Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Tiga Strategi Negosiasi yang Paling Efektif

5 September 2012   11:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:53 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(100motivasi.wordpress.com)

Negosiasi yang sukses dan solid/suistainable adalah kesepakatan yang diraih tanpa ada pihak yang merasa dikalahkan. -Reza Wahyu


Negosiasi memang berisi penawaran-penawaran dan kompromi. Kadang ada pihak-pihak yang terkait harus mengalah sampai suatu batas tertentu. Tapi yang terpenting adalah para pihak harus menemukan win-win solution, sehingga kesepakatann didapat tanpa ada pihak yang merasa inferior atau kalah.

Sebagai negosiator, tujuan utama perlu ditetapkan sebelum proses negosiasinya dimulai. Nilai yang ingin ditawar atau yang ditawarkan harus diputuskan di awal diskusi. Tuntutan yang akan diminta dan kompensasi yang siap diberikan harus dipersiapkan dari pertama kali bernegosiasi.

Maka dari itu, pengumpulan data dan informasi dini mutlak dilakukan. Lalu, sang negosiator perlu belajar prinsip-prinsip persuasi yang telah terbukti ilmiah seperti yang pernah saya tuliskan di blog 100motivasi, silahkan baca disini, disini, dan disini.

Taktik negosiasi yang utama adalah mengamankan posisi tawar yang lebih unggul. Dengan kuatnya bargaining power, negosiator akan memiliki jangkauan yang lebih luas dan ruang yang lebih lebar agar lebih leluasa atau fleksibel dalam bernegosiasi.

Berikut adalah strategi untuk dapat menjalankan taktik negosiasi yang utamanya bisa membuat kita memiliki posisi tawar yang lebih tinggi:

1) Memiliki Keunggulan Daya Saing
Dengan bargaining power yang tinggi, negosiator bisa mempengaruhi proses negosiasi ke arah yang diinginkan. Misalnya; jika kita dalam posisi penjual, kita harus memiliki minimal dua pembeli atau lebih. Dalam prinsip persuasi ini disebut prinsip validasi sosial dan prinsip kelangkaan yang membuat produk yang kita jual menjadi berharga tinggi karena tampak laku serta terasa terbatas kesempatannya untuk dimiliki.

Daya saing yang unggul juga bisa didapatkan dari nilai tambah yang tidak dimiliki pesaing, kelebihan posisi atau sumber daya, keterbatasan jangkauan serta batas waktu yang ditetapkan sebelum menerapkan ancaman kehilangan kesempatan untuk lawan. Menciptakan suatu urgensi juga dapat dibuat sebagai aplikasi prinsip kelangkaan.

Selanjutnya, negosiator mesti menggunakan prinsip rasa suka untuk menjalin keakraban dan membangun kepercayaan untuk memperlancar proses negosiasi. Kesepakatan bisa diraih lebih cepat dengan menerapkan prinsip persuasi seperti mencari kesamaan dan menonjolkan kedekatan.

2) Keyakinan Diri yang Kuat
Prinsip persuasi yang digunakan adalah otoritas dimana sang negosiator harus memiliki kepercayaan yang tinggi karena bersikap selayaknya seorang ahli tanpa menunjukkan rasa takut atau mengekspos kelemahan.

Kepakaran yang dipersepsikan dalam proses negosiasi bisa berupa kepemilikan wawasan dan pengetahuan yang lebih banyak daripada lawan. Negosiator perlu mengembangkan juga kemampuannya dalam bidang psikologi, meningkatkan keahlian sosial dan inter-personal, serta mempelajari prinsip-prinsip persuasi.

Bisa juga dengan memiliki dukungan dari orang atau pihak yang dianggap sebagai otoritas yang berpengaruh bagi lawan negosiasi. Penggunaan simbol-simbol, aksesoris, busana, bahasa lisan dan bahasa tubuh bisa dimanfaatkan untuk menambah kekuatan karisma dari sang negosiator.

3) Kreativitas yang Fleksibel
Negosiator yang baik harus siap mengaplikasikan exit strategy jika negosiasi menemukan jalan buntu. Namun, negosiator yang ulung bisa berinovasi dengan menyiapkan atau memiliki banyak solusi yang potensial tanpa perlu mengorbankan banyak poin penawaran dengan berpikir kreatif.

Kembali lagi, persiapan adalah kunci penting dalam bernegosiasi. Pengumpulan data intel dan informasi dini memang mutlak diperlukan. Segala kemungkinan harus bisa diprediksi dan dipersiapkan agar arah negosiasi tetap sejalan serta terus bisa diselaraskan dengan tujuan awal.

Perencanaan kerangka pembicaraan sebagai haluan beserta jalan-jalan pembicaraan alternatif memang mesti dituliskan sebelum pertemuan dan juga ketika proses negosiasi sedang berlangsung. Hal ini memerlukan riset yang intensif serta keahlian mendengar yang sangat fokus.

Akhirnya, seni negosiasi mensyaratkan kesabaran, jangan terlihat memaksa, manfaatkan cerita dalam memaparkan fakta, dan menjunjung prinsip sejati seperti keadilan.

Demikian, ada 3 strategi negosiasi yang efektif meski masih ada beberapa strategi utama lainnya yang juga harus diperhatikan oleh sang negosiator dalam memperoleh kesepakatan yang menghasilkan solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak yang bernegosiasi. Saya akan bahas beberapa strategi negosiasi lainnya di tulisan-tulisan yang akan datang. Stay tuned!

Baca Juga:
Mengaplikasikan Strategi Menjadi Eksekusi
Disiplin Diri untuk Pelaksanaan Strategi
Tehnik Penutupan Penjualan (Closing)
Donasi untuk Sedekah Ilmu
sumber: http://100motivasi.wordpress.com?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun