Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Money

1 Tips Utama Menghadapi Job Interview

18 Desember 2012   02:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(100motivasi.wordpress.com)

Keutamaan seseorang bukan pada pencapaiannya tapi apa yang diniatkannya untuk dicapai. -Kahlil Gibran


Banyak artikel dan buku telah ditulis untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi wawancara kerja atau job interview. Beberapa tips yang terpenting seperti:


  1. Hadir tepat waktu dan memiliki etika perilaku yang santun.
  2. Melakukan riset kecil atau mempelajari lebih jauh perusahaan yang dilamar dan jenis pekerjaan yang ingin dilakukan.
  3. Berpakaian secara rapih dan berdandan secara resik untuk kesan pertama yang baik serta tidak berlebihan atau menor.
  4. Antusias dan bersikap proaktif dalam memberikan keterangan serta tidak membicarakan hal-hal yang negatif tentang perusahaan atau pekerjaan yang ingin ditinggalkan.
  5. Dan banyak tips lainnya dalam hal nada suara yang digunakan, cara bersalaman dan duduk, arah pandangan mata, hingga teknik senyuman dan sebagainya.


Meskipun begitu, satu tips yang terutama dalam menghadapi wawancara kerja adalah; niat. Kita harus benar-benar tahu secara pasti bahwa diri kita memang benar-benar menginginkan pekerjaan itu yang kita lamar. Sehingga kita bisa yakin 100% dan berkomitmen penuh untuk mendapatkan penilaian yang terbaik dari pewawancara.

Saya pernah diwawancarai untuk suatu pekerjaan dan saya menampilkan diri saya apa adanya ditambah beberapa hal negatif tentang kekurangan saya. Ternyata saya gagal mendapatkan pekerjaan tersebut dan saya cukup terkejut. Perusahaan itu tidak terlalu menyukai cara saya membawakan diri.

Kemudian, saya cukup kecewa dan saya menyadari bahwa saya benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut. Jika saja saya dari awal menyadari keinginan saya yang begitu berniat untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, saya akan berusaha lebih untuk memenuhi ekspektasi pewawancara dan mempresentasikan diri saya sesuai dengan yang perusahaan itu inginkan.

Banyak orang gagal mendapatkan pekerjaan yang diinginkan karena dianggap sebagai sosok yang tidak sesuai dengan harapan sang perekrut. Jadi, jika kita pengangguran atau orang yang mau mendapatkan karir yang lebih baik, kita harus memantaskan diri dengan pekerjaan tersebut bukannya tampil apa adanya begitu saja.

Dengan menyadari betapa kita menginginkan pekerjaan yang dilamar, kita akan berusaha semaksimal mungkin. Soal cara berpakaian, berbicara, dan lain-lainnya akan otomatis mengikuti niat kita untuk memberikan yang terbaik semampu kita. Selain itu, ada beberapa hal yang secara umum diinginkan oleh perusahaan manapun sebagai karakter para karyawannya, yaitu:


  • Tampak kompeten dan meyakinkan bisa melakukan pekerjaan yang dilamar.
  • Memiliki ambisi untuk maju dengan tetap bertanggung jawab dan bersikap konsisten.
  • 'Terlihat' jujur serta terbuka, ramah dan tulus atau terpercaya (berintegritas).
  • Tapi jangan terlalu jujur, terbuka secara berlebihan, dan kelewat ramah.


Jika kita bisa meyakinkan orang yang mewawancarai kita bahwa kita adalah orang yang tepat dan memiliki kualitas secara umum seperti di atas plus beberapa poin yang spesifik diharapkan dalam pekerjaan tersebut, maka kita akan memiliki peluang yang lebih baik untuk diterima.

Selanjutnya, saya mencoba melamar pekerjaan dengan kesadaran bahwa saya benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut. Memang, saat diwawancara saya sempat gugup namun itu bagus, rasa gugup menunjukkan bahwa saya memang benar-benar niat melamar kerja sesuai dengan keinginan saya.

Saya pun jadinya melakukan persiapan yang maksimal dan berlatih untuk menunjukkan kualitas yang diharapkan oleh pewawancara. Saya menjadi lebih berdisiplin dalam mengatur perilaku dan mengelola kesan sesuai dengan ekspektasi perusahaan perekrut. Saya mencoba menahan diri dan tidak tampil seadanya melainkan menjadi sosok yang pantas menerima pekerjaan tersebut.

Akhirnya, saya pun diterima dan puas dengan pekerjaan saya. Saya senang bahwa saya memutuskan untuk menjaga penampilan sesuai dengan harapan perusahaan yang mewawancarai saya. Motivasi dari kesadaran niat ini menjadi pendorong saya untuk berusaha sungguh-sungguh dalam wawancara kerja. Saya berhasil mendapatkan pekerjaan yang dilamar dengan kekuatan niat yang disadari secara sungguh-sungguh.

Kesadaran akan seberapa kuatnya keinginan kita untuk mendapatkan pekerjaan yang dilamar akan menciptakan landasan niat yang memotivasi diri untuk mempresentasikan diri dengan sebaik-baiknya. Termotivasi tinggi untuk menjadi kandidat yang terbaik di antara ribuan pelamar lainnya.

Sedangkan untuk tip menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dalam wawancara kerja seperti gaji yang diinginkan, alasan mengapa mau pindah, kekurangan yang dimiliki, atau kegagalan yang pernah dialami akan saya bahas dalam tulisan-tulisan yang akan datang di blog 100motivasi ini. stay tuned!

Baca Juga:
Inspirasi Singkat Motivasi Semangat Bekerja
Satu Hal Utama Penentu Motivasi
5 Tehnik Pencapaian Tujuan yang Efektif dan 5 Tehnik yang Tidak Efektif
Teknik Motivasi Karyawan yang Baik

sumber; http://100motivasi.wordpress.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun