Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menunda Penundaan

13 September 2012   07:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:32 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu, penundaan terjadi karena sistem limbik yang emosional dan bersenjatakan amygdala lebih kuat daripada pikiran rasional kita (pfk) yang secara logis membuat prioritas tindakan tapi sayangnya kalah kuat pengaruhnya dan penundaan pun terjadi.

Lalu, bagaimanakah caranya mengatasi penundaan? Dengan menunda penundaan tersebut. Memikirkan cara otak kita berpikir. Merenungkan proses kerja pikiran kita dan mempersiapkan pengkondisian kognisi untuk menunda penundaan. Menciptakan suatu metodologi yang bekerja untuk mengentaskan kemalasan akibat menunda-nunda kerja.

Pertama-tama, kita harus memecahkan tujuan suatu aktivitas yang tidak ingin ditunda lagi menjadi sasaran-sasaran yang tidak memberatkan pikiran. Jangan mengaktifkan pembajakan amygdala dengan stres dan kecemasan yang tak perlu.

Sekali lagi, pecahkan tujuan besar menjadi sasaran-sasaran kecil yang tampak mudah untuk dikerjakan. Siapkan juga urutan-urutan langkahnya atau prosedur dari tindakan-tindakan dalam menyelesaikan beberapa sasaran kecil tersebut.

Selanjutnya, kita harus menjadwalkan waktu atau durasi yang kira-kira harus dihabiskan berserta tenggat/deadline-nya. Rencanakan juga sumberdaya yang dibutuhkan seperti data-data riset, dana, informasi, perangkat, prasarana, mitra kerja, fasilitas yang dibutuhkan, dukungan tenaga, dan lain-lain.

Lalu akhirnya, kita juga harus membayangkan potensi hambatan-hambatan yang bisa merintangi pencapaian tujuan berikut antisipasinya dan siapkan diri akan kegagalan beserta rencana alternatifnya jika nanti benar-benar gagal.

Yang terpenting dari perencanaan ini agar berhasil untuk menunda penundaan adalah memasukkan unsur kesenangan dalam menjalankan rencana tindakan-tindakan dan menanamkan arti penting dari tujuan yang ingin kita capai.

Bahwa yang kita kerjakan memang bermakna bagi kehidupan saat ini...

(Dan juga cukup menyenangkan setidaknya untuk untuk jangka pendek agar menarik untuk dikerjakan. Contohnya dengan menyalakan musik favorit atau menyiapkan reward sederhana seperti coklat atau makanan kesukaan lainnya. Untuk jangka panjang, kita harus menyelaraskan pekerjaan kita dengan passion dan values pribadi kita, yang akan saya bahas pada tulisan-tulisan mendatang)

Jika masih merasa malas dan ingin menunda-nunda, segera tarik nafas dan berhenti berpikir. Alirkan tenaga oksigen yang berasal dari nafas kepada suatu gerakan. Walau itu hanya sekedar menggerak-gerakkan jari telunjuk. Yang penting, mulailah satu aksi untuk menghentikan kepasifan diri kita.

Fokuskan mental untuk melakukan satu tindakan yang termudah saja terlebih dahulu. Biarkan tindakannya nanti berproses secara otomatis menjadi satu aktivitas yang lebih dekat pada tujuan. Jangan memikirkan apapun kecuali berkonsentrasi pada aliran nafas dan satu pergerakan fisik yang gampang untuk langsung diperbuat. Menggoyangkan satu jari misalnya. Dan lupakan hal lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun