Kekurangan Karbohidrat
Tidak ada istilahnya manusia kekurangan karbohidrat. Satu-satunya makronutrisi yang tidak dibutuhkan adalah karbohidrat. Karbohidrat yang dikonsumsi akan membuat kadar gula darah menjadi melonjak. Gula darah akan meningkat tinggi dengan konsumsi karbohidrat.
Tubuh kita memang membutuhkan kadar gula darah yang stabil, sulitnya ada beberapa sel-sel tubuh yang memang membutuhkan gula.
Tapi untungnya kebutuhan gula ini sangat kecil dan bisa penuhi oleh tubuh sendiri. Liver bisa membuat gula dari protein (glukoneogenesis) dan sisa metabolisme lemak berupa gliserol bisa dipakai sebagai glukosa, plus dari asam laktat. Bahkan, banyak kebutuhan gula oleh sel-sel tubuh bisa digantikan oleh keton dari lemak. Malah, masalah jaman sekarang manusia itu kebanyakan makan karbohidrat dan kelebihan konsumsi gula.
Jika kita kebanyakan memakan karbohidrat tapi kurang lemak dan sedikit protein, maka kita akan mudah lapar lagi. Tubuh akan terus merasa lapar jika kita belum memenuhi kebutuhan protein harian yang cukup. Belum lagi, makan karbohidrat akan menaikkan gula darah yang akan meningkatkan hormon insulin supaya menurunkan kadar gula darah.
Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah dan memicu tubuh untuk menyimpan lemak. Insulin juga merupakan hormon yang membangun sel-sel di dalam tubuh selain sel-sel lemak juga. Dalam proses pembangunan jaringan ini, tubuh mengambil protein untuk disintesis. Dan jika kita makan makanan yang kurang protein seperti snack maka kebutuhan protein akan diambil dari otot tubuh sendiri! Sumber; http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8238497
Jahatnya Ngemil
Banyak orang makan makanan tinggi karbohidrat seperti:
mie,
spaghetti,
roti,
donat,
kue,
keripik,
pasta,
nasi,
ubi,
sagu,
singkong
kentang,
jagung,
dan semua yang terbuat dari tepung serta gula tapi rendah protein akan mudah membuat lapar lagi.Â
Kebanyakan cemilan itu rendah protein tapi tinggi karbohidrat dan gula. Minuman manis juga sama saja dengan cemilan, tinggi kadar gulanya. Walau sudah makan makanan berkarbohidrat sampai kenyang dan minum minuman manis sampai puas, tetap saja akan terasa lapar kembali setelah sejam, dua atau tiga jam kemudian. Tubuh akan mengirimkan sinyal lapar jika kebutuhan protein belum terpenuhi. Berbeda jika kita makan makanan berprotein plus lemak yang membuat kita kenyang tahan lama berjam-jam sampai kuat puasa seharian.Â
Konsumsi protein akan meningkatkan metabolisme dan menekan selera makan. Sehingga orang yang makan protein akan membakar lemak lebih banyak. Sedangkan orang yang kebanyakan makan karbohidrat akan merasa lapar lagi beberapa jam setelah makan karena kurang protein dan gula darahnya turun setelah insulinnya bereaksi berlebihan. Akhirnya ngemil, tapi kalau ngemilnya karbohidrat juga maka insulinnya akan selalu tinggi.
Jika insulin selalu tinggi, tubuh tidak akan sempat membakar lemak diri karena insulin memicu mode penyimpanan lemak. Orang yang ngemil akan menyimpan banyak lemak baik yang terlihat dari luar atau yang tidak tampak (visceral dan ectopic fat yang di dalam organ tubuh). Ditambah lagi, ototnya akan berkurang karena diambil untuk kebutuhan sintesa protein untuk tubuh. Jadi mudah lelah karena otot berkurang.
Disamping, ngemil makanan karbo membuat gemuk tentunya dengan peran insulin yang ketinggian.Â
Jika kita berpantang karbohidrat dan makan protein dengan lemak saja, maka insulin akan rendah serta stabil. Maka dari itu, kita akan mampu menurunkan berat badan karena turunnya kadar insulin membuat tubuh mulai membakar lemak. Makan protein membuat kenyang lebih lama sehingga akan malas ngemil. Otot tubuh pun terjaga malah bertambah sehingga meningkatkan kekuatan dan terhindar dari rasa lemas karena otot yang melemah. Ngemil membuat lemah otot-otot selain membuat orang kelebihan berat badan.
Orang yang kelebihan berat badan bukan yang kebanyakan makan saja. Awalnya hanya makan banyak karbohidrat sehingga membuat insulinnya naik. Insulin yang selalu tinggi (ditambah suka ngemil karena mudah lapar), insulin semakin berlebihan.Insulin yang berlebihan ini akan menurunkan sensitivitas reseptor insulin sampai sel-sel menjadi resisten. Sel yang masih belum resisten biasanya sel-sel lemak sehingga ruang akan kelebihan berat badan khususnya kelebihan lemak. Karena insulinnya yang meningkat, orang yang gemuk ini jadi mudah lapar dan ingin makan lagi serta malas berolahraga. Jadi, obesitas malah menyebabkan seseorang jadi banyak makan bukan sebaliknya. Resistensi insulin dan hormon leptin akan membuat orang makan berlebihan serta suka ngemil.