Hindari ngemil dengan memakan makanan yang berprotein mencukupi. Misalnya dengan memakan daging berlemak dimasak sesuai selera. Minum cukup air putih, yang penting makanannya mengandung protein. Ambillah sumber protein yang utuh bersama lemak seperti pada daging, ayam, telur, dan ikan. Tambahkan lemak jika perlu seperti mentega atau butter, susu krim tanpa gula atau rendah laktosa, keju, dan sayuran hijau (tidak diperlukan tapi dibolehkan kalau tidak menimbulkan masalah). Sebenarnya, makan daging saja sudah sangat optimal dengan komposisi protein dan lemak yang cukup berimbang. Protein jangan diminum seperti pada whey bubuk protein murni.
Kalau kelebihan protein dan kekurangan lemak juga tidak baik untuk empedu juga menimbulkan kekurangan nutrisi karena lemak dibutuhkan dalam mencerna beberapa vitamin, tanpa lemak bisa terjadi sakit rabbit starvation. Kekurangan protein dan kelebihan lemak juga tidak baik untuk metabolisme. Tapi yang paling merusak metabolisme dalam jangka panjang adalah kelebihan karbohidrat yang menyebabkan resistensi insulin serta leptin. Kerusakan metabolisme menyebabkan diabetes, sakit jantung dan pembuluh darah (stroke), fatty liver, obesitas, pikun, dan banyak lagi.
Kesimpulannya, jangan makan makanan yang berkabohidrat tinggi, terus ngemil lagi dengan karbo! Makanlah makanan alami manusia selama ratusan ribu tahun seperti daging, seafood dan hindari makan makanan yang diproses di pabrik seperti tepung, snack.
Sumber: http://www.gnolls.org & http://www.proteinpower.com
http://www.intensivedietarymanagement.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI