Ada banyak cara menurunkan berat badan alias diet.Â
Tapi kebanyakan diet gagal.Â
98 persen mereka yang berdiet dan berhasil turun berat badannya, akan kembali seperti semula bahkan lebih setelah setahun dua tahun.Â
Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan berat badan kita ada set poin nya yang cenderung tetap malah meningkat seiring usia.Â
Jadi, orang gemuk makan sedikit apapun tubuhnya akan menyesuaikan. Â Metabolisme akan menurun dan merasa lapar sehingga kembali ke set poin berat semula.
Orang yang langsing juga jika makan banyak paling hanya naik beratnya sebentar setelah itu turun lagi ke set poin semula.Â
Apa yang menentukan set poin ini?Â
Itu adalah tingkat sensitivitas sel-sel terhadap insulin dan orang gemuk kebanyakan sudah insulin resisten. Artinya produksi insulinnya sangat banyak dalam memetabolisme makanan.Â
Bahkan orang gemuk tingkat insulinnya cenderung tinggi sebelum dan berjam-jam setelah makan.Â
Orang langsing cenderung insulinnya masih rendah dan naik hanya pas makan setelah sejam dua jam turun lagi.Â
Selama insulin tinggi, tubuh memetabolisme gula darah dan kebanyakan menyimpannya sebagai cadangan lemak.Â
Orang yang gemuk cadangan lemaknya banyak tapi dia selalu kelaparan karena tidak dibakar cadangan lemaknya. Insulin yang tinggi malah mengambil makanannya sebagai cadangan lemak.Â
Kalau saja insulin turun, maka tubuh akan mulai membakar lemak. Orang yang puasa misalnya, tubuhnya malah menaikkan metabolisme sehingga cadangan lemak pun akan dibakar.Â
Cara lainnya adalah berpantang makan karbohidrat dan gula. Kalau kita tidak makan karbohidrat dan gula, insulin akan tetap terjaga rendah.Â
Tubuh juga akan beralih mode, dari metabolisme membakar gula menjadi metabolisme membakar lemak.Â
Tubuh akan memproduksi keton sebagai pengganti kebutuhan gula pada otak dan beberapa organ lainnya. Jadi tubuh kita benar-benar tidak perlu karbohidrat.Â
Ini disebut ketosis.Â
Bedakan dengan ketoacidosis yang merupakan penyakit. Ketosis adalah hal alami manusia. Dari jaman ratusan ribu tahun manusia purba memakan banyak daging. Pertanian baru ada puluhan ribu tahun saja.Â
Bayi juga mulai dari mode ketosis, ASI mengandung kolesterol dan lemak tinggi. Yang baik untuk kesehatan.Â
Saya makan daging berlemak tiap hari berat badan saya turun hampir 20 kg.Â
Trigliserida, tekanan darah, dan LDL juga turun. Kolesterol baik seperti HDL naik. Jadi jangan takut kolesterol. Kolesterol 80 persen diproduksi tubuh. Makanan tidak berpengaruh banyak.Â
Justru kalau kita makan karbohidrat dengan indeks glikemiks tinggi, insulin akan naik. Hal inilah yang akan menimbulkan inflamasi atau peradangan pada pembuluh darah sehingga tubuh memproduksi kolesterol lebih banyak untuk mengatasi peradangan itu.Â
Ketika saya makan enak seperti Steak, saya merubah diri saya menjadi pembakaran lemak. Saya berhenti membakar gula dengan berpantang makan karbohidrat dan juga menghabiskan cadangan gula di tubuh dengan puasa.Â
Ketika mode metabolisme tubuh kita membakar lemak kita akan turun berat badan dengan sehat. Karena yang dibakar adalah cadangan lemak kita.Â
Banyak program diet yang turun cepat hanya menurunkan berat air bukan lemak.Â
Bahkan lebih bahaya lagi kalau sampai kurang makan dan tubuh malah membakar protein. Yaitu mengurangi massa otot padahal otot terpenting adalah jantung.Â
Jangan sampai kita membakar protein yang sangat dibutuhkan tubuh. Berhenti juga membakar karbohidrat/gula.Â
Jadilah pembakar lemak.Â
Makanlah makanan enak seperti daging berlemak.Â
Yang jahat adalah lemak trans fat dari biji2an, itu hanya minyak buatan terhidrogenasi. Lebih baik lemak sehat seperti yang ada di daging, minyak ikan, minyak zaitun dan butter.
Informasi lebih lengkap ada di pantang diet dot com.Â
Kita harus berpantang Pati, Akar/umbi2an, Nuts/kacang2an/biji2an, Tepung dan Gula (yang paling berbahaya).Â
Makan lah makanan alami manusia, DIET; Daging (sapi/kambing/ayam), Ikan, Essential fatty acids atau lemak sehat, dan Telur (jika tidak alergi) .Â
Coba saja selama 2 minggu dijamin akan kelihatan hasilnya, lemak berkurang. Diukur dari lingkar pinggang bukan hanya kilogram saja.Â
Selamat mencoba!Â
Sumber: https://pantangdiet.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H