Mohon tunggu...
Reza Wahyudin
Reza Wahyudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai

Saya hanya menulis apa yang menurut saya menarik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manifestasi Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah Dalam Gerakan Kemahasiswaan

9 Januari 2022   13:02 Diperbarui: 9 Januari 2022   13:22 2978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ilmu dalam sudut pandang Islam

Konsep Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah ini terbagi kedalam 2 definisi yaitu "Ilmu Amaliah" dan "Amal Ilmiah". Sebelum saya memberikan definisi dari keduanya, kita harus melihat dulu bagaimana Islam memandang sebuah ilmu serta amal didalam kehidupan manusia. Islam adalah sebuah agama yang memuliakan ilmu dan para pencari ilmu Hal itu dibuktikan dengan Janji Allah SWT kepada para pencari ilmu yang dapat kita lihat pada surat Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya adalah "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.". Dari ayat tersebut kita bisa melihat bahwasannya Allah SWT akan meninggikan derajat dari orang-orang yang menuntut ilmu dan juga memberikan pahala bagi orang yang menuntut ilmu dan bahkan ada sebuah riwayat yang menyatakan apabila ada orang yang meninggal didalam perjalanannya dalam menuntut ilmu, Insya Allah orang itu meninggal dalam keadaan Syahid seperti para mujahidin yang berperang dalam menegakkan agama Islam. Selain dari janji Allah SWT terhadap mereka yang menuntut Ilmu, Nabi Muhammad SAW dalam sebuah Hadist berkata bahwa Menuntut Ilmu itu adalah wajib bagi setiap Muslim.

Ilmu Amaliah

Ilmu amaliah adalah sebuah konsep dimana seseorang bisa mengamalkan Ilmu-ilmu yang telah ia dapatkan dari berbagai macam pelajaran-pelajaran yang seseorang itu dapatkan dalam sebuah kehidupan secara kontinyu serta istiqamah, terlebih lagi mengamalkan ilmu itu bagi seorang muslim itu bisa menjadi sebuah ladang amal jariyah mereka selain dengan melakukan sedekah dan juga membuat ilmu yang telah kita dapatkan itu menjadi tertanam dalam ingatan kita jika diamalkan hal tersebut dilandasi oleh pemikiran Imam Al-Ghazali dalam bukunya yang berjudul Ihya 'Ulimudin (2011) Ilmu yang diamalkan akan selalu bertambah dan berkembang, karena pasangan sejati bagi ilmu adalah dengan mengamalkannya. Seseorang yang telah mendapatkan ilmu maka hendaknya ia bisa mengamalkan ilmunya, baik dalam masalah agama, ibadah, akhlak, adab, dan muamalah, karena amalan adalah buah dan kesimpulan dari ilmu. Ilmu oleh Al-Ghazali diibaratkan dengan seseorang yang membawa senjata, bisa bermanfaat bagi pemiliknya dan bisa juga mencelakakannya, ilmu akan menjadi hujjah jika diamalkan dan ilmu menjadi dakwaan jika tidak diamalkan.

Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah. Buahnya ilmu dapat diperoleh melalui pengalaman.Perpaduan ilmu dan amal akan mewujudkan suatu amal ilmiyah atau ilmu amaliyah. Kemampuan seseorang mengaktualisasikan ilmu ke dalam perbuatan kongkrit lazimnya akan mendatangkan keuntungan moril maupun materil. manusia sosial, yang sadar akan moral kemanusiaan dan moral kemasyarakatan, berlomba-lomba dalam kebaikan. Fastabiqul khoirot. Melainkan ditengah-tengah globalisasi dunia dewasa ini dan ditengah-tengah transisi dan transformasi agraris ke industrial kita adalah manusia-manusia yang ber-Iman, yang ber-Ilmu amaliah.

Amal Ilmiah

Amal Ilmiah adalah sebuah konsep yang tidak bisa dipisahkan dari Ilmu amaliah yang dimana Amal Ilmiah ini berarti adalah segala amalan yang kita lakukan harus didasari dengan ilmu yang pasti dan tidak asal-asalan dan ikut-ikutan dan secara tidak langsung segala sesuatu yang kita lakukan didunia ini hendaknya didasari oleh ilmu yang sudah kita ketahui sebelumnya.

