Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Argumen yang Sangat Membujuk dengan Teori Segitiga Retorika

29 September 2012   15:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Data-data yang disajikan harusah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.

Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang adalah kuncinya.

PATHOS

Pathos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara.

Bujukan yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dari audiens. Kelima prinsip persuasi lainnya bisa dimasukkan disini.

TIGA POIN YANG SALING BERKAITAN

Ketiga dimensi argumentasi yang berupa ethos, logos, dan pathos adalah satu kesatuan dalam segitiga retorika yang amat ampuh dalam membujuk atau seni persuasi. Pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi isi/subyek, pendengar/pembaca, dan persona sang pembicara/penulis.

Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang sedang dipengaruhi.

Disini, kuncinya adalah keseimbangan pada kompetensi komunikator, konteks argumen, dan metode audiensi; jangan berlebihan sehingga malah kontra-produktif, namun tetap harmonis antara ketiga poinnya agar persuasif secara optimal. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi praktisnya dari teori segitiga retorika ini tetap pantengin blog 100motivasi yaa, stay tuned!

Baca Juga:
Persuasi Rayuan Tanpa Gombal
Sales Training: Pelatihan Persuasi
Motivasi Karyawan dengan Prinsip Persuasi
3 Strategi Negosiasi yang Efektif

sumber: http://100motivasi.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun