Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Kerja: Paradigma, Pengolahan Persepsi, dan Pengaturan Perspektif

12 September 2012   15:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:34 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(100motivasi.wordpress.com)

Jika ingin membuat perbaikan kecil, ubahlah perilaku. Jika ingin berkembang secara drastis, ubahlah paradigma. - Stephen Covey

Motivasi berasal dari bahasa latin: movere yang berarti bergerak. Motivasi seringkali didefinisikan sebagai semangat yang mendorong perilaku untuk bertindak sesuai tujuan atau arah yang diinginkan.

Beberapa pakar telah mencetuskan beragam teori motivasi yang berfokus pada faktor-faktor internal. Dorongan dari dalam diri dianggap sebagai motivator utama dengan faktor-faktor luar seperti imbalan finansial sebagai insentif penguat motivasi intrinsik; yang berasal dari dalam diri seperti kebutuhan.

Sebagai contoh, ada teori motivasi yang mengungkapkan hirarki kebutuhan manusia seperti teori Maslow yang menjabarkan mulai dari kebutuhan mendasar secara fisik dan kemanan, hingga kebutuhan psikologis untuk berinteraksi, mencinta dan dicinta, citra diri, dan kebutuhan spiritual yang transenden seperti aktualisasi diri.

Saya pernah menuliskan teori motivasi yang berdasarkan hirarki kebutuhan Maslow di blog 100motivasi ini. Silahkan baca disini. Saya juga menuliskan teori motivasi berdasarkan kebutuhan untuk eksis, bersosialisasi, dan bertumbuh-kembang atau teori motivasi ERG oleh Alderfer yang bisa dibaca disini.

Kemudian, ada teori dua faktor motivasi dari Herzeberg yang berdasarkan kebutuhan serta kepuasan kerja yang bisa dibaca disini. Selanjutnya ada teori kebutuhan manusia untuk berprestasi, berkuasa, dan berafiliasi yang terukur oleh Thematic Aptitude Test atau TAT. Teori ini digagas oleh McClelland yang bisa dibaca disini. Dan banyak lagi teori motivasi lainnya.

Terlepas dari kesemua teori motivasi diatas, pengaruh utama yang paling menentukan tingkat motivasi dari seseorang adalah paradigma yang dimilikinya. Paradigma adalah dasar dari setiap proses kognisi yang akhirnya mengatur tingkah laku seseorang. Sehingga bisa dikatakan bahwa motivasi penggerak kerja berlandaskan paradigma.

Paradigma inilah yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak perspektifnya dalam mempersepsikan realita secara subyektif. Misalnya realita yang ada menuntut seseorang untuk bekerja sebagai karyawan, maka paradigma yang mendukung motivasi kerja sebagai karyawan adalah suatu sistem keyakinan yang memandang pekerjaannya sebagai karyawan sebagai suatu hakikat fundamental yang bersifat ontologis dan epistomologis.

Metologi yang bisa digunakan perusahaan sebagai penggerak paradigma karyawan agar sejalan dengan peningkatan motivasi kerja adalah melalui pengaturan lingkungan, penetapan prosedur konatif dan afektif karyawan, serta penanaman nilai-nilai menjadi suatu konsep praktis dalam suatu aplikasi budaya organisasi yang kongkret.

Motivasi karyawan yang ditingkatkan dengan perubahan paradigma harus menyentuh wilayah filsafat yang sangat mendasar tentang kesadaran manusia. Kesadaran sangat ditentukan oleh cara melihat dan penafsirannya, perspektif serta persepsi. Keduanya mengkomposisi secara fundamental kesadaran dalam membangun paradigma seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun