Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Kita yang "Benci" Mati Listrik

30 September 2016   08:47 Diperbarui: 6 Oktober 2016   14:53 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Seorang Ibu sedang memangku buah hati nya yang sedang demam pada hari yang dipenuhi cahaya kilat petir. Bapak yang mulai gelisah akan kondisi memulai tugas bapak rumah tangga nya dengan mempersiapkan susu buat buah hati nya yang sudah seminggu tidak tersenyum. Terdengar suara Gelegar petir yang kemudian seketika seisi rumah pun berubah menjadi cekam nan tak bercahaya. Belum sempat menyelesaikan susu manis untuk menghangatkan tubuh anaknya, seketika keheningan rumah terpecahkan oleh suara dering handphone.

Panggilan itu adalah panggilan yang paling dia “tidak suka” karena dia tahu bahwa dia “tidak suka” akan mati lampu, namun bukan itu yang membuatnya “tidak suka” melainkan pasti ada hal yang terjadi diluar sana. Diangkatnya Handphone dengan doa akan semua kebaikan. Dan benar ternyata telepon tersebut dari atasan yang menyatakan bahwa tiang listrik tegangan menengah 20.000 Volt arah kawasan Samboja tumbang dan harus dilakukan perbaikan. Sang suami dengan hati terbagi dua antara anaknya yang sakit dan kewajiban pekerjaannya untuk menerangi negeri ini bergegas menggunakan pakaian dinas lengkap dengan alat keselamatan dirinya memacu motor usangnya menuju lokasi kerusakan.”

Jika “konsumen” tidaklah suka akan padamnya aliran listrik karena mereka telah membayar setiap bulan rekening listrik dan membeli token listrik. Maka pegawai PLN dan PLN akan lipat dua tingkat “ketidak sukaannya” akan padam listrik, karena kami adalah “penjual yang rugi tidak bisa berjualan” dan “konsumen dirumah yang membutuhkan terangnya lampu untuk anak kecil”. Kerja maksimal telah dilakukan PLN Persero untuk menjamin pasokan listrik hingga penjuru negeri. Banyaknya satuan kerja yang tidak hanya “BEKERJA NYATA” namun juga “BEKERJA CERDAS’ untuk meningkatkan kehandalan ketersedian listrik dan meningkatkan kepuasan konsumen. Berbagai bagian khusus mulai dari Call Center 123, PLN Mobile, Regu Pelayanan Teknik, Regu Pemeliharaan Peralatan, Regu Proteksi dan Regu Pembangkitan yang rela tidak pulang saat Hari Raya hanya untuk menjamin keterpuasan pelanggan akan tenaga listrik.

Call Center 123 dan Aplikasi PLN Mobile

Adalah langkah pasti dari PLN untuk menjamin kemudahan pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan dan pengaduan listrik. 24 Jam Non Stop pelayanan kami selalu terjaga disaat yang lain terlelap. Tidak hanya tentang pengaduan dan keluhan, asas keterbukaan untuk pendaftaran pelanggan baru adalah poin penting yang kami pegang teguh. Disaat banyak perusahaan lain yang masih berupaya menghilangkan percaloan saat pemasangan atau pendaftaran menjadi pelanggan mereka, PLN telah selangkah terdepan dengan membuka selebar- lebar pintu keterbukaan akan pendaftaran secara online.

Regu Pelayanan Teknik

Layaknya rumah sakit, PLN pun mempunyai Dokter yang selalu berusaha memperbaiki kesehatan intasalsi yang dimiliki PLN yang biasa disebut regu pelayanan teknik (YANTEK). Regu ini bertugas menindak lanjuti segala keluhan konsumen secara “quick response” sesuai dari laporan yang masuk ke kantor atau melalui CALL CENTER 123. YANTEK mempunyai Standard Service Agreement yang meliputi kecepatan respon keluhan, kecepatan menangani keluhan dan kualitas penanganan keluhan. Semakin cepat gangguan teratasi semakin cepat Konsumen terpuaskan dan semakin cepat pula PLN dapat menjual listrik kembali. Karena setiap listrik yang padam adalah bagai barber shop yang tutup tidak bisa memotong rambut konsumennya.

Regu Pemeliharaan

Tidak hanya dokter yang handal soal listrik, PLN pun memiliki perawat yang senantiasa memelihara instalasi listrik agar kehandalannya terjaga. Terkadang PLN harus memadamkan sementara instalasi listrik untuk pemeliharaan. Namun inti dari kegiatan itu adalah supaya tidak terjadi penyakit lebih parah dengan cara memberi pemeliharaan terhadap instalasi tersebut.

img-20160930-093231-57edc1aa50f9fdc228cf1f02.jpg
img-20160930-093231-57edc1aa50f9fdc228cf1f02.jpg
Regu Proteksi

Kerja Nyata itu baik namun prinsip kami adalah KERJA NYATA, KERJA CERDAS. Dimana PLN tidak hanya mempunyai perawat, dan dokter, namun juga mempunyai ahli konsultan. Ahli itu adalah regu Proteksi yang mengusahakan jika terjadi gangguan maka hanya pada daerah yang terkena penyakit yang padam. Namun daerah yang tidak berpenyakit kita selamatkan dari padamnya listrik. Hal ini selaras dengan tujuan PLN untuk konsisten menjaga ketersediaan pasokan listrik yang bermanfaat bagi negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun