereng Gunung Bromo

8 Juni 2021   13:35 Diperbarui: 8 Juni 2021   13:37 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkebunan Kopi Daerah Lereng Bromo

       Turunnya kadar keasaman (Ph) tanah ini akan turut menurunkan tingkat kesuburan tanah. Sehingga tanah yang terkena abu vulkanik akan mengalami penurunan produktivitas lahan jika dimanfaatkan untuk bidang pertanian. Di samping itu, dalam jangka pendek, abu vulkanik dapat mengusir hama serangga atau gulma yang biasa menjadi musuh petani. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut tidak dapat hidup dalam suasana terlalu asam, sehingga populasi mereka menurun.

       Dalam jangka panjang, abu vulkanik akan memberikan dampak yang sangat positif bagi peningkatan produktivitas tanah. Saat kadar keasaman dari abu vulkanik telah dapat dinormalisasi melalui proses alamiah ataupun dengan bantuan manusia menggunakan dolomit atau pengapuran (CaCO3) sebagai penetral, maka kandungan mineral yang tersimpan dalam abu vulkanik akan menjadi pupuk alamiah yang sangat baik untuk perkembangan tanaman pertanian.

    Sungguh sangat menakjubkan bencana yang awalnya membawa petaka kini bisa memberikan manfaat kepada para petani, khususnya daerah lereng Gunung Bromo. Benar kata pepatah "Dibalik adanya Halilintar pasti ada Pelangi yang sangat indah"

Berikut bukti nyata kesuburan tanah di lereng Gunug Bromo yang telah dimanfaatkan bagi warga sekitar seperti pada gambar berikut ini :

Perkebunan Kopi Daerah Lereng Bromo
Perkebunan Kopi Daerah Lereng Bromo

Kebun Stowbery di Daerah Lereng Bromo
Kebun Stowbery di Daerah Lereng Bromo

Petani Sawi di Lereng Gunung Bromo (times indonesia)
Petani Sawi di Lereng Gunung Bromo (times indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun