Selain itu guru harus menyiapkan materi ajar digital yang dapat diakses dari blog guru dan dikuasai siswa secara mandiri. Dengan scenario seperti ini guru atau dosen perlahan beralih peran dari mediator jadi fasilitator. Meskipun tranksaksi dan komunikasi digital akan terus mengancam eksistensi para pihak yang menjadi mediator, guru dan dosen mempunyai kesempatan untuk merumuskan ulang peran barunya.
Perumusan ini perlu dilakukan tidak semata-mata atas alasan kepentingan eksistensi dan pertimbangan ekonomi, tetapi hendaknya dilandasi kesadaran untuk memberikan layanan Pendidikan yang semakin berkualitas dan kontekstual dengan tantangan zaman. Sementara itu, siswa akan terbiasa dengan proses-proses kreatif pemecahan masalah yang sangat penting dalam menyiapkan dirinya membangun kemandirian hidup demi menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian tetapi juga penuh dengan peluang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H