Kotter memberikan urutan langkah-langkah perubahan dimulai dengan menciptakan rasa urgensi, merekrut kepemimpinan dalam perubahan, membangun visi dan mengkomunikasikannya secara efektif, mengatasi rintangan, membuat kemenangan berkala, lalu terus mengarahkan momentum perubahan. Berikut rinciannya.
CIPTAKAN URGENSI
Rasa urgensi adalah motivasi yang menginisiasi hasrat untuk berubah dalam suatu organisasi. Misalnya dengan menunjukkan statistik penjualan, peningkatan persaingan, dan dinamika pasar untuk mengidentifikasi potensi ancaman yang timbul serta skenario yang bisa terjadi di masa depan.
Selain itu, peluang-peluang yang bisa diraih juga dapat dieksplorasi. Diskusi yang berjalan dua arah dan melibatkan seluruh anggota organisasi, contohnya dengan mengadakan rapat bersama atau meminta input dari seluruh karyawan hingga posisi terbawah.
Dukungan data bisa juga didapatkan dari masukan pelanggan, riset industri, dan pihak-pihak luar yang bisa memberikan tambahan argumen kepada alasan perubahan yang telah disusun.
Kotter mensyaratkan untuk minimal 75% dari seluruh manajemen perusahaan menyatakan akan adanya kebutuhan yang mendesak untuk berubah, agar perubahan bisa berhasil.
Maka dari itu, langkah pertama ini menjadi sangat krusial. Masa awal-awal atau tahap persiapan dibutuhkan untuk memicu rasa urgensi. Langkah pertama ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup untuk membangun pondasi dari perubahan. Jangan terburu-buru dan beresiko gagal dalam menginisiasi perubahan.
MEMBENTUK KOALISI
Kepemimpinan yang kuat dan dukungan dari para karyawan kunci sangat penting dalam tahap kedua ini. Orang-orang perlu diyakinkan bahwa perubahan itu perlu. Mengelola perubahan saja tidaklah cukup, karena betapapun bagusnya ide perubahan kesuksesannya bergantung dari eksekusi oleh para individunya.
Agen perubahan yang menjadi pemimpin tidak harus sama seperti hirarki manajemen yang ada. Yang penting adalah sang pembawa perubahan adalah orang yang berpengaruh dan bisa menciptakan koalisi yang kuat. Koalisi yang mengawal momentum perubahan dari awal hingga seterusnya.
Koalisi ini bisa terdiri dari beragam kelompok kecil yang berkomitmen kuat untuk saling melengkapi, dengan susunan yang terdiri dari berbagai tingkatan jabatan dan departemen di dalam perusahaan. Selanjutnya adalah mengatasi tantangan dalam team building.