Imam Al-Ghazali (2011) pernah mengemukakan pendapatnya tentang amal. Menurut beliau Amal perbuatan yang didasarkan ilmu dengan mengharapkan keridhaan Allah merupakan amalan yang terbaik di sisi Allah. Orang-orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya akan ditinggikan derajatnya oleh Allah, dan orang ahli ibadah yang beramal ibadah tanpa dilandasi dengan ilmu maka Nabi menganggap rendah derajatnya. Ibadah yang dilakukan tidak terlepas dari kebutuhan ilmu tentang tata cara pelaksanaannya, jika tanpa ilmu maka hakikatnya amalan yang dilakukan bukanlah bernilai ibadah, tetapi hanya berupa kegiatan yang sia-sia saja. Amal perbuatan yang dilandasi ilmu yang benar, akan membuatnya menjadi manusia yang ditinggikan derajatnya di sisi Allah dan perbuatannya terpelihara dari segala perbuatan yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama, serta terhindar dari segala kegiatan atau amalan yang salah dan sesat. Setiap orang diwajibkan menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

Tentu dalam mengimplementasikan amal ilmiah itu perlu adanya sebuah ilmu yang menjadi dasar untuk kita beramal baik sebagai perwujudan dari makhluk beragama dan makhluk berakal, kita tentunya harus mengetahui dasar-dasar penting kenapa kita melakukan segala sesuatunya dengan sadar kecuali jika kita kehilangan akal kita ketika kita hidup tentu akan membuat kita bertindak segala sesuatunya itu tanpa ilmu atau dasar yang jelas.

Manifestasi Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah dalam Gerakan Kemahasiswaan

Ilmu amaliah dan Amal Ilmiah ini sebenarnya adalah sebuat satu kesatuan didalam pengimplementasian nya dalam kehidupan nyata, karena sudah kewajiban kita yang memeluk agama muslim itu menuntut ilmu dan juga merupakan sebuah kewajiban kita juga sebagai seorang muslim untuk mengamalkan apa yang telah kita dapatkan dalam tahapan proses mencari ilmu. Dalam paragraf kali ini tentunya kita juga harus mengetahui bagaimana kita mengimplementasikan konsep tersebut kedalam sebuah gerakan kemahasiswaan yang dewasa ini sedikit mengalami pergeseran arah gerakan kemahasiswaan tersebut.

Dalam tulisan ini saya akan mengutip konsep Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah ini dari sosok Muhammad Djazman Al-Kindi yang dimana beliau merupakan salah satu pendiri dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Beliau mengatakan bahwa para kader IMM itu harus memiliki konsep pemikiran Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah yang dimana sudah dicontohkan oleh oerndiri Muhammadiyah yaitu KH. Ahmad Dahlan yang dimana KH. Ahmad Dahlan ini berhasil melalukan interpretasi terhadap ayat-ayat yang tertulis dalam Al-Qur'an serta mengamalkannya dalam masyarakat serta juga berhasil melakukan interpretasi terhadap sunnah-sunnah yang berasal dari Rasulullah SAW.

Jika kita tarik konsep itu secara generan kedalam sebuah gerakan kemahasiswaan tentunya kita harus bisa mengamalkan apa yang sudah kita pelajari baik didalam bangku perkuliahan maupun diluar bangku perkuliahan dalam melakukan gerakan kemahasiswaan, sebelum mengamalkan tentu kita harus banyak-banyak membaca tentang konsep-konsep pemikiran dunia tentang pergerakan mahasiswa dan juga harus dibarengi dengan kita bisa menafsirkan pemikiran itu secara tepat guna. Terlebih lagi untuk mahasiswa muslim, kita juga harus banyak-banyak membaca Al-Qur'an serta memahami Sabda Rasulullah SAW yang menjadi sunnah-sunnah dalam kehidupan manusia.

Kenapa kita harus banyak-banyak membaca? Karena untuk melakukan sebuah pergerakan untuk masyakarat kita harus mengetahui dasar-dasar pergerakan tersebut yang banyak sekali terdapat dalam buku-buku atau kuta harus banyak membaca secara tekstual, tidak hanya membaca tekstual kita juga harus membaca secara kontekstual selain dari buku tersebut kita juga harus membaca situasi yang sekarang dirasakan oleh masyarakat karena gerakan kemahasiswaan itu seharusnya ditujukan untuk membela kepentingan masyarakat yang sedang mengharapkan mereka. Karena dalam dewasa ini sering kali ditemukan gerakan-gerakan kemahasiswaan itu didasari dari kepentingan pribadi dan kepentingan salah satu kelompok saja.

Contoh dari kepentingan pribadi itu bisa kita lihat bagaimana ketika seorang mahasiswa melakukan sebuah gerakan itu didasari dengan hanya untuk mencari eksistensi pribadi mereka, selain itu juga banyak sekali ditemukan mahasiswa yang melakukan gerakan tersebut hanya demi konten untuk sosial media mereka seperti Instastory, Tweet, dan TikTok. Meskipun menurut saya pribadi itu sebenarnya sah-sah saja mereka lakukan akan tetapi jangan dijadikan sebagai dasar utama sebagai landasan dalam bergerak. Contoh lain dari adanya kepentingan sebuah kelompok dalam sebuah gerakan juga masih sering kita temui, seperti untuk mendapatkan eksistensi serta eksposur dari masyarakat untuk mendapatkan atensi dari masyarakat selain itu juga ada gerakan kemahasiswaan yang didasari untuk mencari panggung untuk mendapatkan kekuasaan serta keuntungan yang menyebabkan banyak dari gerakan kemahasiswaan itu ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan keadaan.

Memanifestasikan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah ini juga tidak hanya sebagai menjadi sebuah dasar dalam melakukan pergerakan, akan tetapi juga bisa dijadikan sebagai referensi atau rujukan bagaimana sikap yang semestinya dilakukan dalam sebuah gerakan kemahasiswaan, agar gerakan kemahasiswaan tersebut tidak dinodai oleh sikap-sikap yang anarkis serta melakukan banyak pengrusakan sarana dan prasarana umum. Karena sering sekali ditemukan kasus bagaimana aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa itu ditemukan aksi-aksi anarkis serta melakukan banyak perusakan sarana dan prasarana umum. Jika kita bisa memanifestasikan konsep Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah ini secara maksimal tentunya bisa kasus-kasus tersebut itu bisa sedikit diminimalisir.

Menurut saya, puncak dari manifestasi konsep Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah ini adalah mahasiswa muslim ini bisa menjadi garda terdepan dalam mewujudkan konsep dari pemikiran Prof. Kuntowijoyo yaitu Ilmu Sosial Profetik yang dimana dasar dari konsep tersebut adalah bagaimana sebuah transendensi itu bisa menjadi sebuah dasar dalam melakukan gerakan humanisasi dan liberalisasi didalam kehidupan masyarakat yang tentunya itu bisa mewujudkan apa yang menjadi fungsi seorang mahasiswa didalam sebuah negara atau peradaban.

KESIMPULAN

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk bagaimana sebuah gerakan kemahasiswaan itu bisa berjalan sesuai dengan arah dan tujuannya serta bermanfaat bagi masyarakat didalam sebuah negara. Dengan memanifestasikan konsep Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah ini tentunya bisa menjadi sebuah konsep yang harusnya dimiliki oleh seorang mahasiswa muslim di Indonesia. Namun penilisan ini pun juga banyak sekali kekurangan dan kecacatan dalam proses penulisannya dan tentunya kritik serta saran juga diperlukan agar bagaimana tulisan dan pemikiran ini bisa menjadi semakin lebih baik lagi.

Semoga gerakan kemahasiswaan ini bisa terus memihak kepada masyarakat, membela hak-hak masyarakat dan tidak lagi ada gerakan kemahasiswaan itu ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan gerakan tersebut untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun