Lalu setelah berjam-jam dia makan kadar insulinnya tetep tinggi, tenaga dari makanan tetap tersimpan sebagai lemak tidak bisa dikeluarkan. Akhirnya dia akan merasa kelaparan dan mulai makan lagi padahal insulinnya masih tinggi dan akan bertambah banyak setelah makan.
Makan jadi semakin sering dan berlebihan. Oleh karena sinyal kenyang dari sel-sel lemak berupa hormon leptin terhalang ke otak oleh trigliserida yang tinggi hasil dari banyak makan karbohidrat.
Jadi bukan orang gemuk bukan karena kebanyakan makan tapi justru karena dia gemuk jadi makan berlebihan karena merasa kelaparan yang sangat.
Kalau makanannya tetap tinggi karbohidrat, gula darahnya akan naik memicu insulin untuk memetabolisme gula dan lemak kepada sel-sel.
Sel-sel di tubuh mulai resisten dengan insulin karena keseringan, tapi pankreas merespons kekurangan sensitifitas sel-sel ini dengan memproduksi insulin lebih banyak lagi.
Otot dan liver yang duluan resisten sehingga insulin akan mendorong penambahan lemak dan tubuh akan terasa kurang energi lalu lapar lagi. Begitu seterusnya seperti lingkaran setan, sampai kegemukan atau kelebihan berat badan.
Jika sampai sel lemak juga resisten, maka orang itu akan terlihat kurus tapi organ-organnya menjadi banyak lemak (visceral fat) seperti kasus fatty liver. Darahnya menjadi tinggi insulin juga tinggi lemak atau trigliserida.
Kebanyakan insulin menyebabkan perut membuncit, ini karena visceral fat yang melingkupi organ-organ tubuh dan ectopic fat yang ada di dalamnya. Kalau lemak di bawah kulit disebut  subcutaneous fat dan banyaknya sel-sel adiposa/lemak ini yang membuat seseorang terlihat gemuk khususnya di paha, pinggul, dada, leher, pipi, lengan atas, dan sebagainya.
Namun, biasanya sel-sel lemak ini adalah yang terakhir yang resisten sama insulin. Sebelum resisten, sel-sel lemak akan terus membesar dan orang akan kelebihan berat badan. Kesimpulannya, orang kelebihan berat badan karena kebanyakan hormon insulin, dan insulin dipicu paling banyak oleh karbohidrat.
Jadi untuk mengurangi kelebihan berat badan, kita perlu menurunkan kadar insulin dan caranya adalah dengan berpuasa. Kalau kita puasa, artinya kita tidak makan apapun, dan otomatis insulin akan turun karena insulin itu dipicu oleh makanan khususnya karbohidrat yang meningkatkan kadar gula darah.
Maka, cara selanjutnya untuk menurunkan insulin adalah dengan berpantang makan makanan yang mengandung karbohidrat. Â Karbohidrat yang paling tinggi salah satunya ada pada gula sebagai karbohidrat sederhana. Saya sudah membahas bahaya gula pada tulisan sebelumnya.
Gula (glukosa) bukan hanya ada sebagai butiran putih (sukrosa) tapi juga segala sesuatu yang manis seperti buah-buahan (fruktosa) dan susu juga mengandung gula (laktosa) sehingga bisa disebut tinggi karbohidrat.  Hati-hati juga dengan pemanis buatan, walau tidak mengandung kalori atau karbohidrat, tetap akan memacu respon hormon insulin.  Karbohidrat tinggi juga ada pada Pati dan umbi-umbian. Ubi, singkong, dan  kentang juga tinggi karbohidratnya, bisa dilihat pada indeks glikemiksnya.